• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

The Order: 1886 Preview

Ophelia

Game Maniacs
Journalist
Kota London di era Victoria adalah kota dengan pemandangan yg identik dengan kesan kota yg suram, ditambah dengan banyaknya gang sempit di kota London mengisyaratkan nuansa serba kumuh penuh dengan bahaya yg mengintai. Selain itu era Victoria kota London juga ngga terlepas dari mitos-mitos mistis negara Inggris pada jaman ini. Praktek ilmu hitam, penyihir, manusia serigala, roh halus, lycan, & sebagainya. Terlepas dari golongan bangsawan / pekerja kasar, semua warga kota London era Victoria digambarkan hidup dalam ketidaktenangan & penuh rasa was-was. Keadaan ini udah berlangsung sejak berabad-abad lalu.

Dari latar belakang sejarah penuh mitos dari Inggris inilah developer Ready at Dawn (RAD) dengan bantuan SCE Santa Monica Studio ngembangin IP game eksklusif terbaru untuk PS4 berjudul The Order: 1886.



Seperti yg udah dikonfirmasi oleh CEO sekaligus Creative Director RAD, Ru Weerasuriya, The Order: 1886 adalah game dengan gameplay yg menitikberatkan di alur cerita dengan balutan nuansa sinematik. Dengan kata lain permainan akan terasa linier banget & mungkin mekanisme gameplaynya cenderung repetitif. Genre yg disandang The Order: 1886 sebagai game Third Person Action Shooter bukanlah sesuatu yg istimewa mengingat genre ini udah ada sejak bertahun-tahun lalu. Meskipun mungkin ngga banyak aspek yg bisa ditonjolin dari game The Order: 1886, ada beberapa hal yg cukup menarik yg bikin kita penasaran buat mainin game ini.

MEMAINKAN GAME THE ORDER: 1886 BAGAI MENIKMATI CUPLIKAN SINEMATIS DARI SEBUAH KARYA NOVEL


Sebagai sebuah video game yg terfokus pada aspek cerita, udah jelas penceritaan yg menarik jadi sorotan utama. Kisah masa era Victoria yg diangkat ke dalam game The Order: 1886 ini tentu menyita perhatian penggemar novel karya sastra fiksi sejarah alternatif. Meskipun cerita dalam The Order: 1886 termasuk karya fiksi, tapi beberapa sejarah yg ada di dalamnya ngga terlepas dari kisah sejarah asli negara Inggris, khususnya kota London.



Nama dari game ini sendiri, yaitu The Order merupakan sebutan untuk para ksatria meja bundar Raja Arthur yg terkenal akan kemampuannya dalam melindungi perdamaian di Inggris. Pasukan The Order dibentuk secara rahasia sebagai simbol perwakilan akan harapan hidup umat manusia pada masa kelam era itu. Anggota prajurit The Order adalah para manusia yg terpilih dengan kemampuan & tingkat kecerdasan khusus yg melebihi orang-orang pada umumnya. Dalam game The Order: 1886, pasukan ini dibentuk untuk memerangi ancaman makhluk Lycan yg melanda kota London. Meskipun banyak yg nganggep Lycan sebagai manusia serigala jadi-jadian, pada dasarnya Lycan punya kemampuan & kecerdasan yg lebih tinggi ketimbang manusia serigala biasa. Lycan bisa mengubah wujudnya sesuai keinginan mereka tanpa harus mengandalkan pengaruh dari bulan purnama. Selain itu Lycan juga tetep bisa mempertahankan akalnya & bisa berbicara dengan bahasa manusia meskipun sedang berada dalam wujud manusia serigala.



Eksistensi para Lycan ini dianggep mengancam kelangsungan hidup umat manusia di kota London. Karena inilah perang antara umat manusia dibawah kepemimpinan The Order dengan kaum Lycan ngga bisa dihindari. Raja Arthur sadar bahwa perlawanan manusia ini adalah usaha yg sia-sia, sampe salah satu anggota The Order nemu keajaiban efek dari "Blackwater", cairan yg punya efek penyembuhan luka luar biasa singkat. Cairan ini juga berefek pada peningkatan kemampuan anggota The Order, mulai dari ketajaman indera, kekuatan & stamina, & proses metabolisme manusia yg berimbas di kekebalan tubuh & rentang usia yg mendekati abadi. Karena efek dari "Blackwater" inilah para anggota The Order tetep kelihatan prima & awet muda meskipun aslinya mereka udah memerangi Lycan sejak ratusan tahun yg lalu.

Situasi perang jadi lebih berpihak pada umat manusia semenjak terjadi revolusi industri & berbagai penemuan senjata untuk memerangi Lycan mulai tercipta. Populasi kaum Lycan mulai menipis, tapi peperangan anggota The Order belum berakhir. Dengan meningkatnya populasi kaum miskin kota London, isu kesenjangan sosial makin menajam. Hal ini mengakibatkan terjadinya pemberontakan dimana-mana terhadap kaum elit kalangan bangsawan kota London yg juga punya kedekatan akses dengan para anggota The Order. Terdengar kabar bahwa para pemberontak memilih untuk membentuk persekutuan dengan kaum Lycan yg tersisa untuk mengincar para kaum bangsawan & menghabisi para anggota The Order yg udah membela kelangsungan hidup mereka sejak ratusan tahun yg lalu. Gimana akhir dari konflik ini? Cukup menarik untuk diikuti setelah game-nya rilis nanti.



Untuk semakin menajamkan citarasa gameplay sinematis yg memang udah diusung sejak awal, The Order: 1886 akan hadir dengan resolusi rasio CinemaScope 2.40:1 (1920x800). Secara teknis sih resolusi gambarnya tetep 1080p dengan 140 garis item di bagian atas & bawah layar.

