Sosok Assegaf Razak tak lagi asing bagi publik Makassar. Ia hidup dan meniti karier sepakbola bersama PSM Makassar hingga kini akhirnya dipercaya menjadi pelatih kepala Laskar Ayam Jantan untuk Piala Presiden.
Pria berkumis tebal itu pernah menyelamatkan PSM dari jurang degradasi di Indonesia Super League 2014. Ketika itu, Assegaf akhirnya dipercaya sebagai pelatih interim usai diberhentikannya Rudy Keltjes. Eks pemain PSM era 80-an itu akhirnya berhasil mengamankan Rasyid Bakri dan kawan-kawan bertahan di kasta tertinggi Indonesia.
Sayang, hal itu belum cukup untuk membuat posisi Assegaf sebagai pelatih kepala dipertahankan. PSM malah menunjuk Alfred Riedl sebagai pelatih kepala musim 2015. Riedl pun akhirnya mengundurkan diri sebagai pelatih karena alasan kesehatan. Hans Peter Schaller yang jadi suksesor Riedl juga pergi, hingga akhirnya kesempatan untuk Assegaf jadi pelaitih kepala hadir di turnamen Piala Presiden.
Kepada Goal Indonesia di sela-sela persiapan Piala Presiden, Assegaf pun bercerita apa arti PSM baginya. Menjelaskan betapa pentingnya kehadiran Ferdinand Sinaga bagi skuat Juku Eja dan mengatakan ambisinya untuk mempertahankan gaya khas PSM yang dikenal keras, cepat dan agresif untuk selalu meraih hasil di tiap pertandingan.
Bagaimana dengan kedatangan Ferdinand Sinaga ke PSM untuk Piala Presiden ini?
Memang dengan bergabungnya Ferdinand bisa membuat kekuatan tim bertambah, karena kita juga tahu bahwa Ferdinand merupakan pemain terbaik ISL 2014 kemarin. Jadi, kami sangat bangga dia bisa bergabung di PSM dan ini menjadi kekuatan tersendiri di lini depan.
Bagaimana Anda melihat striker muda Muchlis Hadi?
Muchlis kita tahu kualitasnya, dia ini pemain timnas dan kemarin main di timnas U-23. Untuk Muchlis dan Ferdinand ini kita akan cari cara agar mereka bisa bekerja sama di lini depan agar memberikan yang terbaik dan mencetak gol-gol yang kami butuhkan.
Bagaimana perasaan Anda ketika akhirnya dijadikan pelatih kepala setelah hanya sebagai interim dan PSM sempat ingin memakai pelatih asing?
Saya sangat berterima kasih kepada PSM saya diberikan kepercayaan dan ini amanah, dan amanah ini semoga saya bisa memberikan hasil yang bagus dan menjalankan yang terbaik untuk masyarakat Sulawesi Selatan khususnya Makassar dan PSM.
Sebagai orang asli Makassar, apa arti PSM bagi Anda?
Saya ini lahir di PSM, saya juga orang Makassar dan saya pernah merasakan sebagai pemain di PSM pada era 80-an. Jadi, ini adalah saat untuk saya untuk mengabdikan segala sumbangsih kepada PSM.
Ketika kompetisi berjalan nanti, seberapa besar keinginan Anda untuk tetap melatih PSM?
Saya sangat berharap, karena memang seorang pelatih setelah kita selesai bermain kan cita-cita kita adalah sebagai pelatih dan ini saya dapatkan bersama PSM. Saya juga berharap untuk saya tetap bisa eksis di dunia kepelatihan dan masih bisa dipakai jasa saya oleh PSM.
Ketika tahu bahwa kompetisi dihentikan apa yang Anda rasakan?
Sangat terasa berat, terutama dalam masalah finansial karena ini sama saja kita tidak punya pekerjaan dan tidak punya penghasilan. Padahal kami punya keluarga. Saya sendiri tetap berjuang dan alhamdulillah dengan adanya turnamen ini saya sangat bersyukur sekali. Semoga ini awal yang bagus dan kompetisi bisa berjalan kembali.
