• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Shared Universe Akan Dominasi Industri Film Hollywood

ON3

Mahasiswa
Journalist
<p style="text-align: center;"><img class="size-full wp-image-133902 aligncenter" alt="" src="http://www.duniaku.net/wp-content/uploads/2014/01/uni_avg.jpg" width="640" height="360" /></p><p>Pada jaman dahulu kala, kebanyakan film Hollywood dibuat untuk dinikmati sebagai satu film utuh. Berdiri sendiri. Percayalah, tidak semua film dibuat untuk persiapan sekuel atau menjadi franchise baru. Jaman itu telah lewat. Seperti yang diprediksikan oleh The Hollywood Reporter, tahun ini akan menandai awal lahirnya jaman ‘shared universe’. Sebuah film tak lagi akan berdiri sendiri, melainkan terkait satu dengan lainnya, dan menjadikan bisnis jutaan dolar menjadi miliyaran dolar.</p><p>Tak ada asap tanpa api. Tentu saja semuanya diawali oleh sepak terjang Marvel dan Disney, yang di tahun 2012 lalu sukses besar dengan The Avengers. Ini adalah titik puncak dari apa yang telah mereka awali dengan sebuah film Iron Man di tahun 2008. The Avengers tak hanya mendominasi box office, namun juga menghasilkan lebih dari 1.5 miliyar dolar Amerika bagi Disney. The Avengers masuk di urutan ketiga di daftar film dengan pendapatan terbesar dunia (nomor 1 dan 2 diduduki oleh Avatar dan Titanic, yang keduanya dibesut oleh James Cameron). Yang lebih menggiurkan, di posisi kelima dari daftar itu ada Iron Man 3, sekuel kedua Iron Man, yang masih berada di satu universe yang sama dengan The Avengers. Ini jelas membuktikan bahwa shared universe, atau satu setting semesta yang digunakan dalam berbagai produk, adalah hal yang sangat efisien.</p><img class="size-full wp-image-133930" alt="Semuanya berawal dari kisah miliyuner ini" src="http://www.duniaku.net/wp-content/uploads/2014/01/uni_ironman.jpg" width="640" height="427" /><p class="wp-caption-text">Semuanya berawal dari kisah miliyuner ini</p><p>Saya percaya, The Avengers meledak karena penonton film-film Marvel-Disney sebelumnya (Iron Man, Iron Man 2, The Incredible Hulk, Thor, dan Captain America) menonton film tersebut (yang memang menampilkan keempat superhero sebelumnya). The Avengers mempersatukan fanbase keempat superhero tersebut. Kemudian fanbase itu diarahkan untuk menonton Iron Man 3, yang sudah dikenal lewat The Avengers. Hasilnya bisa dilihat, film-film besutan Marvel-Disney yang berdasarkan universe The Avengers pasti laris manis. Tengok saja Thor: The Dark World, yang dirilis November kemarin, kini sudah memperoleh lebih dari 200 juta dolar. Bandingkan dengan X-Men: First Class, yang mendapat review sangat positif dari kritikus dan dianggap sukses, namun hanya meraup kurang dari 150 juta dolar. Siapa yang tidak iri melihatnya? Lalu bagaimana cara studio lain bersaing? Tentu saja, dengan mendesain sendiri shared universe multi-film dari properti yang mereka miliki. Mari kita bedah, shared universe apa saja yang tengah disiapkan di Hollwood.</p><p>X-Men / Fantastic Four (20th Century FOX)</p><p>X-Men adalah franchise Marvel yang tidak bisa diremehkan. Universe X-Men sendiri memiliki kekuatan yang seimbang (bahkan lebih) dari seluruh superhero Marvel lain. 20th Century FOX juga telah membangun portofolio film X-Men yang cukup besar. Memang tak semuanya memiliki rekor yang baik. Tapi tetap saja empat film X-Men, yaitu X-Men (2000), X2 (2003), X-Men: The Last Stand (2006), X-Men: First Class (2011), ditambah dua film Wolverine, X-Men Origins: Wolverine (2009) dan The Wolverine (2013), adalah jumlah yang impresif.