Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Tiga Faktor Meningkatnya Adopsi Cloud Computing
Adopsi cloud computing di Indonesia semakin menanjak. Beberapa organisasi di negara ini telah mengadopsi cloud computing sebagai bagian dari aktifitas mereka. Sebut saja Universitas Airlangga yg telah mengadopsi cloud computing menggunakan platform dari Microsoft. Selain itu, perusahaan BUMN sekelas Garuda Indonesia pun sudah bermigrasi menggunakan komputasi awan tersebut.
Fetra Syahbana, Country Manager dari F5 Networks Indonesia mengatakan bahwa melihat dari tren di Asia Pasifik, sebuah studi hasil kolaborasi F5 Networks & Frost & Sullivan yg berjudul The New Language of Cloud Computing mengungkap fakta bahwa hanya 9% enterprise di Asia Pasifik saja yg belum punya rencana untuk bermigrasi menggunakan cloud computing.
“Sementara, 23,8% enterprise di wilayah yg sama sudah dalam tahap perencanaan, 32,6% enterprise sudah dalam proses implementasi cloud computing, & juga 34,5% sudah menggunakan teknologi tersebut,” papar Fetra. Secara spesifik ia mengatakan bahwa melihat tren yg berkembang di Asia Pasifik & lebih spesifik contoh-contoh penerapan di Indonesia, dapat terlihat bahwa ada alasan-alasan pendorong lainnya di luar sekadar mendapatkan manfaat penghematan biaya. Tiga faktor tersebut adalah
Meningkatnya peran eksekutif bisnis dalam pengadopsian cloud computing: Bisnis semakin menjadi pendorong utama dalam pengadopsian cloud di perusahaan seiring dengan penambahan layanan melalui aplikasi, baik kepada pelanggan maupun karyawannya. Studi The New Language of Cloud Computing mengungkap fakta a&ya peningkatan keterlibatan eksekutif C-level lain seperti CEO / direktur eksekutif, CFO / direktur keuangan, & COO / direktur operasional di luar CTO / direktur IT dalam pengambilan keputusan untuk menerapkan layanan cloud computing. Bahkan, eksekutif bisnis kini memiliki peranan lebih untuk mendorong penerapan komputasi cloud di dalam perusahaan.
Bisnis mulai memperluas fungsionalitas IT ke cloud computing Bisnis mulai berkembang & menyambut penggunaan ekosistem TI everything as a Service or sebagai layanan. Langkah ini akan “mengganggu” cara teknologi dikonsumsi & menginspirasi model bisnis inovasi. Kini, perusahaan juga mulai mencari layanan & fungsionalitas baru yg menggunakan model sebagai layanan / as-a-service ketimbang mengeluarkan biaya untuk infrastruktur (hardware & software) serta tenaga ahli yg mengoperasikannya. Mereka mencari kemungkinan untuk memperluas fungsionalitas TI menggunakan platform cloud & mengombinasikannya dengan infrastruktur on-premise yg telah dimiliki.
Internet of things: Tingkat penggunaan smartphone & smart devices lain (smartwatch, smart TV, bahkan gelang pintar / smart wearable!) semakin tumbuh tiap tahunnya. Pengguna tentu menginginkan tiap layanan & data yg ditawarkan melalui platform tersebut dapat diakses secara cepat di manapun & kapanpun. Demi menjawab tantangan tersebut, kini makin banyak perusahaan penyedia layanan & data yg mulai menerapkan cloud computing.
Dengan meningkatnya popularitas & adopsi komputasi cloud pada bisnis, peran aplikasi menjadi semakin penting di dalam infrastruktur TI. Di sisi lain, aksesibilitas aplikasi menjadi kunci kepuasan pengguna.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenTiga Faktor Meningkatnya Adopsi Cloud Computing diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Adopsi cloud computing di Indonesia semakin menanjak. Beberapa organisasi di negara ini telah mengadopsi cloud computing sebagai bagian dari aktifitas mereka. Sebut saja Universitas Airlangga yg telah mengadopsi cloud computing menggunakan platform dari Microsoft. Selain itu, perusahaan BUMN sekelas Garuda Indonesia pun sudah bermigrasi menggunakan komputasi awan tersebut.
Fetra Syahbana, Country Manager dari F5 Networks Indonesia mengatakan bahwa melihat dari tren di Asia Pasifik, sebuah studi hasil kolaborasi F5 Networks & Frost & Sullivan yg berjudul The New Language of Cloud Computing mengungkap fakta bahwa hanya 9% enterprise di Asia Pasifik saja yg belum punya rencana untuk bermigrasi menggunakan cloud computing.
“Sementara, 23,8% enterprise di wilayah yg sama sudah dalam tahap perencanaan, 32,6% enterprise sudah dalam proses implementasi cloud computing, & juga 34,5% sudah menggunakan teknologi tersebut,” papar Fetra. Secara spesifik ia mengatakan bahwa melihat tren yg berkembang di Asia Pasifik & lebih spesifik contoh-contoh penerapan di Indonesia, dapat terlihat bahwa ada alasan-alasan pendorong lainnya di luar sekadar mendapatkan manfaat penghematan biaya. Tiga faktor tersebut adalah
Meningkatnya peran eksekutif bisnis dalam pengadopsian cloud computing: Bisnis semakin menjadi pendorong utama dalam pengadopsian cloud di perusahaan seiring dengan penambahan layanan melalui aplikasi, baik kepada pelanggan maupun karyawannya. Studi The New Language of Cloud Computing mengungkap fakta a&ya peningkatan keterlibatan eksekutif C-level lain seperti CEO / direktur eksekutif, CFO / direktur keuangan, & COO / direktur operasional di luar CTO / direktur IT dalam pengambilan keputusan untuk menerapkan layanan cloud computing. Bahkan, eksekutif bisnis kini memiliki peranan lebih untuk mendorong penerapan komputasi cloud di dalam perusahaan.
Bisnis mulai memperluas fungsionalitas IT ke cloud computing Bisnis mulai berkembang & menyambut penggunaan ekosistem TI everything as a Service or sebagai layanan. Langkah ini akan “mengganggu” cara teknologi dikonsumsi & menginspirasi model bisnis inovasi. Kini, perusahaan juga mulai mencari layanan & fungsionalitas baru yg menggunakan model sebagai layanan / as-a-service ketimbang mengeluarkan biaya untuk infrastruktur (hardware & software) serta tenaga ahli yg mengoperasikannya. Mereka mencari kemungkinan untuk memperluas fungsionalitas TI menggunakan platform cloud & mengombinasikannya dengan infrastruktur on-premise yg telah dimiliki.
Internet of things: Tingkat penggunaan smartphone & smart devices lain (smartwatch, smart TV, bahkan gelang pintar / smart wearable!) semakin tumbuh tiap tahunnya. Pengguna tentu menginginkan tiap layanan & data yg ditawarkan melalui platform tersebut dapat diakses secara cepat di manapun & kapanpun. Demi menjawab tantangan tersebut, kini makin banyak perusahaan penyedia layanan & data yg mulai menerapkan cloud computing.
Dengan meningkatnya popularitas & adopsi komputasi cloud pada bisnis, peran aplikasi menjadi semakin penting di dalam infrastruktur TI. Di sisi lain, aksesibilitas aplikasi menjadi kunci kepuasan pengguna.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenTiga Faktor Meningkatnya Adopsi Cloud Computing diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber