• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Top 10 Bunuh Diri Massal di Dunia

ON3

Mahasiswa
Journalist

Kisah nyata yg dikutip dari Alam Mengembang Jadi Guru berikut ini, bagaimanapun, banyak diisi dengan kematian & darah, hal ini benar-benar terjadi. Meskipun sering brutal & tidak masuk akal, ritual bunuh diri adalah nyata & telah terjadi sepanjang sejarah. Motif di balik bunuh diri massal bervariasi. Pada zaman kuno & selama Abad Kegelapan menjadi umum untuk suatu kelompok orang melakukan bunuh diri untuk menghindari penaklukan terhadap musuh yg menyerbu, sementara dalam ritual bunuh diri beberapa abad terakhir, telah terlihat dalam cabang agama yg mengikuti ibadat dari okultisme.



10. Puputan, Bali

Kehormatan & kebanggaan adalah pilar bagi kerajaan kerajaan kuno di seluruh dunia, yg membawa mereka ke titik di mana kematian itu lebih baik daripada penaklukan. Pada tahun 1906 sebuah ritual bunuh diri massal di Bali, yg dikenal sebagai Puputan, dilakukan untuk menghindari penaklukan, penangkapan & perbudakan oleh penjajah Belanda. Raja memerintahkan bahwa semua barang berharga harus dibakar & setiap orang dari anak bungsu sampai para istri & imam imam harus berbaris secara seremonial menuju pasukan penjajah yg datang. Ketika berhadapan dengan resimen Belanda, imam kepala menusukkan belati ke jantung Raja yg menandakan dimulainya Puputan. Dari sini seluruh rakyat secara bersamaan mulai membunuh satu sama lain sementara perempuan mengejek melemparkan uang & perhiasan ke pasukan belanda yg berdiri terbengong bengong. Lebih dari 1000 orang Bali bunuh diri pada bulan September yg hangat sore itu, menyisakan sedikit hal untuk dilakukan bagi Belanda.



Hari berikutnya malapetaka terjadi lagi saat upacara kremasi massal diadakan dengan tujuan mengarahkan jiwa-jiwa orang yg meninggal ke surga. Namun, upacara ini menjadi tragedi kedua saat banyak perempuan yg tersisa yg tidak tewas dalam pertempuran melompat ke dalam api.



9. Order of the Solar Temple, Swiss & Kanada

Ordo Kuil Matahari, berkantor pusat di Swiss & beroperasi juga di Kanada, adalah masyarakat rahasia yg percaya pada keberadaan lanjutan dari Ksatria Templar. Tujuan mereka adalah untuk membangun pengertian yg benar dari otoritas & kekuasaan di dunia, untuk mempersiapkan bagi Kedatangan Kedua Yesus, & untuk mempersatukan agama Kristen & Islam. Kegiatan mereka termasuk campuran dari Kristen Protestan awal & filosofi New Age. Selama bertahun-tahun, pembunuhan & bunuh diri telah dikaitkan dengan sekte or aliran ini, termasuk pembunuhan di Kanada tahun 1994, seorang anak berusia 3 bulan, secara ritual dikorbankan karena ia diidentifikasi sebagai Anti-Kristus/dajjal. Kemudian pada bulan Oktober tahun yg sama, 48 orang dewasa & anak-anak ditemukan tewas bunuh diri secara massal, dengan luka tembak di kepala, di sebuah kapel bawah tanah di Swiss & ditemukan berjajar dengan item simbolisme Templar