</p><img class="size-full wp-image-133948" alt="X-Men mengawali era film superhero modern" src="http://www.duniaku.net/wp-content/uploads/2014/01/uni_xmen.jpg" width="640" height="424" /><p class="wp-caption-text">X-Men adalah cikal-bakal film superhero modern</p><p>Menurut saya, universe ini agak rancu, mengingat FOX sebenarnya ingin me-reboot seri X-Men lewat First Class ketika X-Men Origins: Wolverine gagal di pasaran. First Class bahkan hampir mendapatkan sekuel ber-setting tahun 60an, yang rencananya masih ditangani oleh Matthew Vaughn. Kesuksesan The Avengers mengubah segalanya. FOX ingin X-Men bisa sesukses The Avengers. Di sinilah Bryan Singer, sutradara X-Men pertama dan kedua, muncul dengan ide untuk menyatukan trilogi X-Men pertama dengan First Class. FOX suka dengan ide itu. Maka Vaughn mundur, digantikan oleh Singer, yang sebetulnya kariernya tengah meredup karena film-filmnya flop di pasar (seperti Superman Returns dan Jack the Giant Slayer), dan lahirlah X-Men: Days of Future Past.</p><p>Days of Future Past tampaknya akan mengoreksi semua kesalahan di X-Men Origins dan First Class. Setidaknya begitu banyak hal janggal yang harus dijelaskan jika FOX memaksakan film-film X-Men ini dalam satu shared universe. Misalnya saja mengapa Xavier sudah cacat di akhir film First Class, padahal di X-Men Origins Xavier masih diperlihatkan bisa berdiri dan berjalan dengan sehat?</p><img class="size-full wp-image-133919" alt="First Class awalnya didesain sebagai reboot seri X-Men" src="http://www.duniaku.net/wp-content/uploads/2014/01/uni_firstclass.jpg" width="640" height="311" /><p class="wp-caption-text">First Class awalnya didesain sebagai reboot seri X-Men</p><p>Meski saya pesimis dengan kemampuan Singer meracik universe X-Men, namun tampaknya FOX begitu percaya dengannya. Buktinya, Days of Future Past disebut-sebut sebagai film dengan budget termahal kedua produksi FOX (yang tertinggi adalah Avatar). Belum juga film ini dirilis, FOX bahkan sudah mempercayakan X-Men: Apocalypse, sekuel Days of Future Past, ke tangan Singer.</p><p>FOX juga terlihat sangat serius membangun shared universe X-Men. James Mangold, yang cukup piawai menghadirkan The Wolverine tahun lalu, kembali dipercaya untuk membuat film baru Wolverine. Saya juga tidak terlalu optimis dengan hal ini. Tapi setidaknya Hugh Jackman, yang telah enam kali membintangi Wolverine sudah bersedia untuk berperan sekali lagi (rumornya ini yang terakhir).</p><img class="size-full wp-image-133947" alt="Wolverine, salah satu andalan FOX" src="http://www.duniaku.net/wp-content/uploads/2014/01/uni_wolvex.jpg" width="640" height="422" /><p class="wp-caption-text">Wolverine, diperankan oleh aktor sama selama tujuh film!</p><p>Keseriusan FOX juga ditunjukkan dengan mempekerjakan Mark Millar, salah satu penulis komik kawakan jebolan Marvel, sebagai konsultan untuk universe X-Men ini. Salah satu langkah konkritnya adalah membuat film X-Force, sisi lain X-Men, yang akan menghadirkan karakter ikonik seperti Deadpool dan Cable. Duet penulis-sutradara, Rob Liefeld dan Jeff Wadlow, yang sebelumnya mengerjakan film Kick-Ass, dipercaya untuk menangani X-Force yang rencananya akan dirilis tahun 2016 nanti.