Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Twitter Tutup 10.000 akun ISIS
Media sosial terbesar di dunia setelah Facebook yaitu Twitter mengklaim bahwa mereka telah menutup sekitar 10.000 akun yg diduga berafiliasi dengan ISIS. Mereka bermaksud untuk menutup sejumlah akun yg diduga berafiliasi dengan ISIS untuk menghindari perekrutan yg dilakukan secara daring. Gebrakan ini dilakukan oleh Twitter karena banyak grup yg mereka klaim berpotensi untuk menyebar paham radikal tersebut.
Penutupan sejumlah akun ini hampir berdekatan dengan kebijakan Twitter sebelumnya yg akan meminimalisir sejumlah pencarian konten akun yg berbau pornografi. Strategi yg dilakukan oleh tim keamanan Twitter adalah memonitor aktivitas akun yg dicurigai berbau radikalisme orpun pesan tagar (hashtag) yg berisikan tentang ISIS. Walaupun begitu, tidak sedikit pula aksi vigilante yg menuntut dibekukannya akun berbau ISIS.
Salah satu aksi vigilante yg terendus oleh Twitter adalah tagar dari Redcult dengan bunyi launched #OpISIS. Berdasarkan konfirmasi dari pihak Twitter, tagar tersebut dimaksudkan untuk mengurangi dukungan serta meminimalisir segala bentuk aktivitas yg dilakukan oleh ISIS. Mereka menargetkan sejumlah akun sosial media yg dinilai berafiliasi dengan kelompok teroris ISIS. Saygnya, Twitter sendiri melarang keras aksi main hakim sendiri tersebut.
Kami mempunyai aturan tersendiri untuk tidak melakukan aksi vigilante, papar perwakilan dari Twitter. Ada aturan bagi para pengguna untuk melaporkan akun Twitter yg disinyalir berafiliasi dengan ISIS, jelas mereka.
Hingga kini mereka masih mengklaim bahwa sudah sekitar 10.000 akun berhasil mereka tutup hingga tanggal 2 April. Tim keamanan Twitter memonitor semua aktivitas di sosial media tersebut serta melakukan filterisasi terhadap kicauan yg bermuatan negatif. Mereka menamakannya violating Tweet.
Penutupan 10.000 akun Twitter itu adalah hasil proses pencarian akun yg mana pada bulan Maret lalu, sekitar 2.000 akun ISIS berhasil ditutup oleh media sosial tersebut. Saygnya, ada beberapa yg merasa skeptis terkait penutupan sejumlah akun Twitter itu. Beberapa pengguna mengeluhkan langkah Twitter yg dinilai serampangan menutup akun. Salah satunya adalah pengguna yg mengaku telah ditutup akunnya hingga 122 kali oleh Twitter tanpa ada alasan yg tepat. Twitter berkilah bahwa tidak mungkin memonitor 500 juta kicauan perhari untuk melakukan penyaringan terhadap 288 juta pengguna media sosial tersebut.
Langkah Twitter tersebut terbilang cukup unik. Mereka sebisa mungkin tidak mengintervensi privasi penggunanya. Lain halnya seperti Facebook yg berani untuk memberikan data akun penggunanya pada pemerintah yg mereka nilai adalah bagian dari kelompok terorisme. Langkah ini mengun&g banyak kontroversi seperti di Eropa yg melanggar un&g-un&g privasi.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenTwitter Tutup 10.000 akun ISIS diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Media sosial terbesar di dunia setelah Facebook yaitu Twitter mengklaim bahwa mereka telah menutup sekitar 10.000 akun yg diduga berafiliasi dengan ISIS. Mereka bermaksud untuk menutup sejumlah akun yg diduga berafiliasi dengan ISIS untuk menghindari perekrutan yg dilakukan secara daring. Gebrakan ini dilakukan oleh Twitter karena banyak grup yg mereka klaim berpotensi untuk menyebar paham radikal tersebut.
Penutupan sejumlah akun ini hampir berdekatan dengan kebijakan Twitter sebelumnya yg akan meminimalisir sejumlah pencarian konten akun yg berbau pornografi. Strategi yg dilakukan oleh tim keamanan Twitter adalah memonitor aktivitas akun yg dicurigai berbau radikalisme orpun pesan tagar (hashtag) yg berisikan tentang ISIS. Walaupun begitu, tidak sedikit pula aksi vigilante yg menuntut dibekukannya akun berbau ISIS.
Salah satu aksi vigilante yg terendus oleh Twitter adalah tagar dari Redcult dengan bunyi launched #OpISIS. Berdasarkan konfirmasi dari pihak Twitter, tagar tersebut dimaksudkan untuk mengurangi dukungan serta meminimalisir segala bentuk aktivitas yg dilakukan oleh ISIS. Mereka menargetkan sejumlah akun sosial media yg dinilai berafiliasi dengan kelompok teroris ISIS. Saygnya, Twitter sendiri melarang keras aksi main hakim sendiri tersebut.
Kami mempunyai aturan tersendiri untuk tidak melakukan aksi vigilante, papar perwakilan dari Twitter. Ada aturan bagi para pengguna untuk melaporkan akun Twitter yg disinyalir berafiliasi dengan ISIS, jelas mereka.
Hingga kini mereka masih mengklaim bahwa sudah sekitar 10.000 akun berhasil mereka tutup hingga tanggal 2 April. Tim keamanan Twitter memonitor semua aktivitas di sosial media tersebut serta melakukan filterisasi terhadap kicauan yg bermuatan negatif. Mereka menamakannya violating Tweet.
Penutupan 10.000 akun Twitter itu adalah hasil proses pencarian akun yg mana pada bulan Maret lalu, sekitar 2.000 akun ISIS berhasil ditutup oleh media sosial tersebut. Saygnya, ada beberapa yg merasa skeptis terkait penutupan sejumlah akun Twitter itu. Beberapa pengguna mengeluhkan langkah Twitter yg dinilai serampangan menutup akun. Salah satunya adalah pengguna yg mengaku telah ditutup akunnya hingga 122 kali oleh Twitter tanpa ada alasan yg tepat. Twitter berkilah bahwa tidak mungkin memonitor 500 juta kicauan perhari untuk melakukan penyaringan terhadap 288 juta pengguna media sosial tersebut.
Langkah Twitter tersebut terbilang cukup unik. Mereka sebisa mungkin tidak mengintervensi privasi penggunanya. Lain halnya seperti Facebook yg berani untuk memberikan data akun penggunanya pada pemerintah yg mereka nilai adalah bagian dari kelompok terorisme. Langkah ini mengun&g banyak kontroversi seperti di Eropa yg melanggar un&g-un&g privasi.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenTwitter Tutup 10.000 akun ISIS diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber