16/02/2015
Channel YouTube PlayMeThrough weekend ini mengunggah seri video yg menyajikan permainan penuh The Order: 1886 dari awal sampai tamat. Video yang bisa kamu tonton ini berisi seluruh adegan sinematik beserta porsi gameplay dari The Order: 1886. Sebelum kamu bertanya-tanya dari mana channel ini bisa mendapatkan The Order: 1886 yg baru dirilis tanggal 20 nanti, YouTuber yg sudah memiliki banyak pengikut serta media game memang biasa mendapatkan kopi game untuk review lebih awal daripada tersedia di pasaran. Itu sebabnya sering kali review sebuah game bisa muncul bersamaan dengan tanggal rilisnya.
Cek juga trailer paling akhir dari game penuh adegan sinematik ini
Yang membuat seri video unggahan PlayMeThrough ini begitu populer adalah fakta bahwa durasi dari seluruh video yg dia unggah hanya sekitar 5 jam 30 menit. Bayangkan saja, di dunia yg dipenuhi oleh gamer yg protes dengan game indie seharga Rp. 150.000 hanya memiliki durasi 3-4 jam saja, tiba-tiba muncul game AAA seharga Rp. 600.000 yg hanya berdurasi sedikit lebih dari 5 jam. Kontan banyak fan yg mulai menyuarakan protes mereka (bisa kamu lihat di bagian komentar video-video PlayMeThrough).
Menurut Ru Weerasuriya, CEO dari Ready at Dawn yg mengembangkan The Order: 1886, gamer seharusnya lebih bisa melihat bahwa kualitas jauh lebih penting daripada kuantitas. Hal ini diutarakannya ketika diwawancarai oleh situs Eurogamer. Menurut Weerasuriya, The Order seharusnya tidak dapat diselesaikan secepat itu kecuali memang dimainkan oleh orang yg mau memecahkan rekor. Meskipun begitu Weerasuriya tidak menyanggah tuduhan bahwa The Order: 1886 akan berdurasi lebih pendek dari game lain pada umumnya.
Saya pribadi termasuk orang yg lebih senang dengan game yg berdurasi pendek tapi berkualitas, hal ini telah saya utarakan dengan cukup panjang lebar melalui opini yg bisa kamu baca di akhir artikel. Tapi melihat bagaimana The Order: 1886 memiliki harga yg cukup tinggi, rasa-rasanya durasi yg dimiliki game ini tetaplah terlalu pendek dilihat dari sudut pandang manapun. Sekalipun memang ternyata game ini memiliki kualitas tinggi baik dari segi gameplay maupun cerita, saya agak ragu jika 5 jam akan menjadi alasan yg cukup untuk menikmati game yg mahal ini, apalagi mengingat The Order: 1886 tidak memiliki fitur multiplayer sama sekali.
Mungkin saja game ini akan cocok untuk mendukung hobi gamer yg sudah berkeluarga & tidak punya banyak waktu untuk main
Apakah berita ini membuat kamu mengurungkan niat untuk membeli The Order: 1886? Atau kamu sudah terlanjur melakukan pre-order & kini menyesalinya? Jangan berkecil hati dulu, bisa jadi memang channel PlayMeThrough saja yg terlalu jago sehingga bisa memainkan game ini dengan cepat. Yang jelas, kita lihat saja tanggal 20 nanti apakah The Order: 1886 benar-benar akan memiliki kualitas yg sebanding dengan harganya.
Sumber: Eurogamer
[Opini] Developer, Tolong Berikan Kami Game Yang Lebih Singkat
Dikutip dari sini
Channel YouTube PlayMeThrough weekend ini mengunggah seri video yg menyajikan permainan penuh The Order: 1886 dari awal sampai tamat. Video yang bisa kamu tonton ini berisi seluruh adegan sinematik beserta porsi gameplay dari The Order: 1886. Sebelum kamu bertanya-tanya dari mana channel ini bisa mendapatkan The Order: 1886 yg baru dirilis tanggal 20 nanti, YouTuber yg sudah memiliki banyak pengikut serta media game memang biasa mendapatkan kopi game untuk review lebih awal daripada tersedia di pasaran. Itu sebabnya sering kali review sebuah game bisa muncul bersamaan dengan tanggal rilisnya.
Cek juga trailer paling akhir dari game penuh adegan sinematik ini
Yang membuat seri video unggahan PlayMeThrough ini begitu populer adalah fakta bahwa durasi dari seluruh video yg dia unggah hanya sekitar 5 jam 30 menit. Bayangkan saja, di dunia yg dipenuhi oleh gamer yg protes dengan game indie seharga Rp. 150.000 hanya memiliki durasi 3-4 jam saja, tiba-tiba muncul game AAA seharga Rp. 600.000 yg hanya berdurasi sedikit lebih dari 5 jam. Kontan banyak fan yg mulai menyuarakan protes mereka (bisa kamu lihat di bagian komentar video-video PlayMeThrough).
Menurut Ru Weerasuriya, CEO dari Ready at Dawn yg mengembangkan The Order: 1886, gamer seharusnya lebih bisa melihat bahwa kualitas jauh lebih penting daripada kuantitas. Hal ini diutarakannya ketika diwawancarai oleh situs Eurogamer. Menurut Weerasuriya, The Order seharusnya tidak dapat diselesaikan secepat itu kecuali memang dimainkan oleh orang yg mau memecahkan rekor. Meskipun begitu Weerasuriya tidak menyanggah tuduhan bahwa The Order: 1886 akan berdurasi lebih pendek dari game lain pada umumnya.
Saya pribadi termasuk orang yg lebih senang dengan game yg berdurasi pendek tapi berkualitas, hal ini telah saya utarakan dengan cukup panjang lebar melalui opini yg bisa kamu baca di akhir artikel. Tapi melihat bagaimana The Order: 1886 memiliki harga yg cukup tinggi, rasa-rasanya durasi yg dimiliki game ini tetaplah terlalu pendek dilihat dari sudut pandang manapun. Sekalipun memang ternyata game ini memiliki kualitas tinggi baik dari segi gameplay maupun cerita, saya agak ragu jika 5 jam akan menjadi alasan yg cukup untuk menikmati game yg mahal ini, apalagi mengingat The Order: 1886 tidak memiliki fitur multiplayer sama sekali.
Mungkin saja game ini akan cocok untuk mendukung hobi gamer yg sudah berkeluarga & tidak punya banyak waktu untuk main
Apakah berita ini membuat kamu mengurungkan niat untuk membeli The Order: 1886? Atau kamu sudah terlanjur melakukan pre-order & kini menyesalinya? Jangan berkecil hati dulu, bisa jadi memang channel PlayMeThrough saja yg terlalu jago sehingga bisa memainkan game ini dengan cepat. Yang jelas, kita lihat saja tanggal 20 nanti apakah The Order: 1886 benar-benar akan memiliki kualitas yg sebanding dengan harganya.
Sumber: Eurogamer
[Opini] Developer, Tolong Berikan Kami Game Yang Lebih Singkat
Dikutip dari sini