</p><img class="size-full wp-image-133912" alt="Deadpool akan kembali muncul di film X-Force" src="http://www.duniaku.net/wp-content/uploads/2014/01/uni_deadpool.jpg" width="640" height="427" /><p class="wp-caption-text">Green Lantern Deadpool akan kembali muncul di film X-Force</p><p>X-Men bukan hanya satu-satunya properti Marvel yang dimiliki FOX. Fantastic Four juga salah satunya. Millar sebelumnya menyebutkan bahwa FOX ingin agar X-Men dan Fantastic Four berada dalam satu semesta yang koheren. Jika X-Men batal di-reboot, saya percaya FOX tetap ingin me-reboot Fantastic Four, yang dua film sebelumnya betul-betul berantakan. Josh Tank, sutradara kreatif di balik Chronicle yang menggemparkan di tahun 2012, dipercaya untuk menangani reboot Fantastic Four. Saya belum bisa membayangkan bagaimana cara FOX menggabungkan para mutant X-Men yang dibenci dan menyembunyikan identitasnya dari dunia, dengan superhero yang dicintai masyarakat seperti Fantastic Four ini. Apakah para Fantastic Four juga menjadi mutant? Apakah mereka mutant yang diterima oleh masyarakat? Yang pasti film ini sudah dijadwalkan untuk rilis tahun depan.</p><img class="size-full wp-image-133915" alt="uni_fantasticfour" src="http://www.duniaku.net/wp-content/uploads/2014/01/uni_fantasticfour.jpg" width="640" height="482" /><p class="wp-caption-text">Reboot… reboot!!</p><img class="size-full wp-image-133906" alt="Go home, Captain America. You're drunk!" src="http://www.duniaku.net/wp-content/uploads/2014/01/uni_blaze.jpg" width="640" height="486" /><p class="wp-caption-text">Go home, Captain America. You’re drunk!</p><p>The Amazing Spider-Man (Sony)</p><p>Berbeda dengan FOX yang lebih memilih errata, Sony mengambil jalan pintas dengan reboot untuk Spider-Man. The Amazing Spider-Man (2012) menghasilkan lebih dari 250 juta dolar. Meski lebih sedikit dari pendapatan film-film trilogi Spider-Man besutan Sam Raimi (yang rata-rata menghasilkan 300 hingga hampir 500 juta dolar), namun ini sudah cukup membuat Sony yakin untuk membuat universe yang solid bagi Spider-Man. Hal ini dibuktikan dengan dipekerjakannya lima penulis naskah, yaitu Alex Kurtzman, Roberto Orci, Jeff Pinkner, Ed Solomon dan Drew Goddard, untuk membangun shared universe bagi Spider-Man.</p><img class="size-full wp-image-133940" alt="Spider-Man baru lebih muda, lebih fresh... dan gebetannya kece amit!" src="http://www.duniaku.net/wp-content/uploads/2014/01/uni_spidey.jpg" width="640" height="427" /><p class="wp-caption-text">Peter Parker baru lebih muda, lebih fresh… dan gebetannya kece amit!</p><p>Tentu saja hal ini tidak mudah. Sony hanya punya Spider-Man. Dan Spider-Man, meski salah satu superhero terpenting Marvel, hanyalah satu superhero saja. Dalam komik-komik Marvel, Spider-Man pun kebanyakan ditandemkan dengan superhero lain. Bahkan dia juga anggota tetap dari The Avengers. Lalu universe seperti apa yang ingin dibangun oleh Sony? Saya melihat Spider-Man sebagai superhero yang dibentuk seperti Batman bagi Marvel. Dia memiliki begitu banyak musuh yang memorable. Sony tampaknya memanfaatkan peluang itu. Maka film spin-off tentang Venom dan Sinister Six pun sekarang dikerjakan.</p><img class="size-full wp-image-133939" alt="Apakah Electro akan kembali muncul di Sinister Six?" src="http://www.duniaku.net/wp-content/uploads/2014/01/uni_six.jpg" width="640" height="243" /><p class="wp-caption-text">Apakah Electro akan kembali muncul di Sinister Six?</p><img class="size-full wp-image-133905" alt="Fun Fact: Anna Hartaway, pemeran Catwoman, nyaris menjadi Black Cat di Spider-Man 4." src="http://www.duniaku.net/wp-content/uploads/2014/01/uni_blackcat.jpg" width="640" height="416" /><p class="wp-caption-text">Fun Fact: Anna Hartaway, pemeran Catwoman, nyaris menjadi Black Cat di Spider-Man 4.</p><p>Saya masih beranggapan proses reboot ini sebetulnya tak perlu. Trilogi Spider-Man sebelumnya toh sudah memperkenalkan beberapa karakter ikonik, seperti Green Goblin, Doc. Ock, dan Sandman, yang berpotensi untuk digali lagi. Meski perannya diganti, tentu akan lebih hebat jika Sony melanjutkan saja apa yang sudah dibangun sebelumnya. Tentunya dengan gaya baru.
