04/01/2015
Akhir minggu ini saya memutuskan untuk mencoba sebuah game yg saya beli di diskon akhir tahun Steam tempo hari. Game tersebut adalah Planetarian: The Reverie of a Little Planet, sebuah visual novel yg sangat linear, bahkan yg perlu kamu lakukan di game ini hanyalah membaca & melihat, membuat banyak orang lebih memilih untuk menyebut game ini sebagai novel kinetis daripada visual novel. Namun meskipun begitu, sering kali saya mendengar hal positif mengenai game ini dibahas oleh banyak penggemar visual novel, membuat saya jadi penasaran untuk tetap mencoba “memainkannya”.
Planetarian adalah game yg dikembangkan oleh Key, developer di balik visual novel ternama lainnya seperti Air, Kanon, & Clannad. Sedikit informasi untuk kamu, meskipun genre visual novel di Indonesia sangatlah identik dengan konten pornografi, Planetarian sama sekali tidak memiliki konten-konten dewasa. Jadi siapapun aman untuk memainkan game ini. Meskipun begitu saya tetap menyarankan kamu untuk memainkan game ini sendirian dengan stok tisu di dekat kamu. Itu kalau kamu tidak mau dicap sebagai orang cengeng ya.
Dalam Planetarian, kamu akan disajikan dengan sebuah dunia yg sudah berantakan akibat perang layaknya dunia post-apocalypse yg ada di seri Fallout. Peperangan terjadi karena alasan yg cukup konyol namun kompleks, & berlanjut bertahun-tahun sampai membuat bumi menjadi tempat yg nyaris tidak bisa ditinggali dengan aman. Game mengambil latar waktu 30 tahun setelah perang terjadi.
Karakter utama di Planetarian adalah seorang Junker tidak bernama. Junker sendiri adalah istilah untuk orang-orang yg berprofesi mengumpulkan benda berharga yg ditinggalkan ketika perang baru dimulai. Benda-benda yg biasanya jadi hal paling berharga adalah benda konsumsi yg awet seperti minuman alkohol ataupun rokok. Suatu ketika, si Junker ini mendapati dirinya berada di sebuah planetarium yg dijaga oleh sebuah robot berbentuk wanita bernama Hoshino Yumemi. Meskipun telah 30 tahun tidak kedatangan pengunjung baru, robot ini masih tetap menjalankan tugasnya sebagai penjaga planetarium dengan setia. Dari situlah kisah Planetarian dimulai.
Planetarian memiliki sebuah dunia fiksi yg sangat menarik. Meskipun dari desain Hoshino Yumemi kamu mungkin berpikir game ini terlalu moe, nyatanya Key sukses menghadirkan sebuah dunia distopia yg cukup detail & menarik. Kualitas penulisan naskah yg sangat baik bisa kamu nikmati dari bagaimana adegan baku tembak serta detail mengenai robot-robot serta mesin-mesin dalam game disampaikan. Mengikuti narasi yg disampaikan oleh Junker mengenai kerasnya kehidupan di bumi paska perang besar-besaran yg telah terkontaminasi limbah, menyeramkannya medan pertempuran, serta kerennya mekanisme robot & mesin yg mendetail betul-betul mematahkan stigma saya tentang visual novel yg terlalu sering mengusung tema roman / misteri.
Selain untuk urusan hal-hal yg terlalu kelam & teknis, kualitas penulisan yg baik ini juga diterapkan dengan sangat baik melalui berbagai adegan-adegan yg heartwarming & bisa membuat seorang diktator sekalipun merengek. Kepolosan & ketulusan yg disampaikan oleh Hoshino Yumemi yg hanya merupakan sebuah robot disampaikan dengan begitu apik. Tidak hanya hal-hal yg menyedihkan saja, game ini pun tetap bisa menyisipkan humor-humor menarik yg tidak terlalu menyimpang dari alur cerita game.
Dengan konsep yg sangat mendasar serta tidak umum, Key sukses menyajikan sebuah kisah yg sangat menarik tentang sebuah planetarium & orang-orang serta mesin yg terlibat di dalamnya. Sebuah konsep yg tidak umum, tapi terbukti bisa menjadi salah satu kisah fiksi paling menyentuh yg pernah saya ikuti. Tidak terbatas dalam lingkup video game saja, dibandingkan dengan media lain seperti film, komik, / novel sekalipun, Planetarian sukses menyampaikan sebuah pengalaman naratif yg akan membuat kamu lebih bisa menghargai kehidupan yg kita jalani.
