Grande partita kembali tersaji di Serie A Italia musim 2014/15 giornata 13, dengan menyajikan duel berekelas antara AS Roma dan FC Internazionale, di Olimpico Roma, Senin (1/12) dini hari WIB. Bentrok ini tercatat sebagai pertemuan ke-165 kali mereka di Serie A.
Menilik rekor pertemuan, Inter lebih unggul dari Roma dengan mengoleksi 76 kemenangan. Sementara Tim Serigala baru menorehkan 41 kemenangan, serta sisanya berakhir imbang. Dan jangan Anda ragukan kualitas macam apa yang biasa tersaji ketika keduanya saling bertarung.
Dalam perjalanannya terdapat begitu banyak partai seru antara Roma dan Inter, yang terpatri kuat dalam ingatan. Entah dalam kondisi apapun, mulai dari sama-sama terseok, berat sebelah, atau tengah berada di puncak performa dan saling berebut gelar juara. Duel klasik ini selalu layak mendapat sorotan.
Untuk menyambut bentorkan Roma dan Inter dini hari nanti, Goal Indonesia lantas mengorek kembali deretan partai seru yang melibatkan kedua tim, dalam dua dekade terakhir. Simak!
Musim 1996/97 (5 Januari 1997)
Roma yang tampil begitu brilian di separuh musim pertama begitu diunggulkan saat bertandang ke Giuseppe Meazza, markas Inter. Selain dilatih oleh arsitek kawakan, Carlo Bianchi, mereka juga diperkuat duo striker muda nan berbahaya, yakni Francesco Totti dan Marco Delvecchio. Sementara Inter? Mereka bahkan tidak terlihat di sepuluh besar klasemen dan gagal meraih sebiji kemenangan pun dalam enam laga terakhirnya.
Yang terjadi di lapangan setelahnya, justru berbalik 180 derajat dari prediksi. I Nerazzurri bermain begitu mendominasi, hingga Roma nyaris tak berkutik. Tuan rumah bahkan menutup babak pertama dengan keunggulan 2-0, lewat gol Mario Ganz dan Youri Djorkaeff. Sempat memperkecil keadaan di awal paruh kedua melalui Delvecchio, fullback muda Inter, Salvatore Fresi, kemudian menegaskan keunggulan timnya dengan skor 3-1.
Musim 1998/99 (5 Maret 1999)
Pertandingan yang berlangsung di Olimpico Roma ini mungkin bisa disebut sebagai partai paling menegangkan. Bagaimana tidak, kedua tim nyaris tak diberi kesempatan untuk menghela nafas, akibat kejar-mengajar gol.
Duet latin andalan Inter, Ronaldo Luiz Nazario dan Ivan Zamorano membawa Inter unggul 2-0. Totti memperkecil kedudukan, namun Zamorano kembali melebarkan jarak lima menit berselang. Secara mengejutkan Roma sukses menyetarakan keadaan menjadi 3-3, berkat gol Paulo Sergio dan Delvecchio. Brace Ronaldo juga masih bisa dibalas Eusebio Di Francesco, hingga skor berubah 4-4. Ketika laga segera berakhir, Diego Simeone hadir sebagai penyelamat tim tamu, untuk menutup drama hujan gol, lewat kedudukan 5-4!
Musim 2004/05 (1 Mei 2005)
Kemenangan dramatis atas Inter satu ini mungkin adalah raihan tiga poin paling krusial, dalam perjalanan Roma menjadi kampiun Serie A musim 2000/01. Juventus yang jadi pesaing di pos runner-up jadi tertinggal enam poin akibat kesuksesan Tim Serigala di partai ini.
Dimulai dengan gol, Christian Vieri, yang membawa Inter unggul 1-0. Marcos Assuncao dan Vicenzo Montella kemudian jadi protagonis Roma membalikkan keadaan menjadi 2-1. Namun senyum Romanisti di Olimpico Roma kembali dilenyapkan Vieri yang menyamakan keadaan menjadi imbang 2-2. Untungnya L'Aeroplanino Montella, jadi penyelamat kemenangan, lewat skor 3-2 untuk Il Giallorossi!
Musim 2004/05 (3 Oktober 2004)
Partai ini disebut-sebut sebagai duel dengan kualitas tertinggi, yang pernah disajikan Roma dan Inter. Komentator dalam laga ini pun dipaksa menguras emosi dan mengakui hamparan kualitas yang tersaji.
