Superkomputer Niwa kembali online setelah menjadi korban penyerangan peretasan. Niwa adalah sistem senilai 12,7 juta dolar AS, kepanjangan dari Niwa sendiri adalah New Zealand National Institute of Water and Atmospheric Research (NIWA). Niwa yang juga dikenal sebagai FitzRoy kemungkinan diserang oleh hacker Tiongkok akhir Minggu lalu.
Menurut juru bicara Niwa, superkomputer tersebut telah kembali online pada hari Sabtu sore waktu setempat dan semua layanan telah kembali normal setelah menjalani beberapa langkah mitigasi.
Niwa telah dapat mengkonfirmasi bahwa upaya yang tidak sah untuk mendapatkan akses ke supercomputer tidak berhasil kata juru bicara tersebut kepada www.stuff.co.nz.
Niwa langsung offline dan secepatnya usaha peretasan langsung ditemukan. Superkomputer ini digunakan untuk model dan pelayanan ilmu pengetahuan dan tidak ada data pribadi atau informasi klien yang tersimpan pada supercomputer ini.
Lembaga yang berada di bawah Biro Keamanan Komunikasi Pemerintah, National Cyber Security Centre, tetap bekerja menginformasikan ketika peretasan itu terjadi. Chief Executive Insurance Council of New Zealand New Zealand (ICNZ), Tim Grafton mengatakan bahwa untuk menjalankan usaha ini diperlukan persiapan yang lebih baik untuk menghadapi ancaman serangan siber.
Serangan siber global berkembang menjadi 2000 persen dari tahun lalu dengan berkonsentrasi di sekitar kawasan Asia Pasifik. Peretasan terhadap supercomputer Niwa minggu lalu mengingatkan negara Selandia Baru, bahwa negara ini tidak kebal terhadap perkembangan ancaman kejahatan siber global ungkap Grafton.
Menurut juru bicara Niwa, superkomputer tersebut telah kembali online pada hari Sabtu sore waktu setempat dan semua layanan telah kembali normal setelah menjalani beberapa langkah mitigasi.
Niwa telah dapat mengkonfirmasi bahwa upaya yang tidak sah untuk mendapatkan akses ke supercomputer tidak berhasil kata juru bicara tersebut kepada www.stuff.co.nz.
Niwa langsung offline dan secepatnya usaha peretasan langsung ditemukan. Superkomputer ini digunakan untuk model dan pelayanan ilmu pengetahuan dan tidak ada data pribadi atau informasi klien yang tersimpan pada supercomputer ini.
Lembaga yang berada di bawah Biro Keamanan Komunikasi Pemerintah, National Cyber Security Centre, tetap bekerja menginformasikan ketika peretasan itu terjadi. Chief Executive Insurance Council of New Zealand New Zealand (ICNZ), Tim Grafton mengatakan bahwa untuk menjalankan usaha ini diperlukan persiapan yang lebih baik untuk menghadapi ancaman serangan siber.
Serangan siber global berkembang menjadi 2000 persen dari tahun lalu dengan berkonsentrasi di sekitar kawasan Asia Pasifik. Peretasan terhadap supercomputer Niwa minggu lalu mengingatkan negara Selandia Baru, bahwa negara ini tidak kebal terhadap perkembangan ancaman kejahatan siber global ungkap Grafton.