Apa ada kegiatan lain selain sepakbola?
Saya tidak punya kegiatan lain selain sepakbola. Saya hidup dari sepakbola, saya dulu pernah bekerja di Bosowa, tapi setelah itu saya pilih sepakbola karena passion saya adalah sepakbola. Dulu saya diminta untuk memilih, bekerja di Bosowa atau sepakbola, dan akhirnya saya memilih untuk hidup di sepakbola.
Dengan kesempatan sebagai pelatih sekarang, pakem apa yang ingin Anda berikan pada PSM?
PSM ini kan ciri khasnya keras dan cepat. Filiososfinya bagaimana PSM ini tidak mau kalah dan berpikir bagaimana untuk bisa memenangkan suatu pertandingan. Jadi itu yang paling saya inginkan dan tanamkan kepada pemain, bahwa sepakbola seperti ini jangan sampai hilang dari PSM - ciri khasnya cepat, keras tapi tidak keras.
Bagaimana Anda melihat masa depan para pemain muda di PSM sekarang?
Ada beberapa pemain muda yang punya talenta dan bakat yang luar biasa. Inilah yang bagaimana saya harus berikan suatu peluang untuk bermain agar betul-betul bisa berbicara di tingkat nasional. Saya memberikan suatu pemahaman bagaimana sepakbola sebenarnya dan bagaimana seorang pemain profesional itu menjaga diri. Itu yang terus saya berikan kepada pemain muda agar mereka bisa lebih bagus.
Siapa pemain Indonesia yang paling bagus menurut Anda?
Pemain yang pernah saya latih hingga sampai sekarang masih eksis dan jadi panutan, saya juga sangat kagum dengan mentalnya karena masih tetap main bola adalah Bima Sakti. Karena anaknya betul-betul tahu bagaimana dia bisa menjaga dirinya, begitu disiplin. Dia betul-betul tahu bagaimana menjadi seorang profesional sampai sekarang pun dia masih main meski teman-temannya sudah tidak. Saya pernah melatih dia ketika PSM juara di mana saya sudah jadi asisten pelatih.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, WAWANCARA Pelatih PSM Makassar, Assegaf Razak: Ingin PSM Tetap Main Keras & Cepat
Pria berkumis tebal itu pernah menyelamatkan PSM dari jurang degradasi di Indonesia Super League 2014. Ketika itu, Assegaf akhirnya dipercaya sebagai pelatih interim usai diberhentikannya Rudy Keltjes. Eks pemain PSM era 80-an itu akhirnya berhasil mengamankan Rasyid Bakri dan kawan-kawan bertahan di kasta tertinggi Indonesia.
Sayang, hal itu belum cukup untuk membuat posisi Assegaf sebagai pelatih kepala dipertahankan. PSM malah menunjuk Alfred Riedl sebagai pelatih kepala musim 2015. Riedl pun akhirnya mengundurkan diri sebagai pelatih karena alasan kesehatan. Hans Peter Schaller yang jadi suksesor Riedl juga pergi, hingga akhirnya kesempatan untuk Assegaf jadi pelaitih kepala hadir di turnamen Piala Presiden.
Kepada Goal Indonesia di sela-sela persiapan Piala Presiden, Assegaf pun bercerita apa arti PSM baginya. Menjelaskan betapa pentingnya kehadiran Ferdinand Sinaga bagi skuat Juku Eja dan mengatakan ambisinya untuk mempertahankan gaya khas PSM yang dikenal keras, cepat dan agresif untuk selalu meraih hasil di tiap pertandingan.
Bagaimana dengan kedatangan Ferdinand Sinaga ke PSM untuk Piala Presiden ini?
Memang dengan bergabungnya Ferdinand bisa membuat kekuatan tim bertambah, karena kita juga tahu bahwa Ferdinand merupakan pemain terbaik ISL 2014 kemarin. Jadi, kami sangat bangga dia bisa bergabung di PSM dan ini menjadi kekuatan tersendiri di lini depan.
Bagaimana Anda melihat striker muda Muchlis Hadi?