4 ANGGOTA UTAMA THE ORDER: 1886


Meskipun ada lebih dari 30 anggota prajurit The Order, keempat orang anggota inilah yg jadi protagonis utama dalam game The Order: 1886. Mereka diantaranya adalah:

Grayson (Sir Galahad)


Grayson adalah protagonis utama dalam anggota The Order. Sebagai anggota The Order yg menyandang gelar kehormatan Sir Galahad, dia adalah mentor bagi anggota muda lainnya, Isabeau yg dititipin oleh kakaknya kepada Galahad. Selain jadi mentor bagi Isabeau, dia juga punya mentor sendiri yaitu Sebastian Malory yg merupakan anggota paling senior dalam The Order.

Isabeau D'Argyll (Lady Igraine)


Isabeau adalah murid cikalbakal penerus Grayson yg kemungkinan punya hubungan lebih dari sekedar murid & guru dengan Grayson. Meskipun anggota The Order berada di bawah sumpah untuk ngga menjalin hubungan lebih dari sekedar rekan satu tim dengan sesama anggotanya, tapi sepertinya hal ini ngga berlaku buat wanita yg menyandang nama gelar yg diambil dari ibunda Raja Arthur ini.

Sebastian Malory (Sir Percival)


Sebastian Malory adalah anggota The Order tertua yg dianggap Grayson seperti gurunya sendiri. Dia adalah keturunan dari Thomas Malory, penulis Le Morte d'Arthur & menyandang status anggota The Order terbaik. Meskipun punya kedekatan dengan Grayson, sepertinya banyak hal misterius yg dia sembunyikan pada muridnya itu. Apakah ini berhubungan dengan konspirasi yg terjadi antara kelompok pemberontak dengan para Lycan? Atau dia punya motif tertentu yg bakal jadi plot twist kisah The Order: 1886?

Marquis de Lafayette


Lafayette adalah anggota termuda The Order. Dia direkrut atas prestasinya dalam revolusi Amerika & Prancis. Meskipun udah bergabung & berstatus sebagai calon penerus The Order, dia belum punya gelar kehormatan dari keanggotaanya sebagai prajurit meja bundar raja Arthur.

KEHEBATAN DARI RAD ENGINE 4.0


Ngembangin game TPS udah jadi mimpi para developer RAD sejak lama. Sayangnya pada saat awal mula studio RAD dibentuk, belum ada platform konsol yg mumpuni buat bikin game TPS keren sesuai gambaran mereka. Sampe akhirnya PlayStation 4 rilis di pasaran, akhirnya mereka dapet platform konsol dengan spesifikasi yg sesuai dengan kebutuhan mereka untuk bikin game berkualitas grafis tinggi sekelas The Order: 1886.

Kerja keras staf studio RAD ditunjukin dengan dedikasi mereka buat ngembangin game engine karya mereka sendiri supaya The Order: 1886 bisa dipresentasikan secara maksimal. Pihak RAD ngga mau mengkompromikan kualitas game The Order: 1886 dengan pake engine pihak ketiga. Untuk itulah mereka ngembangin game ini dengan engine buatan sendiri yg diberi nama RAD Engine 4.0.




Dengan RAD Engine 4.0, staf studio RAD berhasil mengaplikasikan hasil riset akan era Victoria kota London ke dalam tiap aset dalam game. Kota London dengan efek kabut & tata cahaya yg mencekam di malam hari, tekstur paving di jalanan sempit kota London, teknologi steampunk mulai dari kendaraan hingga persenjataan semua bisa ditangani dengan cukup baik dengan RAD Engine 4.0. Game engine ini diklaim punya kehebatan yg sama seperti Unreal Engine 4 dalam mengolah aset tekstur dalam game.




RAD Engine 4.0 juga mampu bekerja dengan baik dengan physics engine bernama ABEL, dimana engine ini manfaatin prinsip "soft body physics" ketimbang body physics konvensional. Aset dalam game bisa hancur hingga partikel terkecil tanpa hilang dari game. Selain itu physics engine ini juga punya kehebatan dalam mengolah perubahan bentuk alias deformasi suatu obyek. Dari video trailer di atas, ada adegan dimana Sir Galahad melelehkan besi pemanas dengan salah satu senjatanya hingga mencair & terbelah jadi dua. Adegan itu bukan sekedar cuplikan adegan pre-rendered tapi emang tampilan langsung dalam game yg berjalan secara realtime. Kehebatan engine ini ngga berhenti sampe disini aja. Arah angin bertiup juga akan berpengaruh terhadap arah gerak pada aset berbobot ringan dalam game, seperti kain hingga helai rambut karakter. Sebuah dedikasi dari staf RAD dalam ngembangin The Order: 1886 terlepas dari genre game yg umum ini gue rasa cukup keren & patut diacungi jempol.



Perilisan The Order: 1886 tinggal nunggu hitungan hari aja. Sambil nunggu gamenya rilis tanggal 20 Februari 2015 nanti, gimana kalo kalian ngikutin kampanye promosi penuh gimmick menarik dimana staf marketing studio RAD ngajak kita menjelajah saluran bawah tanah kota London menyusuri sejarah dari kelompok The Order di situs berikut: The Order Exposed

images: readyatdawn.com | thesixthaxis.com | dualshockers.com | gematsu.com

Sumber

cheat game online terbaru, cheat game online The Order: 1886 Preview, apk, android, cheat card online, cara cheat, kumpulan cheat
 
Top