Sebagai komponen untuk membangun universe Spider-Man, Sony bisa saja menggunakan Black Cat dan Scarlet Spider (Ben Reilly) untuk film selanjutnya. Bagi saya aset yang dimiliki Spider-Man masih kurang banyak jika dibandingkan dengan X-Men maupun The Avengers. Karena itulah saya tetap berharap nantinya Spider-Man ini bisa bertemu dengan rekan-rekannya di The Avengers. Tak harus kembali ke tangan Marvel. Kan masih bisa kerjasama yang saling menguntungkan toh?</p><img class="size-large wp-image-133942" alt="Pilih mana, Spider-Man lawas yang ikonik..." src="http://www.duniaku.net/wp-content/uploads/2014/01/uni_spideyold-428x640.jpg" width="428" height="640" /><p class="wp-caption-text">Pilih mana, Spider-Man lawas yang melankolis…</p><img class="size-full wp-image-133941" alt="... atau Spider-Man baru yang lebih lincah?" src="http://www.duniaku.net/wp-content/uploads/2014/01/uni_spideycost.jpg" width="640" height="427" /><p class="wp-caption-text">… atau Spider-Man baru yang lebih lincah?</p><p>Marvel Cinematic Universe (Disney)</p><p>Marvel Cinematic Universe (MCU) adalah raja dari shared universe Hollywood. Marvel yang merealisasikan, sekaligus membuktikan, konsep shared universe di film. Berawal dari superhero sisa (come on, berapa banyak dari kita yang kenal Iron Man dan Tony Stark di tahun 2008), kini menjelma menjadi urutan ketiga di daftar franchise film dengan pendapatan terbesar (peringkat pertama adalah Harry Potter, disusul dengan James Bond), dengan pendapatan lebih dari lima miliyar dolar. Rupanya keputusan Disney membeli Marvel seharga empat miliyar dolar sangat tepat.</p><img class="size-full wp-image-133903" alt="Menggabungkan fanbase dua franchise film yang berbeda" src="http://www.duniaku.net/wp-content/uploads/2014/01/uni_avg2.jpg" width="640" height="427" /><p class="wp-caption-text">Menggabungkan fanbase dua franchise film yang berbeda</p><p>Terdiri atas film Iron Man (2008), The Incredible Hulk (2008), Iron Man 2 (2010), Thor (2011), Captain America: The First Avenger (2011), The Avengers (2012), Iron Man 3 (2013), Thor: The Dark World (2013), dan akan disusul dengan Captain America: The Winter Soldier (2014), Guardians of the Galaxy (2014), Avengers: Age of Ultron (2015), dan Ant-Man (2015).</p><p>Kesuksesan MCU menurut saya terletak pada konsistensi Marvel dalam membangun karakter dan dunia secara bersama-sama. Meski film-filmnya ditangani oleh penulis dan sutradara yang berbeda, juga dengan tone warna dan nuansa yang sangat berbeda antara satu dengan lainnya, namun ada benang merah yang kuat dan mengikat penonton untuk terus mengikuti sepak terjang superhero favorit mereka. Konsistensi ini juga yang melambungkan nama Robert Downey Jr. sebagai Tony Stark/Iron Man, Tom Hiddleston sebagai Loki, Scarlett Johansson sebagai Black Widow, dan seterusnya. Yang hebat, meski ada penggantian pemeran, seperti Edward Norton digantikan oleh Mark Ruffalo sebagai Bruce Banner dan Terrence Howard diganti dengan Don Cheadle sebagai James ‘Rhodey’ Rhodes, namun hal ini tidak mengurangi esensi karakter yang diperankan. Ini membuktikan kalau karakter tersebut lebih kuat dibandingkan pemerannya.</p><img class="size-full wp-image-133927" alt="Bruce Banner lama yang lebih macho, namun diganti pun tak masalah!" src="http://www.duniaku.net/wp-content/uploads/2014/01/uni_hulk.jpg" width="640" height="423" /><p class="wp-caption-text">Bruce Banner lama yang lebih macho, namun diganti pun tak masalah!