Memainkan game ini dijamin akan betul-betul menyadarkan kita semua akan dampak buruk yg bisa ditimbulkan oleh perang, serta bagaimana sesuatu yg indah & murni tetap bisa ditemukan di dunia yg sudah hancur berantakan sekalipun. Seandainya seluruh manusia di dunia memainkan Planetarian, saya yakin perdamaian dunia bukanlah sekedar mimpi lagi.
Sekedar informasi, saat kamu memulai game, kamu mungkin akan disajikan dengan teks yg nampak berantakan. Tapi jangan khawatir, karena game akan menyediakan kamu pilihan untuk mengganti font. Saran saya jika kamu ingin memainkan game ini dengan teks yg tidak berantakan & enak dilihat, pilihlah font MS Gothic / Courier New dengan anti-aliasing dalam posisi high serta teks yg ditebalkan (bold). Dijamin pengalaman bermain Planetarian kamu akan terasa lebih nyaman.
Ada juga game lain yg membahas tentang kenyataan pahit perang berjudul This War of Mine, cek ulasannya di sini
Untuk saat ini, versi Inggris Planetarian bisa kamu dapatkan melalui Steam ataupun Apple App Store. Mengingat Planetarian sangatlah linear & memiliki durasi yg cukup singkat (hanya sekitar 2-4 jam saja), saya hanya bisa menyarankan kamu membeli game ini di Steam jika ada diskon saja. Sedangkan untuk versi iOS, saya rasa harga yg dibanderol versi ini merupakan harga yg sempurna untuk pengalaman yg ditawarkan Planetarian.
Jadi, jangan sampai kamu melewatkan kesempatan untuk memainkan Planetarian ya. Ingat, pastikan kamu memainkan game ini sendiri, / hanya mainkan bersama orang yg spesial bagi kamu. Sekarang, sepertinya saya betul-betul harus mengunjungi planetarium terdekat & menghargai indahnya dunia yg kita tinggali sekarang.
Apple App Store Link: planetarian - Dream of Little Star -, Rp. 45000
Steam Link: planetarian ~the reverie of a little planet~, Rp. 89.999
TagsVisual Novel
Dikutip dari sini
Akhir minggu ini saya memutuskan untuk mencoba sebuah game yg saya beli di diskon akhir tahun Steam tempo hari. Game tersebut adalah Planetarian: The Reverie of a Little Planet, sebuah visual novel yg sangat linear, bahkan yg perlu kamu lakukan di game ini hanyalah membaca & melihat, membuat banyak orang lebih memilih untuk menyebut game ini sebagai novel kinetis daripada visual novel. Namun meskipun begitu, sering kali saya mendengar hal positif mengenai game ini dibahas oleh banyak penggemar visual novel, membuat saya jadi penasaran untuk tetap mencoba “memainkannya”.
Planetarian adalah game yg dikembangkan oleh Key, developer di balik visual novel ternama lainnya seperti Air, Kanon, & Clannad. Sedikit informasi untuk kamu, meskipun genre visual novel di Indonesia sangatlah identik dengan konten pornografi, Planetarian sama sekali tidak memiliki konten-konten dewasa. Jadi siapapun aman untuk memainkan game ini. Meskipun begitu saya tetap menyarankan kamu untuk memainkan game ini sendirian dengan stok tisu di dekat kamu. Itu kalau kamu tidak mau dicap sebagai orang cengeng ya.
Dalam Planetarian, kamu akan disajikan dengan sebuah dunia yg sudah berantakan akibat perang layaknya dunia post-apocalypse yg ada di seri Fallout. Peperangan terjadi karena alasan yg cukup konyol namun kompleks, & berlanjut bertahun-tahun sampai membuat bumi menjadi tempat yg nyaris tidak bisa ditinggali dengan aman. Game mengambil latar waktu 30 tahun setelah perang terjadi.
Karakter utama di Planetarian adalah seorang Junker tidak bernama. Junker sendiri adalah istilah untuk orang-orang yg berprofesi mengumpulkan benda berharga yg ditinggalkan ketika perang baru dimulai. Benda-benda yg biasanya jadi hal paling berharga adalah benda konsumsi yg awet seperti minuman alkohol ataupun rokok. Suatu ketika, si Junker ini mendapati dirinya berada di sebuah planetarium yg dijaga oleh sebuah robot berbentuk wanita bernama Hoshino Yumemi. Meskipun telah 30 tahun tidak kedatangan pengunjung baru, robot ini masih tetap menjalankan tugasnya sebagai penjaga planetarium dengan setia. Dari situlah kisah Planetarian dimulai.
Planetarian memiliki sebuah dunia fiksi yg sangat menarik. Meskipun dari desain Hoshino Yumemi kamu mungkin berpikir game ini terlalu moe, nyatanya Key sukses menghadirkan sebuah dunia distopia yg cukup detail & menarik. Kualitas penulisan naskah yg sangat baik bisa kamu nikmati dari bagaimana adegan baku tembak serta detail mengenai robot-robot serta mesin-mesin dalam game disampaikan. Mengikuti narasi yg disampaikan oleh Junker mengenai kerasnya kehidupan di bumi paska perang besar-besaran yg telah terkontaminasi limbah, menyeramkannya medan pertempuran, serta kerennya mekanisme robot & mesin yg mendetail betul-betul mematahkan stigma saya tentang visual novel yg terlalu sering mengusung tema roman / misteri.
Selain untuk urusan hal-hal yg terlalu kelam & teknis, kualitas penulisan yg baik ini juga diterapkan dengan sangat baik melalui berbagai adegan-adegan yg heartwarming & bisa membuat seorang diktator sekalipun merengek. Kepolosan & ketulusan yg disampaikan oleh Hoshino Yumemi yg hanya merupakan sebuah robot disampaikan dengan begitu apik. Tidak hanya hal-hal yg menyedihkan saja, game ini pun tetap bisa menyisipkan humor-humor menarik yg tidak terlalu menyimpang dari alur cerita game.
Dengan konsep yg sangat mendasar serta tidak umum, Key sukses menyajikan sebuah kisah yg sangat menarik tentang sebuah planetarium & orang-orang serta mesin yg terlibat di dalamnya. Sebuah konsep yg tidak umum, tapi terbukti bisa menjadi salah satu kisah fiksi paling menyentuh yg pernah saya ikuti. Tidak terbatas dalam lingkup video game saja, dibandingkan dengan media lain seperti film, komik, / novel sekalipun, Planetarian sukses menyampaikan sebuah pengalaman naratif yg akan membuat kamu lebih bisa menghargai kehidupan yg kita jalani.
Memainkan game ini dijamin akan betul-betul menyadarkan kita semua akan dampak buruk yg bisa ditimbulkan oleh perang, serta bagaimana sesuatu yg indah & murni tetap bisa ditemukan di dunia yg sudah hancur berantakan sekalipun. Seandainya seluruh manusia di dunia memainkan Planetarian, saya yakin perdamaian dunia bukanlah sekedar mimpi lagi.
Sekedar informasi, saat kamu memulai game, kamu mungkin akan disajikan dengan teks yg nampak berantakan. Tapi jangan khawatir, karena game akan menyediakan kamu pilihan untuk mengganti font. Saran saya jika kamu ingin memainkan game ini dengan teks yg tidak berantakan & enak dilihat, pilihlah font MS Gothic / Courier New dengan anti-aliasing dalam posisi high serta teks yg ditebalkan (bold). Dijamin pengalaman bermain Planetarian kamu akan terasa lebih nyaman.
Ada juga game lain yg membahas tentang kenyataan pahit perang berjudul This War of Mine, cek ulasannya di sini
Untuk saat ini, versi Inggris Planetarian bisa kamu dapatkan melalui Steam ataupun Apple App Store. Mengingat Planetarian sangatlah linear & memiliki durasi yg cukup singkat (hanya sekitar 2-4 jam saja), saya hanya bisa menyarankan kamu membeli game ini di Steam jika ada diskon saja. Sedangkan untuk versi iOS, saya rasa harga yg dibanderol versi ini merupakan harga yg sempurna untuk pengalaman yg ditawarkan Planetarian.
Jadi, jangan sampai kamu melewatkan kesempatan untuk memainkan Planetarian ya. Ingat, pastikan kamu memainkan game ini sendiri, / hanya mainkan bersama orang yg spesial bagi kamu. Sekarang, sepertinya saya betul-betul harus mengunjungi planetarium terdekat & menghargai indahnya dunia yg kita tinggali sekarang.
Apple App Store Link: planetarian - Dream of Little Star -, Rp. 45000
Steam Link: planetarian ~the reverie of a little planet~, Rp. 89.999
TagsVisual Novel
Dikutip dari sini