• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Spanyol SPESIAL: Pahit & Manis Nasib Para Peraih Golden Boy Award

Bola

SBOBET
Journalist
Masa muda adalah masa yang berapi-api. Siapapun pasti mengamini pernyataan ini – termasuk Rhoma Irama – karena energi para pemuda selalu membara dan seolah tak pernah lekang. Memang selalu menarik menyaksikan kiprah para pemuda. Bagi yang sudah tua, boleh bernostalgia dan urun nasihat untuk memperbaiki pemuda. Sementara bagi yang masih muda, bersiaplah untuk iri dan terpacu dengan bara tetangga.

Tak terkecuali dalam sepakbola, darah muda juga jadi bahasan yang menarik perhatian. Seandainya ada seorang pesepakbola muda tampil menjanjikan, publik akan langsung menghujaninya dengan pujian dan ekspektasi. The Next inilah, The New itulah, yang pasti semua orang berdebar-debar menyaksikan perkembangan pemain muda tersebut. Apalagi kalau pemain itu jadi bagian pemain favorit, para fan pasti berharap sang pemuda jadi legenda klubnya.

Ya, menyaksikan perkembangan pemain muda memang tak kalah menegangkan dari menyaksikan perjalanan klub selama semusim. Hal ini sudah menyatu sebagai bagian dari sepakbola dan tak bisa dipungkiri. Kalau bicara sepakbola, entah semenit atau lebih, pasti bakal ada pembahasan tentang pemain muda baik disadari maupun tidak.

Menanggapi hal tersebut, media-media mulai ambil bagian dengan mengadakan penghargaan untuk pemain muda. Salah satu penghargaan untuk pemain muda, yakni Golden Boy Award, juga takkan luput dari pandangan. Empat hari lalu, Raheem Sterling dinobatkan sebagai bocah emas Eropa dan fan Liverpool sepertinya sudah berdebar-debar menantikan perkembangan sang bintang muda.

Namun tak semua kisah berakhir bahagia. Walau menjadi bocah emas Eropa di usia muda, belum tentu seorang pemain bakal meraih kesuksesan. Beberapa dari mereka memang ada yang bersinar terang dan jadi pemain yang hobi memecah rekor. Sayangnya, tak sedikit pula yang nasibnya berakhir di bangku cadangan.

Mari melakukan sejenak perjalanan bersama Goal Indonesia, menelusuri perjalanan karir para peraih Golden Boy Award.

RAFAEL VAN DER VAART, 2003​

Van der Vaart merupakan salah satu bakat terbaik yang pernah dimiliki oleh Belanda. Teknik, visi, dan akurasinya berada di jajaran pemain top, namun gemilang karirnya tak bertahan lama. Ia mulai menarik perhatian saat masih berseragam Ajax dan ketertarikan klub besar cukup menjelaskan seberapa hebatnya sang gelandang.

Ia akhirnya mendarat di Real Madrid, namun kalah bersaing di klub raksasa Spanyol itu. Van der Vaart coba mengembalikan sinar karirnya di Tottenham Hotspur setelah itu, tapi cedera selalu menghantuinya. Sekarang, ia bermain di Bundesliga bersama Hamburg, bermain dalam level yang lebih rendah dari kapasitas yang seharusnya ia miliki. Namun, masih ada sedikit sentuhan magis yang merepresentasikan bakat besar miliknya.

WAYNE ROONEY, 2004​

Anak emas Inggris ini memang sudah menarik perhatian sejak membela Everton. Gol-gol fantastis dan naluri yang tajam membuatnya dicintai publik Inggris. Ketika merapat ke Manchester United pun, sentuhannya tak berkurang dan tak lama setelahnya, ia meraih penghargaan Golden Boy ini.

Ia sempat dikritik karena tak menjaga berat badannya. Namun rekor dan penampilan lebih berbicara daripada kritik tersebut. Sekarang Wazza – julukan Rooney – berada dalam posisi nyaman untuk menjadi pencetak gol terbanyak Inggris dan United.


LIONEL MESSI, 2005​

Well, cukup lama untuk menceritakan karir pemain yang berasal dari ‘planet lain’ ini. Singkatnya, ia merupakan salah satu pemain terhebat yang ada di muka bumi. Rekor demi rekor ia pecahkan dan kalau melihat usianya yang masih jauh dari tiga puluh, perjalanan La Pulga sepertinya masih panjang.

Golden Boy Award jatuh ke tangan yang tepat saat itu, bahkan salah satu komentator TV di Catalan mengatakan – dengan sedikit bercanda tentunya – bahwa kita harus berterima kasih pada ibu kita karena melahirkan kita di masa ini sehingga bisa menyaksikan Messi bermain.


CESC FABREGAS, 2006​

Meraih gelar ini tepat setelah Messi mungkin membuat harga Cesc sedikit turun. Namun, gelandang Spanyol ini melakoni perjalanan yang menarik. Ia merupakan produk akademi La Masia, Barcelona, tapi pindah ke Arsenal dalam usia muda dan namanya besar di London. Cesc juga meraih penghargaan Golden Boy saat masih menjadi penggawa Gunners.

Tahun 2011, ia pulang ke kampung halamannya dan bermain bagi Barcelona. Sayang, kisahnya di sana tidak berakhir bahagia. Cesc kini kembali ke Inggris dan membela Chelsea, rival mantan klubnya, namun keputusan ini sepertinya takkan disesali Cesc karena karirnya kembali menanjak saat diasuh oleh Mourinho.


SERGIO AGUERO, 2007​

Siapa penyerang terbaik di dunia? Siapapun jawaban Anda, pasti takkan membantah kalau Aguero termasuk di dalamnya. Penyerang Argentina ini mencicipi sepakbola Eropa pada 2006 saat ia bergabung dengan Atletico Madrid. Dan, sepertinya ia ketagihan, jelas terlihat saat ia jadi mesin gol di Atletico dan jadi bocah emas Eropa setahun setelahnya.

Aguero lalu pindah ke Manchester City dan walaupun sedang cedera, statusnya sebagai topskor Liga Primer Inggris musim ini masih belum tergeser. Apalagi yang diharapkan dari penyerang terbaik dunia?

Ah, jangan lupakan juga selebrasi penuh gairah saat City meraih gelar Liga Primer pada 2012. Aguero mencetak gol kemenangan 3-2 atas QPR saat itu, sekaligus memastikan trofi di musim pertamanya.


ANDERSON, 2008​

Apa yang salah dengan Anderson? Gelandang serang asal Brasil ini menunjukkan talenta luar biasa menghibur saat pindah ke Porto. Dribel cantik dan permainan atraktifnya pun menarik hati Sir Alex Ferguson yang langsung memboyongnya ke Manchester semusim setelah tiba di Porto.

Namun, masalah kepribadian dan berat badan menghambat karirnya, bahkan mungkin mematikannya. Sekarang ia tidak masuk dalam rancangan Louis van Gaal di Manchester United dan akan dilepas musim panas mendatang.


ALEXANDRE PATO, 2009​

Penghargaan pemain muda ini sepertinya jadi kutukan buat Brasil. Setelah Anderson, kini giliran Pato yang merasakannya. Penyerang ini pindah ke Milan di usianya yang masih muda dan diprediksi sebagai calon legenda berkat performa ciamiknya di depan gawang. Gol demi gol mengalir di awal karirnya bersama Rossoneri.

Namun, masalah cedera dan inkonsistensi membuat Milan melepaskannya ke Corinthians dan kini dipinjamkan ke Sao Paulo. Pato bahkan dicoret dari skuat Piala Dunia dan sepertinya ini merupakan puncak penurunan karirnya.

Menurut kabar terkini, ia akan merapat kembali ke Italia, namun Pato sudah bukan yang dulu lagi. Pato yang dulu bisa mencetak gol fenomenal ke gawang Barcelona.


