• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Inggris Sejarah Hari Ini (4 Januari): Duel Seru Di Anfield

Bola

SBOBET
Journalist
Kalau fan Liverpool diminta untuk menyebutkan momen paling bersejarah klub kesayangannya, mungkin mayoritas akan menjawab momen Istanbul.

Saat itu, Liverpool tertinggal 3-0 dari Milan di paruh pertama final Liga Champions 2005, tapi mereka mampu menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Akhir dari drama tersebut berujung bahagia bagi Si Merah karena mereka menang lewat adu penalti.

Namun tahukah Anda, kalau kejadian nyaris serupa terjadi 21 tahun yang lalu? Lebih spesialnya lagi, drama kali itu terjadi di tengah-tengah laga kontra Manchester United, rival abadi Liverpool. Ya, tepat 21 tahun lalu, 4 Januari 1994.

Bermain di Anfield, Liverpool malah tertinggal lebih dulu di menit kesembilan. Steve Bruce menyambut umpan cantik Eric Cantona dengan kepalanya. Sontak, bola mengarah ke sudut gawang Bruce Grobbelaar tanpa sempat disentuh.

Ryan Giggs menggandakan keunggulan United 11 menit kemudian. Aksi individunya berhasil memperdaya Mark Wright dan winger Wales tersebut menyungkil bola melewati kepala Grobbelaar. Sang kiper kembali tertunduk, sementara Giggs merayakan gol indahnya.

Langit seolah runtuh bagi Liverpool saat Dennis Irwin memperlebar keunggulan lewat tendangan bebasnya. Sepakan Irwin yang begitu keras menyasar sudut atas gawang Grobbelaar dan sang kiper hanya ternganga takjub menyaksikan sepakan tersebut.

Ketinggalan tiga gol tentu bukanlah suatu hal yang mudah dikejar. Namun justru karena inilah drama menjadi menarik.


Nigel Clough mencetak dua gol dalam laga bersejarah ini.
Nigel Clough mengawali serangan balik Liverpool tak lama kemudian. Bola muntah bergulir jauh dari kotak penalti, tapi Clough melepas sepakan spekulatif dari jarak tersebut. Siapa sangka, bola mengarah ke mistar dalam gawang dan memantul mengoyak jala tanpa sempat ditepis oleh kiper legendaris Peter Schmeichel.

Menjelang jeda, Clough kembali beraksi. Umpan Ian Rush gagal diantisipasi dengan sempurna oleh Roy Keane dan bola liar bergulir di dekat kotak penalti. Clough berlari dari belakang dan langsung melepas sepakan mendatar ke gawang Schmeichel. Sekali lagi, sang kiper legendaris tak berdaya dan skor 3-2 menjadi hasil akhir paruh pertama.

Laga berlanjut sengit dan keras di paruh kedua. Baik Liverpool maupun United mencatatkan banyak peluang, namun performa apik kedua kiper berhasil menggagalkan setiap peluang.

Momen penting bagi Liverpool baru terjadi 10 menit jelang bubaran. Stig Inge Bjørnebye yang baru masuk menggantikan Steve McManaman langsung memberikan dampak positif. Umpan silangnya mengarah tepat ke kotak penalti dan Neil Ruddock menanduknya dengan keras tanpa sempat dihalau Schmeichel.

Tak ada gol lagi di sisa waktu dan hasil akhir 3-3 harus diterima kedua belah pihak. Adapun, laga keras, enerjik, dan menegangkan ini menjadi salah satu duel terbaik antara Liverpool dan Manchester United. Saat-saat di mana legenda klub masih rajin menggocek si kulit bundar di lapangan hijau.

liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, Sejarah Hari Ini (4 Januari): Duel Seru Di Anfield
 
Top