8. Harakiri/Seppuku, Jepang

Sebuah tradisi nyata yg melibatkan darah & nyali datang dalam bentuk ritual bunuh diri Jepang, yg dikenal sebagai Seppuku or Harakiri. Sebagai bagian dari kode kehormatan Samurai Bushido, bunuh diri dipraktekkan untuk mempertahankan kehormatan or mengurangi rasa malu. Individu akan mengambil pe&g pendek dikenal sebagai tanto & menghunjamkannya ke dalam perutnya, membuat tusukan yg mengeluarkan isi perut dengan menyakitkan & mematikan. Terakhir, untuk memastikan kematiannya, asisten Samurai itu akan memenggal kepalanya. Ini adalah kebiasaan umum selama pertempuran. Dengan cara ini seorang prajurit terhindar dari kematian or penyiksaan oleh musuh. Cara ini juga digunakan untuk menghukum pelanggaran serius. Meskipun hukuman mati dihapuskan pada tahun 1873, namun praktek Seppuku masih banyak dilakukan hingga abad ini – yg paling dikenal adalah pada akhir Perang Dunia II, dimana tentara tentara jepang dikenal dengan nama Kamikaze menggunakan pesawat pesawat yg membawa bom & menabrakkannya ke kapal kapal perang sekutu. Juga di waktu yg sama terjadi di pulau Saipan, ketika dikabarkan bahwa sekutu yg akan datang menyerang akan menyiksa & membunuh semua penduduk disana, sebagian besar penduduk melakukan bunuh diri dengan menerjunkan diri mereka dari tebing yg ada disana. Semua itu dilakukan untuk menghindari penaklukan. Kemudian, pada tahun 1970 sebuah kelompok pemberontak melakukan Seppuku di depan publik di markas Pasukan Bela Diri Jepang Pasukan setelah gagal melakukan sebuah upaya kudeta.



7. Sicarii Rebels, Masada, Israel

Pada tahun 60 Masehi, saat tombak & catapult adalah senjata perang, penaklukan Romawi di Yudea memaksa 960 yahudi fanatik untuk berpindah & kemudian membuat barikade di benteng Raja Herodes. Benteng, dibangun di atas dataran tinggi berbatu di Gurun Yudea, yg sampai saat ini puing puingnya masih ada. Kelompok ini tinggal di sana selama setengah dekade, membangun pemukiman & perlahan-lahan berkembang, sampai pengepungan Romawi tahun 72 M, ketika Kaisar Flavius Lucius Silvius menugaskan untuk membombardir dinding benteng & menangkap para pemberontak. Dia tidak tahu bahwa pada akhir pembombardiran, hanya bangunan & mayat busuk dari mereka yg memilih mati daripada menyerah yg ditemukan para prajuritnya. Hanya dua perempuan & lima anak-anak selamat untuk menceritakan kisah tentang bagaimana mereka mati – diringkas dalam kata-kata pemimpin fanatik, Eleazar ben Yair, dalam pidato terakhirnya: “Biarkan istri istri kita, kita bunuh sebelum mereka disalahgunakan, & anak-anak kita, kita bunuh sebelum mereka merasakan perbudakan, & setelah kita membunuh mereka, mari kita saling melakukan hal yg mulia satu sama lain saling … ”



6. Jauhar, Rajput, India

Sebuah cerita yg mirip terurai di kedalaman India. Jauhar adalah praktek bunuh diri massal perempuan yg terjadi di kerajaan Rajput yg diserang dinasti Mughal, sehingga wanita wanita Rajput terhindar dari penangkapan yg mencemarkan di tangan musuh. Pada abad ke-14, Rani Padmini, ratu Chittor, memimpin semua wanita kerajaan & anak-anak mereka untuk melompat ke api unggun dalam rangka untuk melindungi diri dari nafsu tentara Sultan Delhi. Sementara para wanita & anak-anak melakukan bakar diri, para laki-laki dewasa (ayah, suami & anak) menghadapi para penyerang, sampai mati. Sebuah praktek yg dimaksudkan untuk melindungi kehormatan kedua jenis kelamin. Jauhar kedua & ketiga terjadi di Chittor selama abad ke-16 (1535 & 1568), yg menjadi pemusnahan seluruh garis keturunan Rajput.