Roma unggul 1-0 melalui sepakan Montella, sebelum tandukan Esteban Cambiasso menyamakan keadaan 1-1. Sepakan jarak jauh Juan Sebastian Veron yang terdefleksi dan tembakan keras Alvaro Recoba dari sudur sempit, membuat Romanisti nyaris hilang harapan karena timnya tertinggal 3-1. Namun keajaiban datang di sepuluh menit terakhir, manakala tendangan bebas indah Totti dan sundulan maut Daniele De Rossi, menghujam deras gawang Francesco Toldo! Skor imbang 3-3 jadi hasil akhir laga seru tersebut.
Musim 2005/06 (26 Oktober 2005)
Beautiful Totti! Performa Totti dalam duel melawan Inter kali ini mungkin jadi salah satu yang terbaik di sepanjang karier hebatnya. Berbagai kalangan, mulai dari Romanisiti, Interisti, rekan, dan lawan, semua menyampaikan sanjungannya pada Il Capitano selepas laga.
Bermain sebagai tim tamu, Roma dibombardir habis oleh Inter selepas sepakan mula dilakukan. Namun taktik serangan balik ala Luciano Spaletti begitu efektif. Montella membawa Roma unggul 1-0 di seperempat jam pertama. Fenomena Totti lantas lahir beberapa saat kemudian. Secara sensasional sang pangeran melakukan teknik khas-nya, cucchiaio, dari jarak 25 yard! Untuk membuat Julio Cesar tampak konyol. Roma unggul menutup babak pertama dengan keunggulan 2-0.
Totti kemudian menyempurnakan penampilannya dengan membawa Roma unggul 3-0 di awal babak kedua. Sepasang gol Adriano untuk membawa Inter mengejar Roma, pada akhirnya belum cukup. Roma pun pulang ke kota abadi dengan kemenangan 3-2.
"Siapa pemain yang paling saya takuti? Francesco Totti! Anda bisa melihatnya di laga tadi. Saya kerap telihat bodoh di depannya!" geram Cesar usai pertandingan.
liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, SPESIAL: Lima Duel Klasik AS Roma Kontra FC Internazionale
Menilik rekor pertemuan, Inter lebih unggul dari Roma dengan mengoleksi 76 kemenangan. Sementara Tim Serigala baru menorehkan 41 kemenangan, serta sisanya berakhir imbang. Dan jangan Anda ragukan kualitas macam apa yang biasa tersaji ketika keduanya saling bertarung.
Dalam perjalanannya terdapat begitu banyak partai seru antara Roma dan Inter, yang terpatri kuat dalam ingatan. Entah dalam kondisi apapun, mulai dari sama-sama terseok, berat sebelah, atau tengah berada di puncak performa dan saling berebut gelar juara. Duel klasik ini selalu layak mendapat sorotan.
Untuk menyambut bentorkan Roma dan Inter dini hari nanti, Goal Indonesia lantas mengorek kembali deretan partai seru yang melibatkan kedua tim, dalam dua dekade terakhir. Simak!
FC INTERNAZIONALE31AS ROMA
Musim 1996/97 (5 Januari 1997)
Roma yang tampil begitu brilian di separuh musim pertama begitu diunggulkan saat bertandang ke Giuseppe Meazza, markas Inter. Selain dilatih oleh arsitek kawakan, Carlo Bianchi, mereka juga diperkuat duo striker muda nan berbahaya, yakni Francesco Totti dan Marco Delvecchio. Sementara Inter? Mereka bahkan tidak terlihat di sepuluh besar klasemen dan gagal meraih sebiji kemenangan pun dalam enam laga terakhirnya.
Yang terjadi di lapangan setelahnya, justru berbalik 180 derajat dari prediksi. I Nerazzurri bermain begitu mendominasi, hingga Roma nyaris tak berkutik. Tuan rumah bahkan menutup babak pertama dengan keunggulan 2-0, lewat gol Mario Ganz dan Youri Djorkaeff. Sempat memperkecil keadaan di awal paruh kedua melalui Delvecchio, fullback muda Inter, Salvatore Fresi, kemudian menegaskan keunggulan timnya dengan skor 3-1.
