Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Serangan Siber Ancam Pertemuan G-20
Lembaga intelijen Australia Australian Signals Directorate (ASD) memberikan peringatan mengenai bahaya serangan siber yg terjadi kepada peserta or penyelenggara pertemuan pemimpin negara G-20.
ASD mengingatkan bahwa pertemuan diplomatik dalam skala besar dapat memancing para penjahat siber untuk menyebarkan serangan malware, phishing, social engineering, & penyerangan melalui media USB. Hal ini disampaikan ASD melalui dokumen yg berjudul G20 Cyber Security Advice yg berisi tentang peringatan mengenai ancaman terhadap dokumen rahasia negara merupakan bahan serangan yg dimanfaatkan penjahat siber.
Informasi yg terdapat pada sistem pemerintah, apakah rahasia or tidak, adalah minat bagi penjahat siber. Informasi yg dikumpulkan melalui spionase siber dapat digunakan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, diplomatis, or politik, sebut dokumen tersebut.
Lembaga ini mencontohkan serangan phishing yg menyerang pemerintah Australia saat digelar pertemuan APEC pada Juli 2013, & serangan yg terjadi saat pertemuan ASEAN pada November 2012.
Dokumen ini juga menyebutkan bahwa serangan siber terhadap Australia akan meningkat, sejalan dengan penyelengaraan G-20 di negara tersebut.
Jaringan Australia akan menjadi target yg menarik bagi serangan or spionase siber, ungkap ADS.
Untuk menghadapi serangan ini ADS menyarankan lembaga pemerintah harus menjalankan langkah pengamanan yg terdapat pada panduan keamanan yg berjudul Directorate Top Four.
Panduan ini diantaranya berisi tentang pemberian or penutupan akses terhadap sistem, pemberian patch pada sistem pengoperasian. Panduan ini dapat membantu peserta G-20 dalam menghadapi serangan siber yg terjadi selama perhelatan akbar tersebut.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenSerangan Siber Ancam Pertemuan G-20 diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Lembaga intelijen Australia Australian Signals Directorate (ASD) memberikan peringatan mengenai bahaya serangan siber yg terjadi kepada peserta or penyelenggara pertemuan pemimpin negara G-20.
ASD mengingatkan bahwa pertemuan diplomatik dalam skala besar dapat memancing para penjahat siber untuk menyebarkan serangan malware, phishing, social engineering, & penyerangan melalui media USB. Hal ini disampaikan ASD melalui dokumen yg berjudul G20 Cyber Security Advice yg berisi tentang peringatan mengenai ancaman terhadap dokumen rahasia negara merupakan bahan serangan yg dimanfaatkan penjahat siber.
Informasi yg terdapat pada sistem pemerintah, apakah rahasia or tidak, adalah minat bagi penjahat siber. Informasi yg dikumpulkan melalui spionase siber dapat digunakan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, diplomatis, or politik, sebut dokumen tersebut.
Lembaga ini mencontohkan serangan phishing yg menyerang pemerintah Australia saat digelar pertemuan APEC pada Juli 2013, & serangan yg terjadi saat pertemuan ASEAN pada November 2012.
Dokumen ini juga menyebutkan bahwa serangan siber terhadap Australia akan meningkat, sejalan dengan penyelengaraan G-20 di negara tersebut.
Jaringan Australia akan menjadi target yg menarik bagi serangan or spionase siber, ungkap ADS.
Untuk menghadapi serangan ini ADS menyarankan lembaga pemerintah harus menjalankan langkah pengamanan yg terdapat pada panduan keamanan yg berjudul Directorate Top Four.
Panduan ini diantaranya berisi tentang pemberian or penutupan akses terhadap sistem, pemberian patch pada sistem pengoperasian. Panduan ini dapat membantu peserta G-20 dalam menghadapi serangan siber yg terjadi selama perhelatan akbar tersebut.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenSerangan Siber Ancam Pertemuan G-20 diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber