Mungkin kamu sering merasa kesal karena harga bahan pangan sebagai salah satu kebutuhan pokok mendadak naik. Seperti di awal tahun 2016 ini, terjadi kenaikan bahan pokok yg penyebabnya diklaim karena pergantian musim.
Selain harga yg bisa naik kapan saja, terkadang juga terjadi kelangkaan barang di pasar yg membuat konsumen tidak bisa mendapatkan berbagai sayur, buah, & daging dengan kualitas terbaik. Berangkat dari kondisi tersebut, TaniHub, startup yg bergerak di ranah e-commerce bahan pangan, hadir.
Ingin petani hidup layak
Layanan yg idenya berangkat dari Startup Weekend 2015 ini tidak hanya ingin membantu konsumen dalam memenuhi kebutuhan pokok konsumen namun juga petani.
Di event SW 2015 kami berhasil meraih juara kedua dengan ide ini, lalu pada bulan Oktober 2015 lalu TaniHub diluncurkan, tutur CFO Miftachul Choiri kepada Tech in Asia.
Menurutnya, Indonesia dengan segudang potensi alamnya seharusnya sudah bisa mencapai tahap swasembada pangan. Petani di tanah air masih belum hidup layak, & kami ingin membantu mewujudkannya, lanjut Miftachul.
TaniHub juga mengupayakan agar harga produk-produk yg dijual di sana harganya kompetitif. Strategi kami adalah dengan memotong rantai distribusi, ujar Miftachul.
Saat ini, TaniHub bekerja sama dengan petani di Bogor untuk pemasok barang-barang yg mereka sediakan. Namun ke depan, mereka berencana untuk menggandeng lebih banyak lagi petani dari berbagai daerah
Jaminan uang kembali
Bila melihat dari aplikasi mobile-nya, TaniHub menyediakan enam kategori produk yg dijual. Sayuran Organik, Sayuran Non Organik, Hasil Ternak, Buah Non Organik, & Bahan Pangan Organik.
Total ada 206 produk yg disediakan saat ini, kata Miftachul.
Untuk melakukan transaksi, kamu harus login ke dalam aplikasi terlebih dahulu, memasukkan data berupa nomor telepon & alamat pengiriman, lalu memilih item. Meski mengklaim tidak ada minimum order, namun pada saat saya mencoba aplikasinya, terdapat notifikasi untuk membeli setidaknya lima item pada keranjang belanjaan.
Dari beberapa buah yg saya beli melalui layanan ini, harganya memang relatif lebih murah bila dibandingkan dengan membeli di pasar swalayan / toko buah. Selain itu, tentunya kita juga tidak perlu melakukan proses tawar menawar dengan pedagang buah & sayur (seperti bila membeli di kios buah / pasar tradisional).
TaniHub tidak mengenakan ongkos kirim & sistem pembayaran transfer bank. Namun sayangnya operasional mereka masih sebatas di wilayah Jabodetabek. Selain itu, ketika menu Hasil Ternak dipilih, isinya masih kosong. Hal ini sebenarnya bisa dimaklumi mengingat layanannya sendiri masih berada dalam tahap beta.
Demi menjaga kepuasan konsumen, TaniHub berani memberikan garansi. Bila barang tidak sampai ke tangan konsumen, uang yg mereka bayarkan akan kembali 100 persen.
Menembus persaingan di ranah bahan pangan
Apa yg ditawarkan TaniHub bukanlah ide baru, sebelumnya sudah ada HappyFresh, & tentunya layanan GO-MART dari GO-JEK. Terkait hal ini Miftachul mengklaim bila layanan mereka lebih unggul dari kualitas barang & harga.
Secara kualitas karena kami langsung mengambil dari petani maka akan lebih segar & harganya lebih murah, jelasnya.
Dengan tim yg berjumlah lima orang, TaniHub saat ini mengklaim mampu menjaring sekitar 200 user aktif selama 4 bulan operasional. Monetisasi mereka dilakukan dengan mengambil margin antara pembelian barang ke petani & penjualan barang ke konsumen.
Ke depan, TaniHub berencana untuk mengembangkan Menu Resep pada pembaruan aplikasi mereka. Selain itu tentunya memperluas jaringan distribusi & promo besar-besaran menjelang hari raya Idul Fitri, papar Miftachul.
Ketika ditanya mengenai tantangan terbesar dalam menjalankan TaniHub, Miftachul mengatakan bila seleksi petani adalah yg utama. Hal ini sangat penting karena berkaitan dengan komitmen & kualitas produk kami, tandasnya.
Kamu tertarik mencoba layanan ini? Silakan kunjungi tautan di bawah.
App Info Download
Baca Juga: HappyFresh Makin Agresif Berekspansi & Luncurkan Platform Resep Makanan HappyRecipe(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)
Dikutip dari sini