Sudah jatuh tertimpa tangga, situasi Liverpool saat ini benar-benar memilukan. Semua dimulai oleh cedera sang kapten Jordan Henderson, lalu kekalahan 3-0 dari West Ham United, disusul kartu merah Philippe Coutinho. Mereka sungguh mengalami kemalangan berlipat jelang laga kontra Manchester United di Old Trafford, Sabtu (12/9) malam ini.
Pertemuan dengan Manchester United ini juga bisa disebut sebagai kemalangan tambahan. Pasalnya, mereka baru saja menerima tamparan keras dari West Ham, tetapi diharuskan menghadapi rival abadinya. Seandainya kalah, bisa dibayangkan betapa keras tamparan yang mereka terima selanjutnya – seperti kekalahan musim lalu yang mengakhiri 13 laga tanpa kalah, lalu menjatuhkan mereka semakin dalam ke peringkat keenam Liga Primer!
Brendan Rodgers sadar betapa krusialnya laga ini. Sang manajer perlu menjaga moral tim agar Liverpool tidak sampai terpuruk seperti musim lalu. Rodgers tidak boleh sekadar mempersembahkan kemenangan, ia harus menyajikan penampilan menarik – seperti Liverpool era Luis Suarez – yang setidaknya bisa membangun moral tim untuk beberapa pekan ke depan. Namun bagaimana mereka melakukannya tanpa kapten Henderson dan Coutinho?
Solusi pertama ialah menghadirkan kembali formasi 4-4-2 berlian yang menjadi andalan Liverpool di musim 2013/14. Formasi ini merupakan sistem yang paling efektif ketika menghadapi klub-klub besar Liga Primer. Lini tengah bertugas menjaga keseimbangan dan waspada, sementara dua penyerang di depan bertugas memberikan tekanan pada bek-bek lawan. Formasi ofensif ini patut dipertimbangkan jelang laga di Old Trafford.
Liverpool belum mampu memanfaatkan keunggulan Benteke.
Liverpool memang sudah tidak punya Luis Suarez sementara Daniel Sturridge masih cedera, tapi salah satu peran pengancam bisa diberikan pada Christian Benteke. Penyerang Belgia itu tampil apik dalam empat laga terkini, walau minimnya kreasi membuat ia terisolasi dalam laga kontra West Ham. Sementara itu, duet Benteke yang paling potensial ialah Danny Ings.
Mungkin masih banyak keraguan, tetapi penampilan menit akhir yang ia tunjukkan kontra West Ham menyadarkan Rodgers akan apa yang tidak ia miliki – hasrat menusuk ke kotak penalti. Kemampuan individu Ings memang jauh dari Suarez, namun ia memiliki daya kerja tinggi yang tidak kalah dari sang bintang Barcelona.
Di lain sisi, Ings bisa memberi dukungan bagi Benteke yang merupakan predator di kotak penalti. Seperti telah diketahui, Benteke memenangkan duel udara lebih banyak dari siapapun di Liga Primer (41), tetapi Liverpool gagal memanfaatkannya. Dengan kehadiran Ings yang rajin menusuk, Benteke bakal mendapatkan lebih banyak ruang dan bisa lebih leluasa berkombinasi dengan Firmino, Milner, atau Can yang sering melakukan overlap.
Jika diterapkan kontra United, hal ini bakal menjadi keunggulan di atas kertas. Chris Smalling memang tampil memukau sejak musim baru bergulir, tetapi Daley Blind sering dimanfaatkan oleh klub-klub lawan karena gagal fokus. Ings bisa merepotkan Smalling dan menciptakan ruang bagi Benteke untuk berduel dengan Blind – yang kalah jauh dari Benteke secara fisik. Benteke tentu diharapkan bisa mengeksploitasi sektor ini.
Rodgers juga sepertinya tidak perlu berpikir keras untuk menggantikan Coutinho dan Henderson. Opsi yang mereka punya saat ini hanyalah menempatkan Roberto Firmino sebagai pucuk dari berlian alias playmaker utama. Gelandang Brasil itu mungkin masih belum terbiasa dengan cepatnya transisi Liga Primer (total 3 bola direbut per laga) tetapi kemampuannya dalam mencari celah tak perlu diragukan.