Muchlis kita tahu kualitasnya, dia ini pemain timnas dan kemarin main di timnas U-23. Untuk Muchlis dan Ferdinand ini kita akan cari cara agar mereka bisa bekerja sama di lini depan agar memberikan yang terbaik dan mencetak gol-gol yang kami butuhkan.
Bagaimana perasaan Anda ketika akhirnya dijadikan pelatih kepala setelah hanya sebagai interim dan PSM sempat ingin memakai pelatih asing?
Saya sangat berterima kasih kepada PSM saya diberikan kepercayaan dan ini amanah, dan amanah ini semoga saya bisa memberikan hasil yang bagus dan menjalankan yang terbaik untuk masyarakat Sulawesi Selatan khususnya Makassar dan PSM.
Sebagai orang asli Makassar, apa arti PSM bagi Anda?
Saya ini lahir di PSM, saya juga orang Makassar dan saya pernah merasakan sebagai pemain di PSM pada era 80-an. Jadi, ini adalah saat untuk saya untuk mengabdikan segala sumbangsih kepada PSM.
Ketika kompetisi berjalan nanti, seberapa besar keinginan Anda untuk tetap melatih PSM?
Saya sangat berharap, karena memang seorang pelatih setelah kita selesai bermain kan cita-cita kita adalah sebagai pelatih dan ini saya dapatkan bersama PSM. Saya juga berharap untuk saya tetap bisa eksis di dunia kepelatihan dan masih bisa dipakai jasa saya oleh PSM.
Ketika tahu bahwa kompetisi dihentikan apa yang Anda rasakan?
Sangat terasa berat, terutama dalam masalah finansial karena ini sama saja kita tidak punya pekerjaan dan tidak punya penghasilan. Padahal kami punya keluarga. Saya sendiri tetap berjuang dan alhamdulillah dengan adanya turnamen ini saya sangat bersyukur sekali. Semoga ini awal yang bagus dan kompetisi bisa berjalan kembali.
Apa ada kegiatan lain selain sepakbola?
Saya tidak punya kegiatan lain selain sepakbola. Saya hidup dari sepakbola, saya dulu pernah bekerja di Bosowa, tapi setelah itu saya pilih sepakbola karena passion saya adalah sepakbola. Dulu saya diminta untuk memilih, bekerja di Bosowa atau sepakbola, dan akhirnya saya memilih untuk hidup di sepakbola.
Dengan kesempatan sebagai pelatih sekarang, pakem apa yang ingin Anda berikan pada PSM?
PSM ini kan ciri khasnya keras dan cepat. Filiososfinya bagaimana PSM ini tidak mau kalah dan berpikir bagaimana untuk bisa memenangkan suatu pertandingan. Jadi itu yang paling saya inginkan dan tanamkan kepada pemain, bahwa sepakbola seperti ini jangan sampai hilang dari PSM - ciri khasnya cepat, keras tapi tidak keras.
Bagaimana Anda melihat masa depan para pemain muda di PSM sekarang?
Ada beberapa pemain muda yang punya talenta dan bakat yang luar biasa. Inilah yang bagaimana saya harus berikan suatu peluang untuk bermain agar betul-betul bisa berbicara di tingkat nasional. Saya memberikan suatu pemahaman bagaimana sepakbola sebenarnya dan bagaimana seorang pemain profesional itu menjaga diri. Itu yang terus saya berikan kepada pemain muda agar mereka bisa lebih bagus.
Siapa pemain Indonesia yang paling bagus menurut Anda?
Pemain yang pernah saya latih hingga sampai sekarang masih eksis dan jadi panutan, saya juga sangat kagum dengan mentalnya karena masih tetap main bola adalah Bima Sakti. Karena anaknya betul-betul tahu bagaimana dia bisa menjaga dirinya, begitu disiplin. Dia betul-betul tahu bagaimana menjadi seorang profesional sampai sekarang pun dia masih main meski teman-temannya sudah tidak. Saya pernah melatih dia ketika PSM juara di mana saya sudah jadi asisten pelatih.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, WAWANCARA Pelatih PSM Makassar, Assegaf Razak: Ingin PSM Tetap Main Keras & Cepat