FC Twente resmi mendapat hukuman larangan bermain di kompetisi Eropa selama tiga tahun dari Federasi Sepakbola Belanda (KNVB) setelah klub Eredivisie Belanda itu melanggar peraturan terkait hak kepemilikan pemain.
Tak hanya itu, KNVB juga memberikan denda kepada Twente sebesar €45.250 dan mengancam akan mencabut lisensi Twente sebagai klub profesional jika enggan bekerja sama dengan penyelidik independen terkait kasus ini.
Menurut keterangan resmi KNVB, Twente gagal mengungkapkan rincian perjanjian kontrak kepemilikan pihak ketiga dengan Doyen Sports Investments, sebuah perusahaan investasi asal Malta yang salah satunya berfokus menyediakan jasa kepemilikan pihak ketiga untuk pemain sepakbola. Saat ini, Doyen menjalin kerjasama dengan tim-tim top Eropa seperti Atletico Madrid, Benfica, Porto, Sevilla, dan Benfica.
Tahun lalu, Doyen dilaporkan telah berinvestasi sebesar €5 juta ke Twente guna mendapatkan beberapa persen dari nilai transfer untuk tujuh pemain. Padahal, FIFA dan UEFA telah gencar mengampanyekan pelarangan kepemilikan pihak ketiga dalam proses jual beli pemain karena bisa merusak harga pasar.
Twente sendiri sudah menerima sanksi itu dan tidak akan mengajukan banding. "Klub telah mendapat pukulan keras tepat di bagian intinya. Hukuman ini bukan cuma menyakitkan bagi pemain, teteapi juga bagi para suporter, sponsor, staf, sukarelawan, dan semua pihak yang mendukung Twente,” demikian pernyataan resmi dari klub.
Dengan demikian, Twente baru boleh diizinkan tampil di Liga Champions atau Liga Europa mulai musm 2019/2020. Saat ini, Twente duduk di peringkat ketiga dari bawah Eredivise. Tim berjuluk The Tukkers ini pernah menjuarai Eredivisie pada musim 2009/2010 ketika dibesut Steve McClaren yang menjadi satu-satunya gelar liga dalam sejarah klub.
liga eropa hari ini, u21, chelsea, final, liga eropa 2015, Twente Diasingkan Dari Kompetisi Eropa Hingga 2019
Tak hanya itu, KNVB juga memberikan denda kepada Twente sebesar €45.250 dan mengancam akan mencabut lisensi Twente sebagai klub profesional jika enggan bekerja sama dengan penyelidik independen terkait kasus ini.
Menurut keterangan resmi KNVB, Twente gagal mengungkapkan rincian perjanjian kontrak kepemilikan pihak ketiga dengan Doyen Sports Investments, sebuah perusahaan investasi asal Malta yang salah satunya berfokus menyediakan jasa kepemilikan pihak ketiga untuk pemain sepakbola. Saat ini, Doyen menjalin kerjasama dengan tim-tim top Eropa seperti Atletico Madrid, Benfica, Porto, Sevilla, dan Benfica.
SIMAK JUGA
FIFA & UEFA Dukung Larangan Kepemilikan Pihak Ketiga
Kepemilikan Pihak Ketiga Dilarang, Liga Primer Inggris Makin Kaya
Kepemilikan Pihak Ketiga Marcos Rojo Dikecam
FIFA & UEFA Dukung Larangan Kepemilikan Pihak Ketiga
Kepemilikan Pihak Ketiga Dilarang, Liga Primer Inggris Makin Kaya
Kepemilikan Pihak Ketiga Marcos Rojo Dikecam
Tahun lalu, Doyen dilaporkan telah berinvestasi sebesar €5 juta ke Twente guna mendapatkan beberapa persen dari nilai transfer untuk tujuh pemain. Padahal, FIFA dan UEFA telah gencar mengampanyekan pelarangan kepemilikan pihak ketiga dalam proses jual beli pemain karena bisa merusak harga pasar.
Twente sendiri sudah menerima sanksi itu dan tidak akan mengajukan banding. "Klub telah mendapat pukulan keras tepat di bagian intinya. Hukuman ini bukan cuma menyakitkan bagi pemain, teteapi juga bagi para suporter, sponsor, staf, sukarelawan, dan semua pihak yang mendukung Twente,” demikian pernyataan resmi dari klub.
Dengan demikian, Twente baru boleh diizinkan tampil di Liga Champions atau Liga Europa mulai musm 2019/2020. Saat ini, Twente duduk di peringkat ketiga dari bawah Eredivise. Tim berjuluk The Tukkers ini pernah menjuarai Eredivisie pada musim 2009/2010 ketika dibesut Steve McClaren yang menjadi satu-satunya gelar liga dalam sejarah klub.
liga eropa hari ini, u21, chelsea, final, liga eropa 2015, Twente Diasingkan Dari Kompetisi Eropa Hingga 2019