Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Seminar On Research Cyber Security and Sustainability
Kementerian Komunikasi & Informatika beserta ID-SIRTII/CC & Chaosware Inc kembali mengadakan gelaran tahunannya terkait keamanan siber. Ajang ini merupakan seminar tahunan kedua ID-SIRTII/CC tentang keamanan siber berkolaborasi dengan The 5th International Symposium on Chaos Revolution in Science, Technology and Society 2014. Iwan Sumantri, Wakil Ketua ID-SIRTII Indonesia mengatakan di sela-sela acara bahwa seminar ini dikhususkan untuk memupuk peneliti-peneliti yg memiliki passion di bi&g IT security.
Iwan menjelaskan bahwa penelitian yg dibahas di bi&g IT security tidak mengkhususkan diri pada bi&g akademik tertentu. Siapapun yg memiliki minat di bi&g ini dapat berkontribusi di dalamnya, papar Iwan. Terkait dengan tema sustainability, Iwan menjelaskan bahwa keamanan TI haruslah berkelanjutan tidak bisa statis. Alasannya adalah ancaman yg ada selalu berkembang.
Acara ini diadakan di Hotel Hilton Bandung pada tanggal 3 November 2014. Setidaknya ada sebelas peserta seminar yg berkesempatan memaparkan risetnya. Para peserta seminar kali ini didominasi oleh partisipan dari Indonesia & juga Jepang. Rudi Lumanto, Chairman of ID-SIRTII/CC dalam sambutannya mengatakan bahwa ia berharap melalui seminar ini peserta dapat bertukar pikiran & saling berbagi tentang keamanan internet saat ini.
Senada dengan pendapat Iwan, Rudi mengatakan bahwa seminar ini berkelanjutan. Acara ini seperti yg dipaparkan oleh Rudi adalah bagian dari National Internet Security Day. Sebuah program yg digalakkan oleh ID-SIRTII/CC untuk membangun kesadaran keamanan informasi.
Tahun lalu Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro sempat menjadi tamu kehormatan pada event, imbuhnya.
Rudi pun sempat memaparkan bahwa perkembangan ICT (Information Communication and Technology) harus memperhatikan aspek keamanan. Ia berpan&gan bahwa jika ICT tidak memperhatikan aspek keamanan, maka perkembangannya pun akan terhenti. Oleh karenanya, Rudi mengatakan bahwa melalui acara ini diharapkan riset-riset yg ada bisa berguna untuk kemajuan ICT di Indonesia. Rudi beranggapan bahwa aspek keamanan informasi dapat dipakai dimana saja & bersifat lintas akademik. Riset ini terbuka bagi siapapun, kata Rudi.
Menurut Achmad Syafaat, Staf Riset ID-SIRTII/CC mengatakan bahwa beberapa riset dari seminar ini sudah banyak yg diimplementasikan. Riset-riset yg dipaparkan oleh peserta dari Jepang, rata-rata sudah diimplementasikan semua, kata Achmad. Ia menuturkan bahwa mayoritas negara maju sudah mengimplementasikan riset mereka. Terkait dengan riset di Indonesia sendiri, secara pribadi Achmad menjelaskan bahwa riset tentang IT security sudah ada yg diimplementasikan walaupun tidak banyak. Namun demikian, riset para peneliti Indonesia sangat kompetitif & informatif.
Banyak dari riset para peneliti Indonesia yg diimplementasikan di luar negeri, imbuh Achmad. Dalam pan&gan Achmad, ada beberapa kendala yg harus diatasi agar riset para peneliti Indonesia bisa digunakan di negara sendiri.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenSeminar On Research Cyber Security and Sustainability diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Kementerian Komunikasi & Informatika beserta ID-SIRTII/CC & Chaosware Inc kembali mengadakan gelaran tahunannya terkait keamanan siber. Ajang ini merupakan seminar tahunan kedua ID-SIRTII/CC tentang keamanan siber berkolaborasi dengan The 5th International Symposium on Chaos Revolution in Science, Technology and Society 2014. Iwan Sumantri, Wakil Ketua ID-SIRTII Indonesia mengatakan di sela-sela acara bahwa seminar ini dikhususkan untuk memupuk peneliti-peneliti yg memiliki passion di bi&g IT security.
Iwan menjelaskan bahwa penelitian yg dibahas di bi&g IT security tidak mengkhususkan diri pada bi&g akademik tertentu. Siapapun yg memiliki minat di bi&g ini dapat berkontribusi di dalamnya, papar Iwan. Terkait dengan tema sustainability, Iwan menjelaskan bahwa keamanan TI haruslah berkelanjutan tidak bisa statis. Alasannya adalah ancaman yg ada selalu berkembang.
Acara ini diadakan di Hotel Hilton Bandung pada tanggal 3 November 2014. Setidaknya ada sebelas peserta seminar yg berkesempatan memaparkan risetnya. Para peserta seminar kali ini didominasi oleh partisipan dari Indonesia & juga Jepang. Rudi Lumanto, Chairman of ID-SIRTII/CC dalam sambutannya mengatakan bahwa ia berharap melalui seminar ini peserta dapat bertukar pikiran & saling berbagi tentang keamanan internet saat ini.
Senada dengan pendapat Iwan, Rudi mengatakan bahwa seminar ini berkelanjutan. Acara ini seperti yg dipaparkan oleh Rudi adalah bagian dari National Internet Security Day. Sebuah program yg digalakkan oleh ID-SIRTII/CC untuk membangun kesadaran keamanan informasi.
Tahun lalu Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro sempat menjadi tamu kehormatan pada event, imbuhnya.
Rudi pun sempat memaparkan bahwa perkembangan ICT (Information Communication and Technology) harus memperhatikan aspek keamanan. Ia berpan&gan bahwa jika ICT tidak memperhatikan aspek keamanan, maka perkembangannya pun akan terhenti. Oleh karenanya, Rudi mengatakan bahwa melalui acara ini diharapkan riset-riset yg ada bisa berguna untuk kemajuan ICT di Indonesia. Rudi beranggapan bahwa aspek keamanan informasi dapat dipakai dimana saja & bersifat lintas akademik. Riset ini terbuka bagi siapapun, kata Rudi.
Menurut Achmad Syafaat, Staf Riset ID-SIRTII/CC mengatakan bahwa beberapa riset dari seminar ini sudah banyak yg diimplementasikan. Riset-riset yg dipaparkan oleh peserta dari Jepang, rata-rata sudah diimplementasikan semua, kata Achmad. Ia menuturkan bahwa mayoritas negara maju sudah mengimplementasikan riset mereka. Terkait dengan riset di Indonesia sendiri, secara pribadi Achmad menjelaskan bahwa riset tentang IT security sudah ada yg diimplementasikan walaupun tidak banyak. Namun demikian, riset para peneliti Indonesia sangat kompetitif & informatif.
Banyak dari riset para peneliti Indonesia yg diimplementasikan di luar negeri, imbuh Achmad. Dalam pan&gan Achmad, ada beberapa kendala yg harus diatasi agar riset para peneliti Indonesia bisa digunakan di negara sendiri.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenSeminar On Research Cyber Security and Sustainability diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber