Sepakbola Sulawesi Utara (Sulut) saat ini bisa dibilang sedang mati suri. Padahal, sekitar sepuluh hingga 15 tahun lalu, ada beberapa putera daerah Sulut yang menjadi pilar tim nasional Indonesia.
Sebut saja, Francis Wewengkang, Leo Saputan, hingga era-nya Firman Utina. Ketiga pemain itu pun memunculkan ide untuk menggairahkan kembali sepakbola di Sulut, terutama di Manado. Sehingga bisa menghasilkan pemain baru yang potensial untuk membela timnas Indonesia.
Niat mereka pun disambut baik oleh pemerhati sepakbola, Azam Khan. Hingga akhirnya Azam memfasilitasi laga eksebisi antara tim Starbol Indonesia melawan Bintang Sulut di Stadion Klabat, Manado, Sabtu (1/8) lalu.
Tak ayal, nama-nama tenar pesepakbola aktif maupun mantan pemain asal Sulut ikut serta dalam pertandingan itu. Di antaranya, Firman, Leo Saputan, Francis, Rifky Mokodompit, Mahadirga Lasut, Jibby Wuwungan, serta Stenly Mamuaya.
Di samping itu, ada pula mantan pemain nasional seperti Charis Yulianto, Maman Abdurrahman, Kurniawan Dwi Yulianto, Gendut Doni Christiawan, Budi Sudarsono, Rochy Putiray, hingga Ponaryo Astaman.
Para pemain itu mencoba memberikan tontonan menarik bagi publik Manado. Bahkan, para penonton juga menikmati sajian racikan khas pelatih Rahmad Darmawan, yang memang ditunjuk sebagai pelatih Starbol Indonesia di laga tersebut.
"Dalam tim Starbol ada putra daerah Sulawesi Utara dan kenapa tidak untuk membuat di Manado. Terlebih ada kesempatan untuk mengadakan pertandingan karena kompetisi yang belum berjalan. Pemain asal Manado ingin menyuarakan. Ini supaya sepakbola di Manado bangkit lagi. Kami juga mengambil tema Bangkitkan Sepak Bola Sulut," kata CEO MorStar, Febri Momor, yang ikut menggagas event tersebut.
"Semoga tergugah karena pertandingan ditonton pengurus lama dan baru selain masyarakat manado. Kami berharap ada Francis Wawengkang dan Firman Utina yang baru. Artinya ada regenerasi dari sepakbola Manado," tambah Momor.
Dia menuturkan saat ini Sulawesi Utara lebih sering menghasilkan bibit di posisi kiper. Sebut saja yang masih aktif saat ini adalah Jendry Pitoy, Joice Sorongan, dan Rifky Mokodompit. Maka itu, Momor berharap klub maupun pembinaan di Manado bisa bangkit lagi dengan titik baliknya dari laga eksebisi ini.
"Semua sama, ingin liga berjalan. Jika berjalan, semoga pihak sepakbola Manado membenahi lagi urusan dan merapihkan kembali. Semoga klub-klub yang ada di sana bisa ikut liga lagi setidaknya di Divisi Utama," ucap Francis.
Di sisi lain, Starbol digagas dan dibentuk oleh salah satu insan sepakbola yang juga berteman baik dengan para pemain sepakbola, awalnya pada 2011 ketika terjadi dualisme liga.
Mereka dikumpulkan dalam suatu pertandingan persahabatan sebagai pesan moral oleh para pemain terbaik tanah air dari berbagai generasi. Momor menyebutkan, nama Starbol digunakan karena memang yang tergabung dalam tim itu adalah sekumpulan pemain-pemain bintang tanah air serta dunia, yang kemudian bisa berbagi pengalaman serta bermain bersama di lapangan, di luar kegiatan liga yang sangat kompetitif.
Ini juga menunjukkan keakraban para pemain di luar kompetisi atau turnamen resmi.
addResponsivePlayer('q6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', '', '', 'perfq6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', 'eplayer40', {age:1433393646224});
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Starbol Berharap Ada Firman Utina Baru Dari Sulawesi Utara
Sebut saja, Francis Wewengkang, Leo Saputan, hingga era-nya Firman Utina. Ketiga pemain itu pun memunculkan ide untuk menggairahkan kembali sepakbola di Sulut, terutama di Manado. Sehingga bisa menghasilkan pemain baru yang potensial untuk membela timnas Indonesia.
Niat mereka pun disambut baik oleh pemerhati sepakbola, Azam Khan. Hingga akhirnya Azam memfasilitasi laga eksebisi antara tim Starbol Indonesia melawan Bintang Sulut di Stadion Klabat, Manado, Sabtu (1/8) lalu.
Tak ayal, nama-nama tenar pesepakbola aktif maupun mantan pemain asal Sulut ikut serta dalam pertandingan itu. Di antaranya, Firman, Leo Saputan, Francis, Rifky Mokodompit, Mahadirga Lasut, Jibby Wuwungan, serta Stenly Mamuaya.
Di samping itu, ada pula mantan pemain nasional seperti Charis Yulianto, Maman Abdurrahman, Kurniawan Dwi Yulianto, Gendut Doni Christiawan, Budi Sudarsono, Rochy Putiray, hingga Ponaryo Astaman.
Para pemain itu mencoba memberikan tontonan menarik bagi publik Manado. Bahkan, para penonton juga menikmati sajian racikan khas pelatih Rahmad Darmawan, yang memang ditunjuk sebagai pelatih Starbol Indonesia di laga tersebut.
"Dalam tim Starbol ada putra daerah Sulawesi Utara dan kenapa tidak untuk membuat di Manado. Terlebih ada kesempatan untuk mengadakan pertandingan karena kompetisi yang belum berjalan. Pemain asal Manado ingin menyuarakan. Ini supaya sepakbola di Manado bangkit lagi. Kami juga mengambil tema Bangkitkan Sepak Bola Sulut," kata CEO MorStar, Febri Momor, yang ikut menggagas event tersebut.
"Semoga tergugah karena pertandingan ditonton pengurus lama dan baru selain masyarakat manado. Kami berharap ada Francis Wawengkang dan Firman Utina yang baru. Artinya ada regenerasi dari sepakbola Manado," tambah Momor.
Dia menuturkan saat ini Sulawesi Utara lebih sering menghasilkan bibit di posisi kiper. Sebut saja yang masih aktif saat ini adalah Jendry Pitoy, Joice Sorongan, dan Rifky Mokodompit. Maka itu, Momor berharap klub maupun pembinaan di Manado bisa bangkit lagi dengan titik baliknya dari laga eksebisi ini.
"Semua sama, ingin liga berjalan. Jika berjalan, semoga pihak sepakbola Manado membenahi lagi urusan dan merapihkan kembali. Semoga klub-klub yang ada di sana bisa ikut liga lagi setidaknya di Divisi Utama," ucap Francis.
Di sisi lain, Starbol digagas dan dibentuk oleh salah satu insan sepakbola yang juga berteman baik dengan para pemain sepakbola, awalnya pada 2011 ketika terjadi dualisme liga.
Mereka dikumpulkan dalam suatu pertandingan persahabatan sebagai pesan moral oleh para pemain terbaik tanah air dari berbagai generasi. Momor menyebutkan, nama Starbol digunakan karena memang yang tergabung dalam tim itu adalah sekumpulan pemain-pemain bintang tanah air serta dunia, yang kemudian bisa berbagi pengalaman serta bermain bersama di lapangan, di luar kegiatan liga yang sangat kompetitif.
Ini juga menunjukkan keakraban para pemain di luar kompetisi atau turnamen resmi.
addResponsivePlayer('q6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', '', '', 'perfq6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', 'eplayer40', {age:1433393646224});
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Starbol Berharap Ada Firman Utina Baru Dari Sulawesi Utara