Walau tidak bermain penuh dalam tiga laga pertama, Firmino mencatatkan rata-rata peluang yang terbilang apik. Ia berhasil menciptakan 5 peluang bagi rekannya dan jumlah ini hanya tertinggal dari Christian Benteke (7) serta James Milner (7) yang bermain relatif lebih lama dari Firmino. Total dribel sukses yang dilakukannya pun hanya kalah dari Coutinho dan Adam Lallana. Jika performanya membaik di Old Trafford, Firmino bakal jadi solusi tepat bagi Rodgers.
Emre Can dan Milner bisa dipertimbangkan sebagai dua gelandang di belakang Firmino. Kedua gelandang tersebut memiliki daya kerja yang luar biasa dan diyakini bakal melebar setiap saat untuk membantu pertahanan maupun konstruksi serangan. Sementara itu, Lucas Leiva – yang kembali menegaskan komitmennya bagi Liverpool –siap menjadi jangkar yang melindungi empat bek di belakangnya.
Untuk empat bek sejajar, Rodgers mungkin harus mencoret nama Dejan Lovren. Walau tampil impresif di tiga laga sebelumnya, sang bek tengah terlihat ceroboh di saat-saat krusial. Ada peluang bagi Mamadou Sakho untuk kembali ke starting XI dan berduet dengan Martin Skrtel. Di sektor sayap, Joe Gomez masih berpotensi dipasang sebagai bek kiri karena kemampuannya meredam serangan balik, sementara Nathaniel Clyne yang konsisten bakal kembali mengisi posisi bek kanan.
Formasi 4-4-2 berlian dengan duet Ings dan Benteke sebagai pucuknya merupakan sistem yang patut dipertimbangkan. Formasi ini meraup sukses besar di musim 2013/14 dan nyaris mendorong Liverpool ke podium juara Liga Primer. Memang, mereka tidak lagi punya Suarez, tetapi penampilan apik Benteke dan Ings layak diberi kesempatan di laga besar kontra United.
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, Sudah Waktunya Liverpool Duetkan Danny Ings & Christian Benteke
Pertemuan dengan Manchester United ini juga bisa disebut sebagai kemalangan tambahan. Pasalnya, mereka baru saja menerima tamparan keras dari West Ham, tetapi diharuskan menghadapi rival abadinya. Seandainya kalah, bisa dibayangkan betapa keras tamparan yang mereka terima selanjutnya – seperti kekalahan musim lalu yang mengakhiri 13 laga tanpa kalah, lalu menjatuhkan mereka semakin dalam ke peringkat keenam Liga Primer!
Brendan Rodgers sadar betapa krusialnya laga ini. Sang manajer perlu menjaga moral tim agar Liverpool tidak sampai terpuruk seperti musim lalu. Rodgers tidak boleh sekadar mempersembahkan kemenangan, ia harus menyajikan penampilan menarik – seperti Liverpool era Luis Suarez – yang setidaknya bisa membangun moral tim untuk beberapa pekan ke depan. Namun bagaimana mereka melakukannya tanpa kapten Henderson dan Coutinho?
Solusi pertama ialah menghadirkan kembali formasi 4-4-2 berlian yang menjadi andalan Liverpool di musim 2013/14. Formasi ini merupakan sistem yang paling efektif ketika menghadapi klub-klub besar Liga Primer. Lini tengah bertugas menjaga keseimbangan dan waspada, sementara dua penyerang di depan bertugas memberikan tekanan pada bek-bek lawan. Formasi ofensif ini patut dipertimbangkan jelang laga di Old Trafford.
Liverpool memang sudah tidak punya Luis Suarez sementara Daniel Sturridge masih cedera, tapi salah satu peran pengancam bisa diberikan pada Christian Benteke. Penyerang Belgia itu tampil apik dalam empat laga terkini, walau minimnya kreasi membuat ia terisolasi dalam laga kontra West Ham. Sementara itu, duet Benteke yang paling potensial ialah Danny Ings.
Mungkin masih banyak keraguan, tetapi penampilan menit akhir yang ia tunjukkan kontra West Ham menyadarkan Rodgers akan apa yang tidak ia miliki – hasrat menusuk ke kotak penalti. Kemampuan individu Ings memang jauh dari Suarez, namun ia memiliki daya kerja tinggi yang tidak kalah dari sang bintang Barcelona.
Di lain sisi, Ings bisa memberi dukungan bagi Benteke yang merupakan predator di kotak penalti. Seperti telah diketahui, Benteke memenangkan duel udara lebih banyak dari siapapun di Liga Primer (41), tetapi Liverpool gagal memanfaatkannya. Dengan kehadiran Ings yang rajin menusuk, Benteke bakal mendapatkan lebih banyak ruang dan bisa lebih leluasa berkombinasi dengan Firmino, Milner, atau Can yang sering melakukan overlap.
Jika diterapkan kontra United, hal ini bakal menjadi keunggulan di atas kertas. Chris Smalling memang tampil memukau sejak musim baru bergulir, tetapi Daley Blind sering dimanfaatkan oleh klub-klub lawan karena gagal fokus. Ings bisa merepotkan Smalling dan menciptakan ruang bagi Benteke untuk berduel dengan Blind – yang kalah jauh dari Benteke secara fisik. Benteke tentu diharapkan bisa mengeksploitasi sektor ini.
Kehadiran Ings bisa memaksimalkan kemampuan Benteke.
Rodgers juga sepertinya tidak perlu berpikir keras untuk menggantikan Coutinho dan Henderson. Opsi yang mereka punya saat ini hanyalah menempatkan Roberto Firmino sebagai pucuk dari berlian alias playmaker utama. Gelandang Brasil itu mungkin masih belum terbiasa dengan cepatnya transisi Liga Primer (total 3 bola direbut per laga) tetapi kemampuannya dalam mencari celah tak perlu diragukan.
Walau tidak bermain penuh dalam tiga laga pertama, Firmino mencatatkan rata-rata peluang yang terbilang apik. Ia berhasil menciptakan 5 peluang bagi rekannya dan jumlah ini hanya tertinggal dari Christian Benteke (7) serta James Milner (7) yang bermain relatif lebih lama dari Firmino. Total dribel sukses yang dilakukannya pun hanya kalah dari Coutinho dan Adam Lallana. Jika performanya membaik di Old Trafford, Firmino bakal jadi solusi tepat bagi Rodgers.
Emre Can dan Milner bisa dipertimbangkan sebagai dua gelandang di belakang Firmino. Kedua gelandang tersebut memiliki daya kerja yang luar biasa dan diyakini bakal melebar setiap saat untuk membantu pertahanan maupun konstruksi serangan. Sementara itu, Lucas Leiva – yang kembali menegaskan komitmennya bagi Liverpool –siap menjadi jangkar yang melindungi empat bek di belakangnya.
Untuk empat bek sejajar, Rodgers mungkin harus mencoret nama Dejan Lovren. Walau tampil impresif di tiga laga sebelumnya, sang bek tengah terlihat ceroboh di saat-saat krusial. Ada peluang bagi Mamadou Sakho untuk kembali ke starting XI dan berduet dengan Martin Skrtel. Di sektor sayap, Joe Gomez masih berpotensi dipasang sebagai bek kiri karena kemampuannya meredam serangan balik, sementara Nathaniel Clyne yang konsisten bakal kembali mengisi posisi bek kanan.
Formasi 4-4-2 berlian dengan duet Ings dan Benteke sebagai pucuknya merupakan sistem yang patut dipertimbangkan. Formasi ini meraup sukses besar di musim 2013/14 dan nyaris mendorong Liverpool ke podium juara Liga Primer. Memang, mereka tidak lagi punya Suarez, tetapi penampilan apik Benteke dan Ings layak diberi kesempatan di laga besar kontra United.
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, Sudah Waktunya Liverpool Duetkan Danny Ings & Christian Benteke