Bek Indonesia, Arthur Irawan, memberikan pandangan terhadap kiprah para pemain Indonesia yang memutuskan melanjutkan kariernya ke luar negeri. Menurutnya, langkah yang diambil para pemain itu adalah benar mengingat kondisi sepakbola Tanah Air yang sedang bermasalah.
Pemain yang terakhir memperkuat klub Belgia, Waasland-Beveren, itu memang lebih banyak menghabiskan waktunya bermain dengan klub-klub di Eropa. Sebut saja Espanyol B, Malaga B, dan yang terakhir adalah Waasland-Beveren. Oleh karenanya, ia pasti mengenal betul kondisi permainan di luar negeri.
Dalam wawancaranya dengan Goal Indonesia, pemain berusia 23 tahun ini juga memberikan pandangannya soal kiprah Evan Dimas Darmono yang sedang mengikuti pelatihan di Espanyol B. Termasuk, soal harapannya untuk berkostum timnas Indonesia lagi.
Berikut petikan wawancara dengan pemain yang mengagumi Persija Jakarta dan Liverpool itu:
Hubungan dengan pemain di Indonesia bagaimana?
Hubungan saya tetap bagus. Saya sekarang sering berhubungan dengan Raphael Maitimo, dan juga Evan Dimas. Dulu saya juga berkomunikasi dengan Andik Vemansah tapi sekarang sudah tidak lagi.
Bagaimana Anda melihat pemain Indonesia yang bermain di luar negeri?
Bagus tentunya bermain di luar negeri, apalagi keadaan sepakbola Indonesia sekarang seperti ini. Saya berharap yang terbaik bagi mereka. Apalagi bila mereka bermain bagus tentu kebanggaan tersendiri buat Indonesia.
Hal yang membedakan bermain di luar negeri dengan Indonesia?
Mungkin di luar semuanya sudah diatur, mulai dari makannya, jam tidurnya, strukturnya pokoknya ada. Pemain juga tidak memikirkan soal lain seperti takut telat gaji dan lainnya. Mereka jadi hanya fokus untuk bermain bagus di lapangan.
Bagaimana Anda melihat Indonesia Soccer Championship (ISC) yang akan bergulir akhir bulan ini?
Saya senang dengan adanya kabar ISC bisa begulir, semoga rekan-rekan saya di Indonesia bisa bermain dengan lancar, dan semoga banned dari FIFA dapat dicabut, agar timnas bisa bermain lagi. Semoga sepakbola Indonesia bisa kembali membaik.
Sekarang Evan Dimas sedang mengikuti program latihan di Espanyol B, bagaimana pandangan Anda, karena dulu Anda pernah juga bermain di sana?
Tidak gampang bermain di Spanyol, karena perlu adaptasi bahasa ataupun makanan. Pelatih di sana kalau berbicara taktik selalu menggunakan bahasa Spanyol. Jadi perlu adaptasi cepat dengan bahasa di sana. Saya sendiri butuh waktu enam bulan untuk bisa berbicara lancar dengan bahasa Spanyol.
Saya sudah sampaikan sama Evan beberapa kali soal ini. Evan adalah pemain yang bagus, semoga dia bisa menembus di sana. Bila pada akhirnya dia tidak bisa nembus atau mendapatkan kontrak di sana, bukanlah sesuatu yang buruk. Karena ada berbagai faktor yang bisa membuatnya tidak lolos skuat utama.
Apakah postur berpengaruh saat bermain di Spanyol, terutama untuk Evan yang ada di sana?
Di Spanyol saya rasa menganut sepakbola modern, jadi postur itu penting. Tapi bila melihat tipe-tipe seperti Andres Iniesta, Xavi Hernandez, mereka tidak terlalu besar juga, mereka posturnya sama seperti kita. Apalagi sepakbola Spanyol bukan mengandalkan fisik, saya rasa ini tidak akan berpengaruh terhadap Evan.
Apakah Anda sudah rindu untuk berkostum timnas Indonesia lagi?
Ya, tentu saja. Menjadi pemain timnas adalah impian saya dan semua pemain sepakbola. Memang, ada pengalaman buruk ketika membela timnas pada 2012 lalu, tapi itu masa lalu dan saya harus menatap ke depan. Semoga sanksi dari FIFA bisa cepat dicabut dan timnas Indonesia bisa berlaga lagi di pentas internasional.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, WAWANCARA EKSKLUSIF-Arthur Irawan: Bukan Hal Yang Buruk Evan Dimas Tak Dikontrak Espanyol
Pemain yang terakhir memperkuat klub Belgia, Waasland-Beveren, itu memang lebih banyak menghabiskan waktunya bermain dengan klub-klub di Eropa. Sebut saja Espanyol B, Malaga B, dan yang terakhir adalah Waasland-Beveren. Oleh karenanya, ia pasti mengenal betul kondisi permainan di luar negeri.
