Duel penuh gengsi antara Persib Bandung kontra Persija Jakarta bakal tersaji di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, 16 Juli nanti. Laga ini dipastikan bakal berlangsung sengit.
Para penggawa dari kedua tim pun sudah mempersiapkan diri secara mental, fisik, dan taktik. Termasuk kapten tim Persib Atep. Pemain bernomor punggung 7 itu menjadi salah satu pemain Persib saat ini yang paling banyak menghadapi Persija.
Kepada Goal Indonesia, selepas latihan kemarin, Atep berbicara mengenai kondisi tim terakhir, perseteruan suporter Persib & Persija, serta timnas Indonesia. Berikut petikan wawancara dengan pemain berusia 31 tahun itu:
Bagaimana kondisi pemain Persib jelang laga kontra Persija?
Dari mulai Senin kemarin pascalibur, kami ada latihan peningkatan fisik sampai hari ini (kemarin) dan kami juga semua sebenarnya menjaga di rumah walaupun libur satu minggu. Kami profesional dengan menjaga kondisi. Sehingga ketika diberikan latihan fisik, kondisi kami tidak mengalami penurunan, masih tetap baik. Bahkan tadi (kemarin) juga kami dites dan saya pikir kami sudah mencapai 85 persen. Jadi kondisi kami saat ini cukup baik.
Apakah itu cukup?
Kondisi seperti itu sebenarnya kurang tapi waktu yang tidak memungkinkan karena kami kemarin libur satu minggu, setelah itu langsung harus berhadapan dengan Persija. Tapi yang menguntungkan adalah, kami main di kandang sehingga tidak banyak menguras tenaga.
Apa lagi modal Persib menghadapi Persija?
Main di kandang jadi modal besar. Selain dapat dukungan dari Bobotoh, kami juga bisa lebih mempersiapkan diri. Kami sudah dua kali main di sini [Stadion Gelora Bandung Lautan Api], artinya kami kenal betul kondisi lapangan, atmosfer pertandingannya, dan jadi tuan rumah ini keuntungan besar bagi kami.
Kembalinya Djadjang Nurdjaman juga menambah motivasi?
Kami semua punya motivasi besar karena kemarin kami kehilangan poin di awal-awal ISC. Pasca-masuknya Pak Djadjang ada atmosfer dan suasana baru. Kami memulai lagi kebersamaan di luar dan di dalam lapangan. Yang kurang sebelumnya kami sudah diperbaiki. Untuk lawan Persija bukan hanya kami yang ingin menang dengan mengamankan tiga poin, tapi lebih ke memperjuangkan harga diri.
Menurut Anda, kekuatan Persija kini seperti apa?
Di Persija masih ada Bepe [Bambang Pamungkas] dan Ismed Sofyan juga banyak pemain muda yang punya semangat besar. Walaupun Persija sekarang lagi terpuruk, tapi tetap kami tidak bisa menganggap enteng karena kami juga tahu Persija punya sejarah bagus main di Bandung. Saya harap teman-teman dapat tetap fokus untuk mengamankan tiga poin. Jadi, itu yang kami harus antisipasi.
Laga Persib-Persija mana yang paling berkesan untuk Anda?
Selama berhadapan dengan Persija, waktu itu sekitar tahun mungkin 2010 atau 2011, ketika saya cetak gol di GBK [Stadion Utama Gelora Bung Karno]. Itu yang buat saya berkesan. Tapi waktu itu skornya berakhir dengan 2-2.
Siapa bek Persija yang paling tangguh yang pernah dihadapi?
Persija punya bek yang berganti-ganti, tapi yang pasti itu Abanda Herman. Dia yang paling sulit dilewati.
Imbauan untuk suporter Persija jika masih nekat datang ke Bandung?
Saya pikir hal ini akan berisiko karena gesekan antara Viking dan The Jakmania sudah ada dari dulu dan sudah panas. Jadi lebih baik, menurut saya suporter Persija atau the Jakmania walaupun tanpa atribut jangan datang dulu ke sini karena kita tahu The Jakmania baru buat kerusuhan di Jakarta. Artinya ini akan sangat panas dan berisiko besar.
Buat para pemain [termasuk pemain Persija] juga akan mengurangi konsentrasi saat bermain. Jadi lebih baik jangan datang walaupun kondisi saat ini sudah dingin, tapi saya pikir perseturuan ini tidak akan pernah berakhir. Jadi, solusinya adalah Persija datang tanpa suporter.
Sudah dapat trofi Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015, masih inginkan gelar ISC?
Saya pikir belum cukup, karena tiap tahun kami berambisi untuk jadi juara dan ISC ini tentu jadi keinginan besar untuk kami. Saya harap teman-teman bisa merasakan hal yang sama karena gelar ISC sama pentingnya dengan ISL. Jadi tentu target kita di ISC ini adalah juara.
Pendapat Anda tentang tim nasional Indonesia untuk Piala AFF 2016?
Saya harap kami memulai harapan baru lah di timnas. Saya harap Alfred Riedl harus melihat ke pemain muda. Kalau belum cukup, mungkin bisa dikombinasikan dengan pemain senior.
Siapapun yang dipanggil, kalaupun itu saya sendiri, saya tentu siap. Tapi saya lebih prioritaskan pemain muda yang akan memberi harapan baru untuk beberapa tahun ke depan. Kalau memaksakan dengan pemain yang itu-itu saja, saya pikir hasilnya pun tidak akan baik, akan mentok di situ juga.
Di tim Persib, siapa yang layak dipanggil Alfred Riedl?
Untuk saat ini yang akan bermain di timnas senior, saya rekomendasikan Deden [M. Natshir F. Mahbuby] dan Rudolof Yanto Basna karena secara pengalaman mereka sudah cukup.
Sebenarnya Febri [Hariyadi] dan [Gian] Zola juga mampu hanya masih cukup muda dan butuh jam terbang yang cukup banyak, karena di klub sendiri [Persib] mereka masih kurang kesempatan meski pun kualitasnya sudah bagus. Kalau jam terbang kurang, saya rasa tidak akan berbuat banyak. Jadi, yang saat ini lebih siap adalah Deden dan Yanto Basna. (gk-68)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, WAWANCARA EKSKLUSIF - Atep: Lawan Persija Jakarta Adalah Perjuangan Harga Diri
Para penggawa dari kedua tim pun sudah mempersiapkan diri secara mental, fisik, dan taktik. Termasuk kapten tim Persib Atep. Pemain bernomor punggung 7 itu menjadi salah satu pemain Persib saat ini yang paling banyak menghadapi Persija.
Kepada Goal Indonesia, selepas latihan kemarin, Atep berbicara mengenai kondisi tim terakhir, perseteruan suporter Persib & Persija, serta timnas Indonesia. Berikut petikan wawancara dengan pemain berusia 31 tahun itu:
SIMAK JUGA
30 Ribu Tiket Disiapkan Untuk Laga Persib Lawan Persija
Persib Yakin Bobotoh Bisa Santun
Polisi Jamin Duel Persib-Persija Tetap Digelar
30 Ribu Tiket Disiapkan Untuk Laga Persib Lawan Persija
Persib Yakin Bobotoh Bisa Santun
Polisi Jamin Duel Persib-Persija Tetap Digelar
Bagaimana kondisi pemain Persib jelang laga kontra Persija?
Dari mulai Senin kemarin pascalibur, kami ada latihan peningkatan fisik sampai hari ini (kemarin) dan kami juga semua sebenarnya menjaga di rumah walaupun libur satu minggu. Kami profesional dengan menjaga kondisi. Sehingga ketika diberikan latihan fisik, kondisi kami tidak mengalami penurunan, masih tetap baik. Bahkan tadi (kemarin) juga kami dites dan saya pikir kami sudah mencapai 85 persen. Jadi kondisi kami saat ini cukup baik.
Apakah itu cukup?
Kondisi seperti itu sebenarnya kurang tapi waktu yang tidak memungkinkan karena kami kemarin libur satu minggu, setelah itu langsung harus berhadapan dengan Persija. Tapi yang menguntungkan adalah, kami main di kandang sehingga tidak banyak menguras tenaga.
Apa lagi modal Persib menghadapi Persija?
Main di kandang jadi modal besar. Selain dapat dukungan dari Bobotoh, kami juga bisa lebih mempersiapkan diri. Kami sudah dua kali main di sini [Stadion Gelora Bandung Lautan Api], artinya kami kenal betul kondisi lapangan, atmosfer pertandingannya, dan jadi tuan rumah ini keuntungan besar bagi kami.
