Para pemain yang akan berkiprah di Indonesia Super Competition (ISC), harus mempelajari kontrak yang disodorkan klub dengan hati-hati dan detail. Termasuk cara penyelesaian sengketa apabila terjadi tunggakan gaji, yang sering terjadi di sepakbola Indonesia.
Pasalnya, para pemain di ISC tidak bisa mengajukan gugatan sengketa itu sampai ke FIFA, bila proses penyelesaiannya tak bisa diakhiri di dalam negeri. Setidaknya, hal itu dituturkan oleh CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono.
"Karena kita tidak berada di bawah kontrol PSSI, dan bukan kompetisi resmi FIFA. Sehingga tidak bisa sengketa itu meningkat ke pengadilan internasional atau FIFA. Nantinya, kami akan membuat semacam tribunal forum yang unsurnya ada pemain dan klub untuk penyelesaian sengketa," kata Joko.
Joko pun menyadari, situasi itu bisa membuat para pemain asing enggan berkiprah di ISC. Mengingat, mereka butuh sebuah kepastian hukum atau forum internasional apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan ke depannya.
"Maka itu, kami akan coba memformulasikan regulasinya seperti apa. Setidaknya, bisa meminimalisir sengketa itu. Bagaimana pemain asing agar tertarik ke sini? Itu yang menjadi PR (pekerjaan rumah) kami," jelasnya.
"Bisa saja dengan menaikkan harganya, atau kalau tidak bisa ya terpaksa menggunakan pemain asing yang memang harganya rendah yang mau bermain dengan kondisi ini," tambah pria asal Ngawi itu.
Seperti diketahui, ISC digelar untuk menggantikan Indonesia Super League (ISL) yang menjadi properti PSSI. Nantinya, ISC akan di bawah perusahaan baru bentukan PT Liga dan klub ISL. Mengingat, ajang itu tidak berada di bawah PSSI. Rencananya, ISC bakal bergulir pada Maret-November 2016.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Sengketa Di Indonesia Super Competition Tak Bisa Dibawa Ke FIFA
Pasalnya, para pemain di ISC tidak bisa mengajukan gugatan sengketa itu sampai ke FIFA, bila proses penyelesaiannya tak bisa diakhiri di dalam negeri. Setidaknya, hal itu dituturkan oleh CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono.
"Karena kita tidak berada di bawah kontrol PSSI, dan bukan kompetisi resmi FIFA. Sehingga tidak bisa sengketa itu meningkat ke pengadilan internasional atau FIFA. Nantinya, kami akan membuat semacam tribunal forum yang unsurnya ada pemain dan klub untuk penyelesaian sengketa," kata Joko.
SIMAK JUGA
PT Liga Indonesia & Klub Sepakat Lepas Nama Indonesia Super League
PT Liga Bakal Bentuk Perusahaan Baru
Persib Bandung Optimistis Tatap Indonesia Super Competition
PT Liga Indonesia & Klub Sepakat Lepas Nama Indonesia Super League
PT Liga Bakal Bentuk Perusahaan Baru
Persib Bandung Optimistis Tatap Indonesia Super Competition
Joko pun menyadari, situasi itu bisa membuat para pemain asing enggan berkiprah di ISC. Mengingat, mereka butuh sebuah kepastian hukum atau forum internasional apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan ke depannya.
"Maka itu, kami akan coba memformulasikan regulasinya seperti apa. Setidaknya, bisa meminimalisir sengketa itu. Bagaimana pemain asing agar tertarik ke sini? Itu yang menjadi PR (pekerjaan rumah) kami," jelasnya.
"Bisa saja dengan menaikkan harganya, atau kalau tidak bisa ya terpaksa menggunakan pemain asing yang memang harganya rendah yang mau bermain dengan kondisi ini," tambah pria asal Ngawi itu.
Seperti diketahui, ISC digelar untuk menggantikan Indonesia Super League (ISL) yang menjadi properti PSSI. Nantinya, ISC akan di bawah perusahaan baru bentukan PT Liga dan klub ISL. Mengingat, ajang itu tidak berada di bawah PSSI. Rencananya, ISC bakal bergulir pada Maret-November 2016.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Sengketa Di Indonesia Super Competition Tak Bisa Dibawa Ke FIFA