"Tidak ada perubahan sama sekali soal pemain, hanya pelatih dan saya akan berusaha membuat mereka beraksi dengan cara terbaik," demikian ujar Zinedine Zidane saat konferensi pers di laga debutnya sebagai pembesut Real Madrid. Pada saat itu El Real menghajar Deportivo La Coruna lima gol tanpa balas.
Kemenangan besar sebenarnya bukan barang baru bagi tim sekelas Los Blancos di La Liga Spanyol, bahkan di bawah arahan Rafael Benitez. Bersama pelatih Spanyol mereka bisa mencatat kemenangan 5-0, 6-0, 8-0 hingga 10-2. Tetapi tetap saja seperti ada yang berbeda di bawah arahan Zidane.
Kita abaikan kesan ragu pada sang pelatih yang muncul di awal penunjukannya karena legenda Prancis ternyata sanggup bersikap tenang di sisi lapangan. Emosinya terkendali baik hingga bisa memunculkan analisis tepat untuk dieksekusi para pemain.
Sosok besar Zidane dahulu sebagai aktor lapangan hijau kelas satu jelas menguntungkan. Pemain tunduk pada instruksi, mereka mendengar semua ucapan pelatih lalu bangkit keluar dari kamar ganti dengan motivasi penuh. Dengan suntikan moral luar biasa, para pemain beraksi baik. Setiap langkah dan gerakan yang mereka lakukan jadi punya arti lebih dengan tujuan jelas. Bukti kemampuan ingin mereka perlihatkan sekaligus menyajikan kegembiraan pada fans Madrid yang terkenal 'ganas'.
4-3-3 jadi formasi nomor satu Zidane. Pilihan ini seolah-olah jadi penegasan keinginan pelatih mengubah Madrid yang membosankan menjadi sebuah tim yang menyerang total dan enak untuk ditonton.
Sekarang, strategi penguasaan bola klasik terasa kental pada permainan Madrid. Bola bergulir dari kaki ke kaki dari sektor belakang kemudian merapat ke tengah dengan tempo tepat. Beruntung, di sektor gelandang (setidaknya) Madrid punya dua jagoan yang piawal mendistribusikan bola; Toni Kroos dan Luka Modric (sambil menanti perkembangan tim, seharusnya disempurnakan Isco atau James Rodriguez).
Dari posisi yang lebih ke dalam, pemain Jerman kembali ke hobi musim lalu yaitu mencatat akurasi umpan di atas rata-rata (bersama Benitez, Kroos adalah salah satu pemain yang sering dikritik). Hal sama diperlihatkan bintang Kroasia. Tak pelak, pasokan bola ke lini depan berjalan mulus.
Lini belakang lawan semakin kelabakan karena Zidane tidak membatasi pergerakan bek sayap untuk membantu serangan. Dengan demikian cukup jelas terlihat bagaimana skema serangan frontal Madrid.
Dengan pondasi kuat dari lini belakang ke sektor gelandang, sekarang giliran trio Gareth Bale, Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo yang berbicara dan di bawah komando legenda Prancis mereka tidak henti bergerak bertukar posisi. Pergerakan mereka berjalan mulus dengan komunikasi apik.
Sekarang kita bisa membayangkan betapa pusingnya lini pertahanan lawan menghadapi gelombang serangan Real Madrid. Hebatnya, personel yang melakukan serangan selalu berubah-ubah tetapi punya daya ledak yang sama dahsyatnya. Pada posisi ini siapapun lawan pasti kesulitan menebak d mana titik akhir serangan Madrid.
Sepuluh gol dari dua laga perdana Zidane jadi bukti keras mengerikannya skema yang diusung legenda Prancis. Senyum loyalis Los Vikingos mulai mengembang, sepakbola menyerang yang selama ini dituntut sekarang terpapar di depan mata.
Dengan performa menjanjikan, apakah fans El Real boleh merasa optimistis? Sah-sah saja apalagi perubahan permainan tim begitu terasa di awal era Zidane, bagaimana ceritanya jika taktik sang pelatih sudah meresap sempurna pada pemain?
Akan tetapi ekspektasi tinggi belum selayaknya langsung dibebankan pada tim. Euforia perubahan yang melanda tim dan fans masih terasa dan jadi salah satu faktor di balik meningkatnya permainan tim. Masih banyak pembenahan yang harus dilakukan Zidane apalagi jika pembahasan mengarah ke cara bagaimana tim bertahan.
Deportivo La Coruna dan Sporting Gijon boleh gagal memanfaatkan sejumlah kekeliruan yang dilakukan para pemain belakang namun ceritanya bakal berbeda jika El Real berhadapan dengan tim kelas atas semacam Barcelona dan Bayern Munich.
Namun seperti yang diutarakan sebelumnya; bersama Zidane, tidak ada alasan bagi Los Blancos dan loyalisnya untuk tidak merasa optimistis.
liga spanyol table, klasemen, seri b, malam ini, terkini, divisi 2, Sepakbola Sederhana Zinedine Zidane
Kemenangan besar sebenarnya bukan barang baru bagi tim sekelas Los Blancos di La Liga Spanyol, bahkan di bawah arahan Rafael Benitez. Bersama pelatih Spanyol mereka bisa mencatat kemenangan 5-0, 6-0, 8-0 hingga 10-2. Tetapi tetap saja seperti ada yang berbeda di bawah arahan Zidane.