MARIO BALOTELLI, 2010​

"Hanya ada satu orang yang sedikit lebih hebat dari saya: Messi. Pemain lainnya ada di belakang saya,” ujar Balotelli empat tahun lalu, tepat setelah penganugerahan Golden Boy Award.

"Siapa namanya? Wil…? Saya tak mengenalnya. Mungkin saya akan menunjukkan trofi Golden Boy dan mengingatkannya kalau saya yang menang.”

Dua pernyataan tersebut merupakan pernyataan menarik dari penyerang Italia ini. Ia mengaku tak mengenal Jack Wilshere dan hanya kalah dari Messi. Well, ia boleh berkata seperti itu kalau perkembangannya konsisten. Namun, penyerang ini seperti sudah kehilangan pesona dan gairah bermain.

Dari City, ia merapat ke Milan menunjukkan sedikit ketajaman, tapi harus hengkang karena masalah sikap. Kini di Liverpool, sepertinya sudah tak ada yang tersisa darinya.


MARIO GOTZE, 2011​

BanyaK sebutan yang dipaksakan pada Gotze saat ia masih membela Borussia Dortmund. Messi dari Jerman adalah salah satunya dan julukan itu sepertinya pantas ia dapatkan. Namun, ia melakukan dosa besar – yang biasa terjadi – dengan pindah ke rival, Bayern Munich.

Performanya memang tak secemerlang saat masih berseragam kuning, tapi takkan ada orang Jerman yang berani mengkritiknya. Ya, tepat setelah mencetak gol semata wayang di final Piala Dunia kontra Argentina, Gotze jadi pahlawan.

Gol sensasional di momen yang tepat.


ISCO, 2012​

Spanyol tak pernah kehabisan gelandang. Selalu ada bakat baru yang muncul di lapangan tengah. Cesc, Koke, dan kebetulan yang memenagnkan Golden Boy Award adalah Isco. Performa kreatifnya bersama Malaga membuatnya jadi sanjungan orang banyak dan berujung pada kepindahan ke Madrid.

Isco jarang bermain di Santiago Bernabeu, wajar saja kerena ia harus bersaing dengan dua pemain termahal di dunia dan topskor Piala Dunia 2014. Namun, setiap saat Carlo Ancelotti memberi kesempatan, Isco tak pernah mengecewakan.

Akan tiba masanya bagi Isco.

PAUL POGBA, 2013​

Gelandang muda Prancis ini mendapat banyak kritik saat pergi dari Old Traffor. Kontraknya diputus di usia yang masih muda. Sikapnya salah, kata mereka. Ia arogan, ujar mereka. Ia takkan sukses di Juventus, sumpah mereka.

Mereka yang mengkritik sepertinya tidak tahu apa-apa tentang Pogba.

Setelah meninggalkan Inggris, gelandang tangguh nan enerjik ini jadi tokoh sentral di Serie A dan menurut kabar, sudah ada tawaran senilai £50 juta untuk mendatangkannya kembali ke Prancis. Harga sepadan untuk gelandang berbakat ini dan tahun lalu, ia jadi pemain muda terbaik Eropa saat mengenakan seragam Bianconeri.

Mungkin United menyesal karena melepas Pogba, sementara mereka mempertahankan Anderson.

RAHEEM STERLING, 2014​

Sterling merupakan barang panas di sepakbola Inggris. Performa kilatnya bersama Liverpool membuatnya jadi sosok krusial di klub maupun negaranya. Tak heran kalau ia menyingkirkan Adnan Januzaj dan Divock Origi yang jadi pesaingnya. Namun, langkah sang pemuda masih panjang. Entah nanti ia akan mengikuti langkah Balotelli atau Messi sebagai peraih Golden Boy Award.

liga spanyol table, klasemen, seri b, malam ini, terkini, divisi 2, SPESIAL: Pahit & Manis Nasib Para Peraih Golden Boy Award
 
Top