5. Pembakaran Diri, Vietnam

Ritual bunuh diri tidak selalu terhubung dengan penawaran supranatural or logika anggota Bala Keselamatan seperti yg sering terjadi pada zaman sekarang. Dalam kasus biksu Buddha yg melakukan ritual bunuh diri tahun enam puluhan, adalah suatu tanda protes terhadap Perang Vietnam. Thich Quang Duc membakar dirinya tanpa takut mati di jalan Saigon yg sibuk pada tahun 1963 untuk memprotes penganiayaan umat Buddha oleh pemerintah Vietnam Selatan. Meskipun dihormati sebagai seorang Bodhisattva (makhluk yg telah mencapai Nirvana) oleh masyarakat di dunia Buddhis, pemerintah menolak aksi itu dengan melanjutkan penghukuman terhadap para biarawan biarawan lainnya, yg membuat banyak dari mereka mengikuti contoh Thich Quang Duc dengan melakukan bakar diri di tempat umum. Meskipun menyakiti diri dilarang dalam agama Buddha, bakar diri dianggap sebagai tindakan tanpa pamrih oleh para biarawan – suatu tindakan yg menyebarkan cahaya Dharma & membuka mata orang-orang di sekitar mereka.



4. Heavens Gate, San Diego, California

Entri berikut ini adalah kisah mengerikan yg nyata dari sebuah keinginan untuk bertemu UFO. Bagi sekte Gerbang Surga 1970, kepercayaan mereka adalah kombinasi dari ide-ide Kristen tentang kiamat & unsur-unsur fiksi ilmiah, yaitu bahwa planet Bumi akan dibersihkan oleh kekuatan-kekuatan supernatural, & satu-satunya jalan menuju keselamatan adalah melarikan diri ke “Next Level”. Menurut pendirinya Marshall Applewhite, melarikan diri ini dapat dicapai melalui eksistensi bertapa, yg berarti lepas dari keluarga, teman, pekerjaan, harta benda & jebakan jebakan keberadaan dunia modern lainnya. Pada tahun 1997, Applewhite mengumumkan rute jalur tercepat ke Tingkat Berikutnya: naik ke sebuah pesawat ruang angkasa yg membuntuti komet Hale-Bopp. Pada tanggal 26 Maret, ketika komet itu melintas dekat bumi, Applewhite & 38 pengikutnya melakukan bunuh diri dalam rangka untuk meninggalkan bentuk terestrial mereka & mendapatkan akses ke UFO.



3. The Branch Davidian Seventh-Day Adventists, Waco, Texas

The “Branch” adalah sebuah sekte Protestan lahir pada tahun 1959 selama skisma dengan Gereja Advent Hari Ketujuh, ketika Florence Houteff mengumumkan Kedatangan Yesus kedua di puncak sebuah bukit di Texas. Setelah kegagalan nubuat ini, sejumlah “nabi” mengambil mengambil alih kepemimpinan, yg paling menonjol adalah Vernon Howell (kemudian berganti nama menjadi David Koresh), yg mendoktrinasi kelompoknya untuk percaya bahwa dirinyalah yg memiliki tanggung jawab & otorisasi untuk kenabian & mendirikan “House of David “. Pada tahun 1994, setelah tuduhan kepemilikan senjata api ilegal & pelecehan anak, ATF memperoleh surat perintah untuk menggeledah tempat sekte ini; tetapi strategi ofensif mereka bertemu dengan barikade & tembakan. Setelah beberapa hari pertempuran, FBI takut terjadinya bunuh diri massal & mencoba menyudutkan para pengikut sekte ini dengan gas air mata. Namun senyawa ini dibakar dari dalam, & membunuh 80 orang. Apakah ini bunuh diri massal or FBI menutup-nutupi sesuatu? sampai sekarang masih dalam perdebatan.



2. Movement for the Restoration of Ten Commandments (MRTC), Uganda

Para MRTC itu merupakan cabang Katolik apokaliptik didirikan pada tahun 1980 setelah mengaku menerima visi Perawan Maria, pemimpin MRTC memerintahkan ketaatan yg ketat kepada Sepuluh Perintah Allah. Para anggota sekte berbicara sangat sedikit & ka&g-ka&g menggunakan bahasa isyarat sesama mereka.Mereka dilarang untuk berzinah, & mereka menerapkan dwi-mingguan puasa. Dan ketika ramalan pemimpin mereka tentang kiamat semakin mendekat, pengakuan dosa harian sangat didorong, sell-off of possessions ditegakkan, & bekerja di la&g berhenti. Namun, ketika ‘Judgment Day’ gagal terjadi, para pengikut mulai mempertanyakan keaslian pemimpin mereka, & sehingga hari kiamat kedua diumumkan 17 Maret, dimana semua pengikut 1.000, orang dewasa & anak-anak diun&g untuk merayakan keselamatan mereka. Sedikit dari mereka yg tahu, bahwa ini akan berujung pada pengorbanan diri & keracunan.



1. Peoples Temple Jonestown Massacre, Guyana

Peoples Temple, yg aslinya dibentuk sebagai Sayap Kebebasan pada 1954, adalah sebuah organisasi keagamaan yg didirikan pada 1955 oleh Pendeta James Warren Jones (Jim Jones). Pada 1960 organisasi ini berafiliasi dengan denominasi Protestan, Murid-murid Kristus. Afiliasi ini merupakan upaya yg berhasil untuk meningkatkan keanggotaan kelompok ini yg makin berkurang & memulihkan reputasinya. Peoples Temple dikenal karena bunuh diri massal yg terjadi di Jonestown, Guyana, pada 18 November 1978.

Jones mendirikan Peoples Temple di Indianapolis, Indiana pada 1950-an. Mulai tahun 1965, Jones & jemaatnya pindah ke Redwood Valley, California. Gereja Redwood Valley resminya dibuka pada 1969. Setelah Jones mulai serangkaian rekrutmen di San Francisco & Los Angeles keanggotaan di Peoples Temple meningkat dari sekitar 700 pada 1970 hingga 2.200 pada 1972. Jumlah tertinggi dari anggota Peoples Temple yg sesungguhnya adalah sekitar 3.000 orang, meskipun kelompok ini seringkali membesar-besarkan angkanya.

Jones & gerejanya memperoleh reputasi karena membantu warga kota yg paling miskin, khususnya kaum minoritas rasial, para pecandu obat biuas & kaum tuna wisma. Dapur-dapur makanan, pusat-pusat asuhan, & klinik-klinik medis untuk orang-orang lanjut usia didirikan, bersama-sama dengan program-program konseling untuk para pelacur & pecandu obat bius yg ingin mengubah hidupnya. Peoples Temple membangun hubungan yg kuat dengan sistem kesejahteraan negara bagian California. Pada 1970-an, Peoples Temple memiliki & mengelola sekurang-kurangnya 9 panti jompo, enam rumah untuk anak-anak asuh, & sebuah tanah peternakan seluas 40 acre untuk orang-orang yg cacat mental. Mereka mempunyai program bantuan bea siswa & asrama di Santa Rosa Junior College. Para pemimpin Peoples Temple menangani klaim-klaim asuransi para anggotanya serta masalah-masalah hukum mereka, & berperan sebagai kelompok advokasi bagi para klien mereka. Karena alasan-alasan ini, sosiolog John Hall menggambarkan Peoples Temple sebagai sebuah “birokrasi karismatis”, yg berorientasi kepada Jones sebagai pemimpin karismatis, namun berfungsi sebagai sebuah organisasi biroraksi pelayanan sosial.

Meskipun sebagian gambaran tentang Peoples Temple menekankan kontrol otokratis Jones atas para pengikutnya, pada kenyataannya, organisasi ini mempunyai struktur kepemimpinan yg kompleks, dengan kekuasaan pengambilan keputusan yg menyebar secara tidak merata di antara anggota-anggotanya. Di pusatnya, Peoples Temple dipimpin oleh Jones & orang-orang dekatnya, tetapi anggota-anggota dari Komisi Perencanaan juga mempunyai banyak kekuasaan. Komisi Perencanaan (termasuk sekitar 100 orang anggota) bertanggung jawab untuk operasi Peoples Temple sehari-hari.

Kontroversi
Beberapa laporan yg mengganggu mulai muncul ketika segelintir anggota mulai meninggalkan kelompok ini. Dilaporkan bahwa Jones mencuri dari anggota-anggotanya, memalsukan penyembuhan-penyembuhan ilahi, menghukum anggota-anggotanya dengan keras, mempraktikkan sodomi, & menganggap dirinya sebagai Mesias yg baru.

