Semasa bocah, Klaas-Jan Huntelaar pernah bermimpi, kelak, jika dirinya menjadi pemain besar, maka dirinya harus membela Ajax Amsterdam.
Tepat hari ini, satu dekade lalu, di usia 22 tahun yang terbilang merupakan fase perkembangan bagi setiap pemain, Huntelaar berhasil mewujudkan mimpi kanak-kanaknya, yakni memperkuat raksasa Eredivisie Belanda itu.
De Godenzonen rela merogoh kocek €9 juta demi mendapatkan tanda tangan striker yang belum teruji kualitasnya bermain di level klub papan atas tersebut.
Apa lacur, Ajax kadung kesengsem berat dengan bakat menjulang yang dipertontonkan Huntelaar di Heerenveen, terlebih perihal tren haus golnya di klub tersebut. Hanya butuh waktu dua musim bagi Huntelaar di Abe Lenstra Stadium untuk bisa menggugah klub impiannya, Ajax.
Di musim pertamanya [2004/05], Huntelaar mampu menutupnya dengan koleksi 17 gol dalam 31 pertandingan. Dia pun menjadi bagian tak terpisahkan dari membawa Heerenveen menapaki Piala UEFA. Semusim berselang, sang bomber semakin menunjukkan tajinya usai mampu mengemas 17 gol dengan 'hanya' butuh separuh musim buatnya atau tepatnya 'cuma' dalam 15 pertandingan.
Sontak di bursa transfer Januari 2006, namanya meroket di belantika sepakbola Belanda. Huntelaar menjadi sosok yang paling dicari. Bagai gayung bersambut, Ajax, yang notabene klub idola Huntelaar, berhasil membuat kesepakatan senilai €9 juta berikut sejumlah insentif untuknya.
Dalam kurun 2006-2008, Huntelaar melambung drastis di Amsterdam, di mana dia sukses mendulang 76 gol dalam 92 penampilan di seluruh laga kompetitif. Catatan impresif ini membuat Real Madrid begitu tergiur lalu memboyongnya ke Santiago Bernabeu.
Di edisi 2009/10, Huntelaar sempat merasakan petualangan di Milan sebelum Schalke 04 pada musim 2010/11 hingga sekarang, menjadi destinasinya terkini.
liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, Sejarah Hari Ini (5 Januari): Ajax Amsterdam Boyong Klaas-Jan Huntelaar
Tepat hari ini, satu dekade lalu, di usia 22 tahun yang terbilang merupakan fase perkembangan bagi setiap pemain, Huntelaar berhasil mewujudkan mimpi kanak-kanaknya, yakni memperkuat raksasa Eredivisie Belanda itu.
De Godenzonen rela merogoh kocek €9 juta demi mendapatkan tanda tangan striker yang belum teruji kualitasnya bermain di level klub papan atas tersebut.
Apa lacur, Ajax kadung kesengsem berat dengan bakat menjulang yang dipertontonkan Huntelaar di Heerenveen, terlebih perihal tren haus golnya di klub tersebut. Hanya butuh waktu dua musim bagi Huntelaar di Abe Lenstra Stadium untuk bisa menggugah klub impiannya, Ajax.
SIMAK JUGA
Zinedine Zidane Janjikan Perubahan Bagi Real Madrid
Willian Optimistis Tatap Empat Besar Klasemen
RESMI: Real Madrid Pecat Rafael Benitez
Zinedine Zidane Janjikan Perubahan Bagi Real Madrid
Willian Optimistis Tatap Empat Besar Klasemen
RESMI: Real Madrid Pecat Rafael Benitez
Di musim pertamanya [2004/05], Huntelaar mampu menutupnya dengan koleksi 17 gol dalam 31 pertandingan. Dia pun menjadi bagian tak terpisahkan dari membawa Heerenveen menapaki Piala UEFA. Semusim berselang, sang bomber semakin menunjukkan tajinya usai mampu mengemas 17 gol dengan 'hanya' butuh separuh musim buatnya atau tepatnya 'cuma' dalam 15 pertandingan.
Sontak di bursa transfer Januari 2006, namanya meroket di belantika sepakbola Belanda. Huntelaar menjadi sosok yang paling dicari. Bagai gayung bersambut, Ajax, yang notabene klub idola Huntelaar, berhasil membuat kesepakatan senilai €9 juta berikut sejumlah insentif untuknya.
Dalam kurun 2006-2008, Huntelaar melambung drastis di Amsterdam, di mana dia sukses mendulang 76 gol dalam 92 penampilan di seluruh laga kompetitif. Catatan impresif ini membuat Real Madrid begitu tergiur lalu memboyongnya ke Santiago Bernabeu.
Di edisi 2009/10, Huntelaar sempat merasakan petualangan di Milan sebelum Schalke 04 pada musim 2010/11 hingga sekarang, menjadi destinasinya terkini.
liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, Sejarah Hari Ini (5 Januari): Ajax Amsterdam Boyong Klaas-Jan Huntelaar