Dalam wawancaranya dengan Goal Indonesia, pemain berusia 23 tahun ini juga memberikan pandangannya soal kiprah Evan Dimas Darmono yang sedang mengikuti pelatihan di Espanyol B. Termasuk, soal harapannya untuk berkostum timnas Indonesia lagi.
Berikut petikan wawancara dengan pemain yang mengagumi Persija Jakarta dan Liverpool itu:
SIMAK JUGA
WAWANCARA EKSKLUSIF-Arthur Irawan: Fokus Pemulihan Cedera, Belum Putuskan Kelanjutan Karier
EKSKLUSIF-Arthur Irawan: Antara Persija Jakarta & Liverpool
EKSKLUSIF-Arthur Irawan, Pemain Indonesia Yang Pernah Dilatih Mauricio Pochettino
WAWANCARA EKSKLUSIF-Arthur Irawan: Fokus Pemulihan Cedera, Belum Putuskan Kelanjutan Karier
EKSKLUSIF-Arthur Irawan: Antara Persija Jakarta & Liverpool
EKSKLUSIF-Arthur Irawan, Pemain Indonesia Yang Pernah Dilatih Mauricio Pochettino
Hubungan dengan pemain di Indonesia bagaimana?
Hubungan saya tetap bagus. Saya sekarang sering berhubungan dengan Raphael Maitimo, dan juga Evan Dimas. Dulu saya juga berkomunikasi dengan Andik Vemansah tapi sekarang sudah tidak lagi.
Bagaimana Anda melihat pemain Indonesia yang bermain di luar negeri?
Bagus tentunya bermain di luar negeri, apalagi keadaan sepakbola Indonesia sekarang seperti ini. Saya berharap yang terbaik bagi mereka. Apalagi bila mereka bermain bagus tentu kebanggaan tersendiri buat Indonesia.
Hal yang membedakan bermain di luar negeri dengan Indonesia?
Mungkin di luar semuanya sudah diatur, mulai dari makannya, jam tidurnya, strukturnya pokoknya ada. Pemain juga tidak memikirkan soal lain seperti takut telat gaji dan lainnya. Mereka jadi hanya fokus untuk bermain bagus di lapangan.
Bagaimana Anda melihat Indonesia Soccer Championship (ISC) yang akan bergulir akhir bulan ini?
Saya senang dengan adanya kabar ISC bisa begulir, semoga rekan-rekan saya di Indonesia bisa bermain dengan lancar, dan semoga banned dari FIFA dapat dicabut, agar timnas bisa bermain lagi. Semoga sepakbola Indonesia bisa kembali membaik.
Sekarang Evan Dimas sedang mengikuti program latihan di Espanyol B, bagaimana pandangan Anda, karena dulu Anda pernah juga bermain di sana?
Tidak gampang bermain di Spanyol, karena perlu adaptasi bahasa ataupun makanan. Pelatih di sana kalau berbicara taktik selalu menggunakan bahasa Spanyol. Jadi perlu adaptasi cepat dengan bahasa di sana. Saya sendiri butuh waktu enam bulan untuk bisa berbicara lancar dengan bahasa Spanyol.
Saya sudah sampaikan sama Evan beberapa kali soal ini. Evan adalah pemain yang bagus, semoga dia bisa menembus di sana. Bila pada akhirnya dia tidak bisa nembus atau mendapatkan kontrak di sana, bukanlah sesuatu yang buruk. Karena ada berbagai faktor yang bisa membuatnya tidak lolos skuat utama.
Apakah postur berpengaruh saat bermain di Spanyol, terutama untuk Evan yang ada di sana?
Di Spanyol saya rasa menganut sepakbola modern, jadi postur itu penting. Tapi bila melihat tipe-tipe seperti Andres Iniesta, Xavi Hernandez, mereka tidak terlalu besar juga, mereka posturnya sama seperti kita. Apalagi sepakbola Spanyol bukan mengandalkan fisik, saya rasa ini tidak akan berpengaruh terhadap Evan.
Apakah Anda sudah rindu untuk berkostum timnas Indonesia lagi?
Ya, tentu saja. Menjadi pemain timnas adalah impian saya dan semua pemain sepakbola. Memang, ada pengalaman buruk ketika membela timnas pada 2012 lalu, tapi itu masa lalu dan saya harus menatap ke depan. Semoga sanksi dari FIFA bisa cepat dicabut dan timnas Indonesia bisa berlaga lagi di pentas internasional.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, WAWANCARA EKSKLUSIF-Arthur Irawan: Bukan Hal Yang Buruk Evan Dimas Tak Dikontrak Espanyol