Kembalinya Djadjang Nurdjaman juga menambah motivasi?
Kami semua punya motivasi besar karena kemarin kami kehilangan poin di awal-awal ISC. Pasca-masuknya Pak Djadjang ada atmosfer dan suasana baru. Kami memulai lagi kebersamaan di luar dan di dalam lapangan. Yang kurang sebelumnya kami sudah diperbaiki. Untuk lawan Persija bukan hanya kami yang ingin menang dengan mengamankan tiga poin, tapi lebih ke memperjuangkan harga diri.
Menurut Anda, kekuatan Persija kini seperti apa?
Di Persija masih ada Bepe [Bambang Pamungkas] dan Ismed Sofyan juga banyak pemain muda yang punya semangat besar. Walaupun Persija sekarang lagi terpuruk, tapi tetap kami tidak bisa menganggap enteng karena kami juga tahu Persija punya sejarah bagus main di Bandung. Saya harap teman-teman dapat tetap fokus untuk mengamankan tiga poin. Jadi, itu yang kami harus antisipasi.
Laga Persib-Persija mana yang paling berkesan untuk Anda?
Selama berhadapan dengan Persija, waktu itu sekitar tahun mungkin 2010 atau 2011, ketika saya cetak gol di GBK [Stadion Utama Gelora Bung Karno]. Itu yang buat saya berkesan. Tapi waktu itu skornya berakhir dengan 2-2.
Siapa bek Persija yang paling tangguh yang pernah dihadapi?
Persija punya bek yang berganti-ganti, tapi yang pasti itu Abanda Herman. Dia yang paling sulit dilewati.
Imbauan untuk suporter Persija jika masih nekat datang ke Bandung?
Saya pikir hal ini akan berisiko karena gesekan antara Viking dan The Jakmania sudah ada dari dulu dan sudah panas. Jadi lebih baik, menurut saya suporter Persija atau the Jakmania walaupun tanpa atribut jangan datang dulu ke sini karena kita tahu The Jakmania baru buat kerusuhan di Jakarta. Artinya ini akan sangat panas dan berisiko besar.
Buat para pemain [termasuk pemain Persija] juga akan mengurangi konsentrasi saat bermain. Jadi lebih baik jangan datang walaupun kondisi saat ini sudah dingin, tapi saya pikir perseturuan ini tidak akan pernah berakhir. Jadi, solusinya adalah Persija datang tanpa suporter.
Sudah dapat trofi Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015, masih inginkan gelar ISC?
Saya pikir belum cukup, karena tiap tahun kami berambisi untuk jadi juara dan ISC ini tentu jadi keinginan besar untuk kami. Saya harap teman-teman bisa merasakan hal yang sama karena gelar ISC sama pentingnya dengan ISL. Jadi tentu target kita di ISC ini adalah juara.
Pendapat Anda tentang tim nasional Indonesia untuk Piala AFF 2016?
Saya harap kami memulai harapan baru lah di timnas. Saya harap Alfred Riedl harus melihat ke pemain muda. Kalau belum cukup, mungkin bisa dikombinasikan dengan pemain senior.
Siapapun yang dipanggil, kalaupun itu saya sendiri, saya tentu siap. Tapi saya lebih prioritaskan pemain muda yang akan memberi harapan baru untuk beberapa tahun ke depan. Kalau memaksakan dengan pemain yang itu-itu saja, saya pikir hasilnya pun tidak akan baik, akan mentok di situ juga.
Di tim Persib, siapa yang layak dipanggil Alfred Riedl?
Untuk saat ini yang akan bermain di timnas senior, saya rekomendasikan Deden [M. Natshir F. Mahbuby] dan Rudolof Yanto Basna karena secara pengalaman mereka sudah cukup.
Sebenarnya Febri [Hariyadi] dan [Gian] Zola juga mampu hanya masih cukup muda dan butuh jam terbang yang cukup banyak, karena di klub sendiri [Persib] mereka masih kurang kesempatan meski pun kualitasnya sudah bagus. Kalau jam terbang kurang, saya rasa tidak akan berbuat banyak. Jadi, yang saat ini lebih siap adalah Deden dan Yanto Basna. (gk-68)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, WAWANCARA EKSKLUSIF - Atep: Lawan Persija Jakarta Adalah Perjuangan Harga Diri