Kita abaikan kesan ragu pada sang pelatih yang muncul di awal penunjukannya karena legenda Prancis ternyata sanggup bersikap tenang di sisi lapangan. Emosinya terkendali baik hingga bisa memunculkan analisis tepat untuk dieksekusi para pemain.
Sosok besar Zidane dahulu sebagai aktor lapangan hijau kelas satu jelas menguntungkan. Pemain tunduk pada instruksi, mereka mendengar semua ucapan pelatih lalu bangkit keluar dari kamar ganti dengan motivasi penuh. Dengan suntikan moral luar biasa, para pemain beraksi baik. Setiap langkah dan gerakan yang mereka lakukan jadi punya arti lebih dengan tujuan jelas. Bukti kemampuan ingin mereka perlihatkan sekaligus menyajikan kegembiraan pada fans Madrid yang terkenal 'ganas'.
4-3-3 jadi formasi nomor satu Zidane. Pilihan ini seolah-olah jadi penegasan keinginan pelatih mengubah Madrid yang membosankan menjadi sebuah tim yang menyerang total dan enak untuk ditonton.
Sekarang, strategi penguasaan bola klasik terasa kental pada permainan Madrid. Bola bergulir dari kaki ke kaki dari sektor belakang kemudian merapat ke tengah dengan tempo tepat. Beruntung, di sektor gelandang (setidaknya) Madrid punya dua jagoan yang piawal mendistribusikan bola; Toni Kroos dan Luka Modric (sambil menanti perkembangan tim, seharusnya disempurnakan Isco atau James Rodriguez).
Dari posisi yang lebih ke dalam, pemain Jerman kembali ke hobi musim lalu yaitu mencatat akurasi umpan di atas rata-rata (bersama Benitez, Kroos adalah salah satu pemain yang sering dikritik). Hal sama diperlihatkan bintang Kroasia. Tak pelak, pasokan bola ke lini depan berjalan mulus.
Lini belakang lawan semakin kelabakan karena Zidane tidak membatasi pergerakan bek sayap untuk membantu serangan. Dengan demikian cukup jelas terlihat bagaimana skema serangan frontal Madrid.
SIMAK JUGA
Martin Odegaard & Borja Mayoral: Harapan Masa Depan Real Madrid
Fans Bicara - Peña Real Madrid De Indonesia: Real Madrid Tak Perlu Pusingkan Embargo Transfer
Apa Yang Salah Dengan James Rodriguez?
Martin Odegaard & Borja Mayoral: Harapan Masa Depan Real Madrid
Fans Bicara - Peña Real Madrid De Indonesia: Real Madrid Tak Perlu Pusingkan Embargo Transfer
Apa Yang Salah Dengan James Rodriguez?
Dengan pondasi kuat dari lini belakang ke sektor gelandang, sekarang giliran trio Gareth Bale, Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo yang berbicara dan di bawah komando legenda Prancis mereka tidak henti bergerak bertukar posisi. Pergerakan mereka berjalan mulus dengan komunikasi apik.
Sekarang kita bisa membayangkan betapa pusingnya lini pertahanan lawan menghadapi gelombang serangan Real Madrid. Hebatnya, personel yang melakukan serangan selalu berubah-ubah tetapi punya daya ledak yang sama dahsyatnya. Pada posisi ini siapapun lawan pasti kesulitan menebak d mana titik akhir serangan Madrid.
Sepuluh gol dari dua laga perdana Zidane jadi bukti keras mengerikannya skema yang diusung legenda Prancis. Senyum loyalis Los Vikingos mulai mengembang, sepakbola menyerang yang selama ini dituntut sekarang terpapar di depan mata.
Dengan performa menjanjikan, apakah fans El Real boleh merasa optimistis? Sah-sah saja apalagi perubahan permainan tim begitu terasa di awal era Zidane, bagaimana ceritanya jika taktik sang pelatih sudah meresap sempurna pada pemain?
Akan tetapi ekspektasi tinggi belum selayaknya langsung dibebankan pada tim. Euforia perubahan yang melanda tim dan fans masih terasa dan jadi salah satu faktor di balik meningkatnya permainan tim. Masih banyak pembenahan yang harus dilakukan Zidane apalagi jika pembahasan mengarah ke cara bagaimana tim bertahan.
Deportivo La Coruna dan Sporting Gijon boleh gagal memanfaatkan sejumlah kekeliruan yang dilakukan para pemain belakang namun ceritanya bakal berbeda jika El Real berhadapan dengan tim kelas atas semacam Barcelona dan Bayern Munich.
Namun seperti yang diutarakan sebelumnya; bersama Zidane, tidak ada alasan bagi Los Blancos dan loyalisnya untuk tidak merasa optimistis.
liga spanyol table, klasemen, seri b, malam ini, terkini, divisi 2, Sepakbola Sederhana Zinedine Zidane