AS ROMA45FC INTERNAZIONALE
Musim 1998/99 (5 Maret 1999)
Pertandingan yang berlangsung di Olimpico Roma ini mungkin bisa disebut sebagai partai paling menegangkan. Bagaimana tidak, kedua tim nyaris tak diberi kesempatan untuk menghela nafas, akibat kejar-mengajar gol.
Duet latin andalan Inter, Ronaldo Luiz Nazario dan Ivan Zamorano membawa Inter unggul 2-0. Totti memperkecil kedudukan, namun Zamorano kembali melebarkan jarak lima menit berselang. Secara mengejutkan Roma sukses menyetarakan keadaan menjadi 3-3, berkat gol Paulo Sergio dan Delvecchio. Brace Ronaldo juga masih bisa dibalas Eusebio Di Francesco, hingga skor berubah 4-4. Ketika laga segera berakhir, Diego Simeone hadir sebagai penyelamat tim tamu, untuk menutup drama hujan gol, lewat kedudukan 5-4!
AS ROMA32FC INTERNAZIONALE
Musim 2004/05 (1 Mei 2005)
Kemenangan dramatis atas Inter satu ini mungkin adalah raihan tiga poin paling krusial, dalam perjalanan Roma menjadi kampiun Serie A musim 2000/01. Juventus yang jadi pesaing di pos runner-up jadi tertinggal enam poin akibat kesuksesan Tim Serigala di partai ini.
Dimulai dengan gol, Christian Vieri, yang membawa Inter unggul 1-0. Marcos Assuncao dan Vicenzo Montella kemudian jadi protagonis Roma membalikkan keadaan menjadi 2-1. Namun senyum Romanisti di Olimpico Roma kembali dilenyapkan Vieri yang menyamakan keadaan menjadi imbang 2-2. Untungnya L'Aeroplanino Montella, jadi penyelamat kemenangan, lewat skor 3-2 untuk Il Giallorossi!
AS ROMA33FC INTERNAZIONALE
Musim 2004/05 (3 Oktober 2004)
Partai ini disebut-sebut sebagai duel dengan kualitas tertinggi, yang pernah disajikan Roma dan Inter. Komentator dalam laga ini pun dipaksa menguras emosi dan mengakui hamparan kualitas yang tersaji.
Roma unggul 1-0 melalui sepakan Montella, sebelum tandukan Esteban Cambiasso menyamakan keadaan 1-1. Sepakan jarak jauh Juan Sebastian Veron yang terdefleksi dan tembakan keras Alvaro Recoba dari sudur sempit, membuat Romanisti nyaris hilang harapan karena timnya tertinggal 3-1. Namun keajaiban datang di sepuluh menit terakhir, manakala tendangan bebas indah Totti dan sundulan maut Daniele De Rossi, menghujam deras gawang Francesco Toldo! Skor imbang 3-3 jadi hasil akhir laga seru tersebut.
FC INTERNAZIONALE23AS ROMA
Musim 2005/06 (26 Oktober 2005)
Beautiful Totti! Performa Totti dalam duel melawan Inter kali ini mungkin jadi salah satu yang terbaik di sepanjang karier hebatnya. Berbagai kalangan, mulai dari Romanisiti, Interisti, rekan, dan lawan, semua menyampaikan sanjungannya pada Il Capitano selepas laga.
Bermain sebagai tim tamu, Roma dibombardir habis oleh Inter selepas sepakan mula dilakukan. Namun taktik serangan balik ala Luciano Spaletti begitu efektif. Montella membawa Roma unggul 1-0 di seperempat jam pertama. Fenomena Totti lantas lahir beberapa saat kemudian. Secara sensasional sang pangeran melakukan teknik khas-nya, cucchiaio, dari jarak 25 yard! Untuk membuat Julio Cesar tampak konyol. Roma unggul menutup babak pertama dengan keunggulan 2-0.
Totti kemudian menyempurnakan penampilannya dengan membawa Roma unggul 3-0 di awal babak kedua. Sepasang gol Adriano untuk membawa Inter mengejar Roma, pada akhirnya belum cukup. Roma pun pulang ke kota abadi dengan kemenangan 3-2.
"Siapa pemain yang paling saya takuti? Francesco Totti! Anda bisa melihatnya di laga tadi. Saya kerap telihat bodoh di depannya!" geram Cesar usai pertandingan.
liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, SPESIAL: Lima Duel Klasik AS Roma Kontra FC Internazionale