Mario Balotelli beradu kehebatan satu lawan satu dengan freestyler terkenal asal Belanda, Sofiane Touzani.
Duel itu menjadi viral setelah diunggah Touzani lewat akun YouTube miliknya - TouzaniTV. Di dalam video diperlihatkan Balotelli dan Touzani bersaing untuk saling memperdaya. Tujuan dari duel itu adalah melakukan nutmeg sebanyak-banyaknya. Dalam bahasa sepakbola jalanan Indonesia, kita mengenal nutmeg dengan kata lain, "dikolongin". Siapa yang berhasil menang? Anda bisa menyaksikannya dalam video di bagian atas.
Lalu, siapakah Touzani? Pria kelahiran Rotterdam 29 tahun yang lalu ini dikenal sebagai freestyler yang mampu menyihir banyak penggemar sepakbola dunia. Kepada Goal Indonesia melalui korespondensi e-mail, Touzani sedikit bercerita tentang latar belakangnya.
Di Belanda, tidak sedikit anak-anak yang memiliki cita-cita untuk menjadi pemain sepakbola seperti Johan Cruyff, Ruud Gullit, sampai Frank Rijkaard. Budaya sekitar pun mendukung mereka, tak terkecuali dengan Touzani cilik yang mengaku terinspirasi oleh sosok Cruyff yang besar sekaligus rendah hati.
Touzani mencoba mengejar cita-citanya itu sejak berusia empat tahun. Ia berlatih setiap hari, namun kecenderungan untuk melakukan trick sepakbola membuatnya mengasah kemampuan tekniknya. Sayang, di usia 15, ia harus berhadapan dengan kondisi medis yang tidak menguntungkan: Touzani harus absen bermain sepakbola karena skoliosis parah.
Setelah menjalani operasi dan punggungnya ditanami pin sepanjang 30 cm, Touzani harus hiatus dari sepakbola kompetitif. Dokter melarangnya bermain di lapangan, namun memberikan pengecualian dengan mengizinkan melakukan juggling. Karena rasa cintanya pada bola, Touzani tidak menyerah dan tetap melakukan juggling sebagai pengganti latihan sepakbola.
Situasi itu ternyata menjadi berkah di balik bencana. Touzani berkenalan dengan sepakbola freestyle. Pemuda berdarah Maroko itu malah jatuh cinta pada olahraga ini dan meninggalkan sepakbola. Ia memilih untuk menjadi pesepakbola freestyle. Ketimbang belajar mencetak gol, ia lebih memilih untuk memukau penonton dengan aksi mengolah bola. Di sinilah Touzani mengupas sisi lain dari bola yang bulat itu, melampaui sepakbola.
"Di lapangan, ada hal yang paling penting untuk menggunakan trick yang fungsional. Sebagai freestyler, hal yang paling penting adalah menampilkan trick yang paling cantik,” ungkap Touzani soal perbedaan antara sepakbola biasa dengan freestyle. "Kalau [seorang pemain melakukan] trick berhasil dan Anda melewati bek lawan, tentu saja selalu indah. Tetapi melakukannya dan berhasil adalah sebuah seni. Tidak banyak orang yang bisa melakukannya.”
liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, VIDEO: Mario Balotelli Duel Lawan Freestyler Sofiane Touzani!
Duel itu menjadi viral setelah diunggah Touzani lewat akun YouTube miliknya - TouzaniTV. Di dalam video diperlihatkan Balotelli dan Touzani bersaing untuk saling memperdaya. Tujuan dari duel itu adalah melakukan nutmeg sebanyak-banyaknya. Dalam bahasa sepakbola jalanan Indonesia, kita mengenal nutmeg dengan kata lain, "dikolongin". Siapa yang berhasil menang? Anda bisa menyaksikannya dalam video di bagian atas.
Lalu, siapakah Touzani? Pria kelahiran Rotterdam 29 tahun yang lalu ini dikenal sebagai freestyler yang mampu menyihir banyak penggemar sepakbola dunia. Kepada Goal Indonesia melalui korespondensi e-mail, Touzani sedikit bercerita tentang latar belakangnya.
Di Belanda, tidak sedikit anak-anak yang memiliki cita-cita untuk menjadi pemain sepakbola seperti Johan Cruyff, Ruud Gullit, sampai Frank Rijkaard. Budaya sekitar pun mendukung mereka, tak terkecuali dengan Touzani cilik yang mengaku terinspirasi oleh sosok Cruyff yang besar sekaligus rendah hati.
Touzani mencoba mengejar cita-citanya itu sejak berusia empat tahun. Ia berlatih setiap hari, namun kecenderungan untuk melakukan trick sepakbola membuatnya mengasah kemampuan tekniknya. Sayang, di usia 15, ia harus berhadapan dengan kondisi medis yang tidak menguntungkan: Touzani harus absen bermain sepakbola karena skoliosis parah.
SIMAK JUGA
Akademi Juventus Dipermalukan Si Raja Nutmeg
Sami Khedira Kena Nutmeg Freestyler
Neymar & Morata 'Dikolongin'
Akademi Juventus Dipermalukan Si Raja Nutmeg
Sami Khedira Kena Nutmeg Freestyler
Neymar & Morata 'Dikolongin'
Setelah menjalani operasi dan punggungnya ditanami pin sepanjang 30 cm, Touzani harus hiatus dari sepakbola kompetitif. Dokter melarangnya bermain di lapangan, namun memberikan pengecualian dengan mengizinkan melakukan juggling. Karena rasa cintanya pada bola, Touzani tidak menyerah dan tetap melakukan juggling sebagai pengganti latihan sepakbola.
Situasi itu ternyata menjadi berkah di balik bencana. Touzani berkenalan dengan sepakbola freestyle. Pemuda berdarah Maroko itu malah jatuh cinta pada olahraga ini dan meninggalkan sepakbola. Ia memilih untuk menjadi pesepakbola freestyle. Ketimbang belajar mencetak gol, ia lebih memilih untuk memukau penonton dengan aksi mengolah bola. Di sinilah Touzani mengupas sisi lain dari bola yang bulat itu, melampaui sepakbola.
"Di lapangan, ada hal yang paling penting untuk menggunakan trick yang fungsional. Sebagai freestyler, hal yang paling penting adalah menampilkan trick yang paling cantik,” ungkap Touzani soal perbedaan antara sepakbola biasa dengan freestyle. "Kalau [seorang pemain melakukan] trick berhasil dan Anda melewati bek lawan, tentu saja selalu indah. Tetapi melakukannya dan berhasil adalah sebuah seni. Tidak banyak orang yang bisa melakukannya.”
liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, VIDEO: Mario Balotelli Duel Lawan Freestyler Sofiane Touzani!