Layanan navigasi & informasi lalu lintas berbasis komunitas, Waze, menambahkan pilihan navigasi suara dalam bahasa Indonesia. Melalui press release yg Tech in Asia terima, langkah ini dianggap akan memberi keuntungan kepada pengguna Waze di daerah Jakarta & sekitarnya. Selain itu, fitur baru ini juga diharapkan dapat menggaet semakin banyak pengguna baru.
Layanan yg berasal dari Israel ini mengklaim pengguna aktif di Jakarta mencapai 1,1 juta orang hingga akhir 2015 lalu. Angka ini naik dari total pengguna di akhir 2013 silam yg berada di angka 750.000 orang. Sedangkan untuk total pengguna di seluruh dunia, Waze mengklaim memiliki lebih dari 50 juta pengguna.
Pengisi suara dari Jawa Barat & Jawa Tengah
Navigasi suara Waze dalam bahasa Indonesia merupakan satu dari lima navigasi suara yg baru-baru ini diperkenalkan di seluruh dunia. Selain bahasa Indonesia, beberapa bahasa baru yg juga ditambahkan Waze adalah yakni Polandia, Latvia, & Serbia.
Untuk di Indonesia, fitur ini diinisiasi oleh sekumpulan Wazerssebutan untuk pengguna Wazedi Indonesia yg dipimpin oleh Waze Global Champ, Christian Iskandar. Christian mengatakan bahwa jauh sebelum langkah ini diambil, pihak Waze telah menerima permintaan dari komunitas Waze di Jakarta.
Christian mengatakan, navigasi suara baru berbahasa Indonesia ini diiisi oleh Alva, dosen yg berasal dari Bandung, & Septi, pembawa berita dari Semarang. Dua suara ini dipilih berdasarkan pencarian nasional oleh Wazers di Indonesia yg ingin meningkatkan pengalaman menggunakan Waze bagi pengguna lokal.
Indonesia bukanlah negara berbahasa Inggris, karena itu navigasi suara dalam Bahasa Indonesia akan sangat membantu, jelas Christian.
Ingin gandeng layanan transportasi lainnya
Selain meluncurkan navigasi suara dalam bahasa Indonesia, Waze juga menambahkan layanan Waze Transport SDK (Software Developer Kit) untuk membantu perusahaan transportasi & maupun startup on-demand agar bisa meningkatkan kualitas layanan mereka dnegan lebih baik lagi.
Inisiatif ini juga menghadirkan fitur Waze Estimated Time Arriving (ETA). Fitur ini mampu memberikan tahap navigasi & rute pilihan yg lebih optimal di dalam aplikasi Waze Transport SDK. Waze ETA akan membuat aplikasi Waze menjadi lebih baik, karena menyajikan informasi secara real-time yg bisa dibagikan kepada pelanggan, semudah melihat status keberadaan kurir di peta.
Para perusahaan / startup yg ingin memanfaatkan SDK ini nantinya akan dipandu oleh Waze.
Sejauh ini, para mitra perdana yg sudah menggunakan Waze Transport SDK untuk mengembangkan bisnisnya adalah Lyft, kompetitor UBER asal Amerika Serikat, Genesis Impulse yg juga berada di Amerika Serikat, JustPark asal Inggris, Cornership di Chilli & Meksiko, Cabify di daerah Amerika Latin, & 99Taxis yg berada di Brasil.
Saat ini, Waze Transport SDK dapat digunakan di semua negara yg telah disambangi Waze secara resmi, kecuali Cina. Untuk Indonesia, pihak Waze berharap layanan ini nantinya dapat langsung terintegrasi dengan aplikasi seperti UBER, GO-JEK, & HappyFresh.
Melihat transportasi termasuk salah satu sektor yg berkembang pesat di ranah startup tanah air, fitur baru Waze ini tentu akan menarik bagi startup transportasi yg ingin unggul di fitur navigasi dibanding dengan kompetitornya.
Mengingat pesaing Waze seperti Nokia Here belum secara aktif memberi update API / SDK kepada penggunanya, maka layanan ini bisa mempermudah Waze untuk menaikkan daya tarik bagi pengguna di kalangan perusahaan. Bagaimana menurut kamu?
Baca juga: LokaMedia, Aplikasi Direktori Bisnis Lokal yg Berfokus Pada UMKM [REVIEW]Coba aplikasi Waze melalui:
App Info Download
(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)
Dikutip dari sini