Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya.
Sistem misil Israel, Iron Dome, diretas oleh hacker yang identitasnya tidak diketahui. Hacker ini membobol tiga kontraktor pertahanan yang menjalankan sistem tersebut. Insiden penyerangan yang terjadi pada tahun 2011 dan 2012 ini ditemukan oleh ahli sekuriti Brian Krebs.
Hacker ini mencuri banyak dokumen rahasia yang berkaitan dengan teknologi pembuatan misil Israel. Peretasan yang dilakukan pada tahun 2011 dan 2012 ini dilakukan dilakukan dari Tiongkok, namun belum dapat dipastikan apakah hacker tersebut merupakan warga negara Tiongkok.
Brian Krebs menemukan pembobolan ini setelah mempelajari laporan yang dirilis oleh perusahaan intelijen keamanan Cyber Engineering Services Inc. (CyberESI). Tiga perusahaan kontraktor yang menjadi korban peretasan oleh hacker ini adalah Elisra Group, Israel Aerospace Industries, and Rafael Advanced Defense Systems. Menurut Brian Krebs seperti yang dimuat pada blog pribadinya, CyberESI menemukan peretasan ini dengan merekam komunikasi rahasia yang dilakukan oleh hacker tersebut.
Seperti yang diungkap oleh CyberESI, mencuri dokumen yang berkaitan dengan pembuatan misil Arrow III, Unmanned Aerial Vehicles (UAVs), dan roket balistik Israel. Menurut pendiri CyberESI, Joseph Drissel, sebagian teknologi yang terdapat padaq Arrow 3 tidak dirancang oleh Israel.
Sebagian teknologi pada Arrow 3 tidak dirancang oleh Israel, tetapi oleh Boeing dan perusahaan pertahanan Amerika Serikat lainnya, ungkap Drissel seperti yang dikutip oleh Brian Krebs.
Menanggapi hal ini pihak Israel Aerospace Industries yang menangani proyek misil Israel mengatakan bahwa pembobolan ini adalah berita lama. Melalui juru bicaranya Eliana Fishler, pihak IAI mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan prosedyur standar untuk menangani pembobolan ini.
Pada saat itu, masalah ini telah ditangani seperti yang dipersyaratkan oleh aturan dan prosedur yang berlaku, jawab Eliana Fishler melalui email kepada Brian Krebs. Informasi ini telah dilaporkan kepada pihak yang berwenang. IAI telah melakukan tindakan untuk mencegah insiden seperti itu di masa mendatang, lanjut Fishler.
Sistem misil Iron Dome sendiri selama ini digunakan oleh pemerintah Israel untuk mencegah serangan dari roket militan Palestina. Seperlima dari 2000 roket militan Palestina dapat dicegah oleh Iron Dome.
Menurut The Washington Post, saat ini Kongres AS sedang menggodok undang-undang yang akan mengatur mengenai pemberian dana sekitar 350 juta dolar AS ke Israel untuk pengembangan dan penyebaran teknologi rudal perisai. Jika disetujui, bahwa peningkatan pendanaan ini akan membuat Amerika Serikat menghabiskan hampir 1 miliar dolar AS selama lima tahun untuk produksi Iron Dome.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten Nokia Mulai Menjual Flagship Lumia 930 dan dual-SIM Lumia 630 diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sistem misil Israel, Iron Dome, diretas oleh hacker yang identitasnya tidak diketahui. Hacker ini membobol tiga kontraktor pertahanan yang menjalankan sistem tersebut. Insiden penyerangan yang terjadi pada tahun 2011 dan 2012 ini ditemukan oleh ahli sekuriti Brian Krebs.
Hacker ini mencuri banyak dokumen rahasia yang berkaitan dengan teknologi pembuatan misil Israel. Peretasan yang dilakukan pada tahun 2011 dan 2012 ini dilakukan dilakukan dari Tiongkok, namun belum dapat dipastikan apakah hacker tersebut merupakan warga negara Tiongkok.
Brian Krebs menemukan pembobolan ini setelah mempelajari laporan yang dirilis oleh perusahaan intelijen keamanan Cyber Engineering Services Inc. (CyberESI). Tiga perusahaan kontraktor yang menjadi korban peretasan oleh hacker ini adalah Elisra Group, Israel Aerospace Industries, and Rafael Advanced Defense Systems. Menurut Brian Krebs seperti yang dimuat pada blog pribadinya, CyberESI menemukan peretasan ini dengan merekam komunikasi rahasia yang dilakukan oleh hacker tersebut.
Seperti yang diungkap oleh CyberESI, mencuri dokumen yang berkaitan dengan pembuatan misil Arrow III, Unmanned Aerial Vehicles (UAVs), dan roket balistik Israel. Menurut pendiri CyberESI, Joseph Drissel, sebagian teknologi yang terdapat padaq Arrow 3 tidak dirancang oleh Israel.
Sebagian teknologi pada Arrow 3 tidak dirancang oleh Israel, tetapi oleh Boeing dan perusahaan pertahanan Amerika Serikat lainnya, ungkap Drissel seperti yang dikutip oleh Brian Krebs.
Menanggapi hal ini pihak Israel Aerospace Industries yang menangani proyek misil Israel mengatakan bahwa pembobolan ini adalah berita lama. Melalui juru bicaranya Eliana Fishler, pihak IAI mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan prosedyur standar untuk menangani pembobolan ini.
Pada saat itu, masalah ini telah ditangani seperti yang dipersyaratkan oleh aturan dan prosedur yang berlaku, jawab Eliana Fishler melalui email kepada Brian Krebs. Informasi ini telah dilaporkan kepada pihak yang berwenang. IAI telah melakukan tindakan untuk mencegah insiden seperti itu di masa mendatang, lanjut Fishler.
Sistem misil Iron Dome sendiri selama ini digunakan oleh pemerintah Israel untuk mencegah serangan dari roket militan Palestina. Seperlima dari 2000 roket militan Palestina dapat dicegah oleh Iron Dome.
Menurut The Washington Post, saat ini Kongres AS sedang menggodok undang-undang yang akan mengatur mengenai pemberian dana sekitar 350 juta dolar AS ke Israel untuk pengembangan dan penyebaran teknologi rudal perisai. Jika disetujui, bahwa peningkatan pendanaan ini akan membuat Amerika Serikat menghabiskan hampir 1 miliar dolar AS selama lima tahun untuk produksi Iron Dome.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten Nokia Mulai Menjual Flagship Lumia 930 dan dual-SIM Lumia 630 diatas dikutip dari Internet secara gamblang.