Saat itu, para wartawan, penegak hukum, & politikus memperlihatkan minatnya pada Peoples Temple. Jones bereaksi dengan banyak pidato yg penuh kemarahan kepada para pengikutnya, yg isinya klaim-klaim bahwa para pembelotnya itu berdusta, & bahwa dunia luar se&g berusaha menghancurkan mereka. Pada saat yg sama, sejumlah anggotanya yg kian bertambah melaporkan pelecehan di lingkungan Peoples Temple. Para sanak keluarga anggotanya juga menekankan bahwa anggota-anggota kelompok itu dipaksa untuk tidak keluar, meskipun mereka sendiri sesungguhnya tidak mau.

Pindah ke Guyana
Jones bereaksi kepada penyelidikan yg kian meningkat dengan memindahkan para pengikutnya yg terdiri dari lebih dari 900 orang ke Guyana. Para pengikutnya ini dijanjikan sebuah surga tropis, yg bebas dari apa yg digambarkan sebagai dunia luar yg kejam, namun ketika mereka tiba, mereka dipaksa bekerja atas perintah-perintah Jones, & bersama-sama mereka membangun Jonestown.

Kunjungan oleh anggota Kongres Ryan
Pada November 1978, kelompok ini dikunjungi di Jonestown oleh Leo Ryan, seorang anggota Kongres AS dari San Francisco, California, yg melakukan penyelidikan tentang klaim-klaim pelecehan di dalam kelompok ini. Pada kunjungan ini, sejumlah anggota Peoples Temple mengungkapkan keinginan mereka untuk ikut bersamanya meninggalkan Guyana. Karena itu seluruh kelompok ini kemudian ikut bersamanya ke lapangan terbang setempat. Di sana para anggota keamanan Kenisah menembaki kelompok ini, membunuh anggota Kongres Ryan, tiga orang wartawan & seorang anggota Peoples Temple yg ingin pergi. Penembakan-penembakan ini direkam dalam film oleh salah seorang wartawan yg tewas dalam serangan itu.

Pembantaian Jonestown
Keesokan harinya, Jones memerintahkan jemaatnya untuk meminum Kool Aid & Flavor Aid yg diberi sianida. Bunuh diri massal ini dikenal sebagai pembantaian Jonestown. Mereka yg menolak untuk melakukan bunuh diri ditembak, or disuntik dengan sianida. Jones ditemukan dengan sebuah luka tembak di kepalanya. Berdasarkan investigasi, tubuhnya mengandung obat-obat bius dalam dosis yg tinggi. Total 913 orang yg tewas, termasuk 276 anak-anak.

Dibawah ini adalah Lagu yg dibuat Group Band MANOWAR tentang tragedi di Jonestown, yg berjudul GUYANA. Lagu ini menceritakan kisah Guyana dengan baik di liriknya. diiringi dengan permainan Bass yg luar biasa oleh Joey De Maio sang basis


Thank you for the Kool-Aid, reverend Jim
We’re glad to leave behind their world of sin
Our lifeless bodies fall on holy ground
Rotting flesh, a sacrificial mound

Were you our god or a man in a play
Who took our applause and forced us to stay
Now all together we lived as we die
On your command by your side
Die by your side

Guyana in the Cult of the Damned
Give us your word for the grand final stand
Guyana in the Cult of the Damned
Give us your word for the grand final stand

In the Cult of the Damned we all worked the land
Too afraid to look up we all feared his hand
Hurry my children there isn’t much time
But we’ll meet again on the other side
Be good to the children and old people first
Hand them a drink they’re dying of thirst

Guyana in the Cult of the Damned
Give us your word for the grand final stand
Guyana in the Cult of the Damned
Give us your word for the grand final stand

Guyana in the Cult of the Damned
Give us your word for the grand final stand
Guyana in the Cult of the Damned
Give us your word for the grand final stand

Bigfoot Bigfoot thrown in a well
Pulled under water screaming like hell
He told us life was just a hotel
Time to check out when he rang the bell

Guyana in the Cult of the Damned
Give us your word for the grand final stand
Guyana in the Cult of the Damned
Give us your word for the grand final stand

Mother Mother Mother

N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten Top 10 Bunuh Diri Massal di Dunia diatas dikutip dari Internet secara gamblang.

Sumber
 
Top