• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Eropa WAWANCARA - Jean-Marc Bosman: Perang Belum Selesai

Bola

SBOBET
Journalist
Anda pasti sudah akrab dengan istilah free transfer, proses kepindahan pemain dari satu klub menuju klub lain tanpa biaya tebusan setelah kontrak dengan tim lamanya kedaluwarsa.

Aturan ini tidak muncul begitu saja, melainkan harus diperjuangkan dengan sangat keras oleh Jean-Marc Bosman saat ia kesulitan hijrah dari RFC Liege pada 1990 sekalipun ikatan kerjanya sudah habis. Karena alasan inilah free transfer juga identik dengan sebutan transfer Bosman.

Butuh waktu persidangan hingga setengah dasawarsa bagi eks gelandang Belgia yang kini berumur 51 itu sebelum akhirnya memenangi kasusnya, dan membawa perubahan besar bagi sistem transfer sepakbola.

Hari ini, 15 Desember, menandai peringatan 20 tahun ditetapkannya dekrit Bosman, dan sang pionir mengisahkan kembali lika-liku perjalanan yang mesti dilaluinya, bagaimana upayanya kurang begitu diapresiasi koleganya – tak ada pemain yang mengucapkan terima kasih kepada Bosman – hingga opininya bahwa perjuangan belum usai karena pemain-pemain yang terikat kontrak pun ada yang haknya terabaikan.

Simak wawancaranya dengan FIFPro (asosiasi pemain profesional) di bawah ini.

Bagaimana proses hukum ini dimulai?

Saya mengawali kasus ini karena Liege, klub saya di Belgia, ingin mengurangi bayaran saya 75 persen dan menahan atau memangkas porsi besar bonus saya. Saya menerima surat yang menunjukkan kondisi yang mereka tawarkan kepada saya. Saya punya kesempatan pindah ke Dunkerque di Prancis, tetapi kedua klub tak bisa menemukan kesepakatan. Masalah lain yang saya miliki adalah kalau seorang pemain tak menyetujui kondisi dari klub ia disuspensi oleh federasi dan tak bisa bermain.

Saya pergi dengan seorang kenalan ke firma hukum. Ia menyarankan kami pergi. Saat itu Luc Misson menjadi kepala kantor hukum dan Jean-Louis Dupont pegawai magang. Liege memiliki 15 hari untuk merespons, dan mereka tidak menjawab. Kami mengontak federasi Belgia dan mereka juga tidak merespons, jadi proses persidangan pun dimulai.

Seperti apa rasanya proses hukum selama lima tahun?

Sulit bagi satu orang untuk memikul semua itu di pundaknya meskipun saya memang memiliki dukungan dari FIFPro. Begitulah keadaannya di sepakbola. Para pemain takut berbicara karena mereka khawatir memiliki problem dengan klub mereka.

Kenapa Anda berbeda?

Saya tak tahu. Saya tak bisa menjelaskannya. Awalnya saya sendiri tidak memahami dengan baik kasus tersebut, tetapi seiring waktu saya memahami bahwa sistem UEFA dan FIFA kolot, dan itu memotivasi saya untuk terus maju sampai akhir. Itu periode sulit tetapi pada akhirnya itu berjalan cepat. Dua tahun terakhir kami nyaris yakin kami akan memenangi kasus tersebut. UEFA dan FIFA tidak mau mundur untuk menyelesaikan kasus ini; mereka kira saya tak akan pernah menang dan dengan tekanan politis tak akan pernah ada putusan dalam kasus Bosman.

Pada akhirnya FIFPro membantu saya dan pada 15 Desember (1995) hakim memutuskan: akhir dari pembatasan untuk pemain-pemain asing dan pesepakbola bebas untuk pergi di akhir kontrak mereka. Makna dari putusan tersebut adalah pemain-pemain di abad 21 memiliki hak untuk bersikulasi sebagaimana pekerja-pekerja lainnya dan tidak diperlakukan seperti kuda, ayam, atau sapi.



Apakah Anda melanjutkan karier Anda selama proses persidangan?

Saya terus bermain di liga divisi bawah di Prancis setelah hakim mengangkat suspensi saya untuk sementara. Saat tidak berlatih, saya menghabiskan banyak waktu di kantor hukum dan di pengadilan.

Tampaknya ada persepsi umum bahwa semua pesepakbola hidup berkecukupan.

Di banyak negara pemain-pemain hidup baik tetapi di negara lainnya mereka tidak dibayar dan kontrak mereka tidak dihormati. Contohnya di Belanda semua orang dibayar dan kontrak mereka dihormati, tetapi di negara-negara lain keadaannya tidak seperti itu. Jadi adalah tugas FIFPro untuk memastikan hak para pemain dipenuhi dengan benar, dan bahwa segalanya dilakukan sesuai hukum dan dalam aturan.

Apakah kasus hukum ini memengaruhi karier Anda?

Saat Anda menyerang FIFA dan UEFA jelas bahwa karier Anda rusak, selesai sudah. Ada pemain lain bernama [Andy] Webster yang memenangi [sebagian] kasusnya dalam mencari hak untuk keluar dari periode yang diproteksi dalam kontraknya, namun seperti saya, kariernya terdampak. Ini proses yang lama dan menguras energi karena ada banyak uang yang terlibat dan sepakbola sekarang ini politis.

SIMAK JUGA
Halaman Khusus Transfer Pemain
Robert Lewandowski Tak Tergoda Ke Real Madrid
Manchester United Bidik Romelu Lukaku

Bangga dengan yang telah Anda capai?

Saya sangat puas, saya melakukan sesuatu yang baik. Anda mesti bangga dengan itu. Mereka bilang kasus Bosman adalah kasus hukum abad ini di olahraga. Itu penting sekalipun saya tidak mendapatkan banyak pengakuan. Tak ada pemain yang mengontak saya untuk mengucapkan terima kasih. Sulit untuk menjelaskan kepada pemain-pemain muda apa makna dari kasus ini. Saya berharap dengan peringatan 20 tahun kasus ini media akan menjelaskan kepada orang-orang apa artinya dan ini akan menghasilkan efek positif.

Adakah penyesalan tentang maju ke pengadilan?

Saya memulai kasus ini di usia 26, masa puncak dalam karier pesepakbola. Seperti yang selalu saya katakan, saya akan lebih memilih kalau pemain lain yang melakukannya menggantikan saya! Inilah pengorbanan yang saya lakukan.

Apakah sepakbola membuuhkan kasus Bosman baru untuk melindungi hak-hak pemain yang di bawah kontrak?

Penting bahwa perjuangan ini berlanjut, juga apa yang sedang diupayakan FIFPro untuk menangani hak-hak para pemain [dengan komplain terkininya kepada Komisi Eropa tentang sistem transfer]. Kami telah memenangi pertempuran, tetapi belum memenangi perang.

liga eropa hari ini, u21, chelsea, final, liga eropa 2015, WAWANCARA - Jean-Marc Bosman: Perang Belum Selesai
 
Top