</p><p>Yang membuat saya juga salut dengan Marvel dan Disney adalah keberanian mereka dalam mengangkat tokoh yang tak dikenal dan belum punya fanbase kuat menjadi film. Risikonya besar, namun mereka berani. Siapa yang kenal tokoh-tokoh Guardians of the Galaxy atau Ant-Man? Toh, Marvel dan Disney berani memfilmkannya. Dengan budget tinggi! Ini menunjukkan betapa kuatnya MCU dan betapa percayanya Marvel dan Disney dengan fanbase MCU.</p><p>Selain film, MCU juga merambah serial TV. Tahun lalu, Agent of S.H.I.E.L.D mengudara di channel ABC. Di Indonesia, serial ini bisa dinikmati lewat jaringan TV berbayar di channel FOX. Meski rating dan viewer-nya terus merosot, namun Marvel tampaknya akan kembali menghadirkan seri TV baru, yaitu Agent Carter, yang dibintangi oleh Hayley Atwell, yang sebelumnya juga berperan sebagai Agent Carter di Captain America: The First Avenger. Kemungkinan besar Agent Carter akan mengudara bersaman dengan film kedua Captain America, yang akan tayang pertengahan tahun ini.</p><img class="size-full wp-image-133938" alt="MCU merambah serial TV lewat Agent of S.H.I.E.L.D" src="http://www.duniaku.net/wp-content/uploads/2014/01/uni_shiel.jpg" width="640" height="426" /><p class="wp-caption-text">MCU merambah serial TV lewat Agent of S.H.I.E.L.D</p><p>Tak berhenti di sana, beberapa saat yang lalu Marvel juga mengumumkan bahwa mereka akan bekerjasama dengan Netflix untuk menghadirkan empat mini-seri live action (kemungkinan 10 episode ala Game of Thrones, maksimal 13 episode). Empat mini-seri ini akan terfokus di Hell’s Kitchen, dan menghadirkan Daredevil sebagai mini-seri pertama, disusul dengan Jessica Jones, Iron Fist, dan Luke Cage. Kerjasama ini akan berlangsung selama beberapa tahun dan akan mencapai klimaks dengan mini-seri The Defenders, yang mempertemukan keempat superhero tersebut. Ini strategi yang sama seperti yang digunakan Marvel dengan The Avengers. Saya berharap mini-seri ini akan memperkuat MCU, khususnya untuk Agent of S.H.I.E.L.D, yang performanya kurang. Bayangkan, betapa menariknya jika tokoh-tokoh dari The Defenders ini muncul sebagai cameo di Agent of S.H.I.E.L.D?</p><img class="size-full wp-image-133910" alt="Daredevil will be back! (asal jangan yang ini saja)" src="http://www.duniaku.net/wp-content/uploads/2014/01/uni_daredevil.jpg" width="640" height="426" /><p class="wp-caption-text">Daredevil will be back! (asal jangan yang ini saja)</p><p>Meski tanpa X-Men dan Spider-Man, MCU tetap memiliki potensi yang sangat besar. Marvel punya segudang superhero hebat yang belum terjamah. Ada Black Panther, Dr. Strange, atau Ms. Marvel, yang bisa diintegrasikan dengan mudah ke dalam The Avengers. Jika ingin menyentuh sisi supranatural dan agak gelap, ada Ghost Rider dan Blade, yang lisensinya baru saja dikembalikan ke Marvel. Potensi ini makin tak terbatas mengingat Marvel juga berani membuka diri ke jalur superhero cosmic lewat Guardians of the Galaxy. Di ranah cosmic, ada Nova Corps (yang setara dengan Green Lantern dari DC comic) dan Inhumans (yang punya potensi untuk bisa jadi sebesar X-Men).</p><img class="size-full wp-image-133924" alt="Guardian of the Galaxy, the next BIG thing!" src="http://www.duniaku.net/wp-content/uploads/2014/01/uni_guardian.jpg" width="640" height="360" /><p class="wp-caption-text">Guardians of the Galaxy, the next BIG thing!</p><p>Masih ada shared universe lainnya loh. Dan tidak semuanya berasal dari dapur kreatif Marvel.</p><p>Simak di halaman selanjutnya.</p> <p class="dvk-social-sharing"> Bagikan on Twitter on Facebook on Google+ </p>

Salam pintas!
 
Top