• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Xfers Startup P2P Asal Singapura Siap Merambah Indonesia

Ophelia

Game Maniacs
Journalist

Startup yg menyediakan layanan pembayaran peer-to-peer (P2P) secara online, Xfers, mengumumkan kalau mereka baru saja meraih pendanaan putaran awal / seed funding senilai $2,5 juta (sekitar Rp34,7 miliar). Uang tersebut diperoleh dari perusahan venture capital serta angel investor yg berasal dari Silicon Valley & Asia.

Para penyandang dana tersebut di antaranya adalah Eduardo Saverin, Golden Gate Ventures, 500 Startups, GMO Venture Partners, Partech Ventures, BWB Ventures, Convergence Ventures, & Challeger Ventures.

Co-founder Xfers, Victor Liew, mengatakan kepada kami bahwa ada investor strategis yg mau memberi saran & kemitraan kepada mereka. Victor berharap, dengan bantuan serta petunjuk yg mereka peroleh, Xfers dapat berkelana di pasar Asia Tenggara & dapat mengandalkan masukan para investor ini ketika terjadi gesekan dengan hukum & regulasi setempat.

Sejauh ini Xfers telah memproses transaksi berjumlah $3,85 juta (sekitar Rp53,46 miliar), naik dari yg semula berjumlah $1,2 juta (sekitar Rp16,6 miliar) pada Agustus tahun lalu. Pada bulan Desember 2015 mereka telah menangani transaksi online sebesar $841 ribu (sekitar Rp11,6 miliar).
Baca juga: VC Singapura di Silicon Valley: Ketertarikan ke Asia Tenggara Perlahan Tumbuh
Pertumbuhan di Asia Tenggara
Pendanaan yg diperoleh tersebut tak lama lagi akan sampai di markas Xfers di Singapura, & akan bantu mendongkrak ekspansi mereka ke Indonesia. Bagi mereka, Indonesia merupakan pasar yg sangat menarik. Selebihnya, dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan produk & menjaring konsumen.


Saat ini ranah e-commerce di Indonesia sedang tumbuh pesat seiring dengan bertambahnya masyarakat kelas menengah, imbuh Victor. Tingkat penetrasi perangkat mobile terus menunjukkan peningkatan, & secara umum para pelanggan di Indonesia semakin melek teknologi & tak takut untuk bertransaksi online.

Kami merasa negara ini memiliki peluang pertumbuhan yg sama seperti Cina, sehingga ini waktu yg tepat bagi startup lainnya untuk mengembangkan sayap mereka ke pasar di Indonesia.

Setelah Indonesia, target Xfers selanjutnya adalah Hong Kong & Filipina. Hong Kong merupakan pilihan yg masuk akal, karena negara ini merupakan pusat keuangan, sama seperti Singapura.

Di sisi lain, Victor menambahkan, Filipina merupakan pasar yg menggiurkan bagi mereka. Alasannya karena meningkatnya pelanggan yg melek teknologi yg lebih senang untuk melakukan pembayaran via mobile ketimbang transfer bank sebagai pengganti kartu kredit, urai Victor.

Dengan melonjaknya pertumbuhan e-commerce di wilayah Asia Tenggara, sekarang memang waktu yg tepat bagi Xfers untuk memperluas jangkauan bisnis mereka di wilayah ini.

Dengan melonjaknya pertumbuhan e-commerce di seluruh negara di Asia Tenggara, sekarang memang waktu yg tepat bagi Xfers untuk memperluas jangkauan bisnis mereka di wilayah ini. Namun, tentu ini tak akan semudah membalikkan telapak tangan.

Salah satu tantangan terbesar kami dalam menghadirkan sistem pembayaran yg dapat berfungsi di seluruh wilayah Asia Tenggara adalah adanya perbedaan regulasi di setiap negara, jelas Victor.

Sangat sulit bagi startup dengan dana minim untuk menyasar banyak negara di Asia Tenggara sekaligus, namun bersama partner yg tepat, pendanaan, serta pengalaman, kami percaya bahwa setiap startup punya kesempatan untuk menciptakan sistem pembayaran yg dapat digunakan di semua wilayah ini,” lanjutnya.

Belum dapat dipastikan siapa yg dapat menerapkan sistem tersebut, apakah itu startup lokal / perusahaan terkemukan dari luar Asia Tenggara. Namun, bermitra dengan partner yg tepat & memiliki pengalaman memang dapat memberi keuntungan. Ini adalah sesuatu yg akan lebih mudah dilakukan oleh para pemain di wilayah ini.

Xfers memasuki pasar yg sibuk. Di dalamnya terdapat beberapa startup yg mencoba menawarkan solusi keuangan & bersaing dengan pemain-pemain besar dari luar Asia Tenggara, seperti PayPal & Braintree, / Stripe. Victor & timnya merasa kalau pendekatan mereka dalam menyelesaikan masalah menggunakan transfer akun bank lebih dapat diterima masyarakat ketimbang startup sejenis.
Baca juga: Startup Bitcoin Asal Singapura BitX Ekspansi ke Indonesia
Pasar bebas
Xfers membidik e-commerce peer-to-peer, seperti transaksi langsung di marketplace yg diadopsi Carousell, Tokopedia, & merchant online kecil lainnya. Fitur yg mereka sediakan di antaranya wallet as a service, payment collection, _user generated payment link, & e-commerce plugin untuk penjual & pembeli.

Pembayaran dapat dituntaskan melalui satu tautan, & sistem mereka akan mengurus hal lainnyaseperti memantau proses pembayaran & manajemen persediaan produk.

Produk inti yg dimiliki Xfers memungkinkan penggunanya membuat daftar produk yg bisa mereka bagikan lewat jejaring sosial, aplikasi pesan instan, ataupun e-mail. Pembayaran dapat dituntaskan melalui satu tautan, & sistem mereka akan mengurus hal lainnyaseperti memantau proses pembayaran & manajemen persediaan produk. Dengan begini, transaksi yg dilakukan melalui transfer antar bank jadi lebih mudah & murah.

Marketplace seperti ini mempermudah transaksi jual beli bagi konsumen yg lebih luas, namun ini bagian paling pentingnya adalah audiens, ujar Victor. Forum & grup jejaring sosial sudah banyak digunakan oleh konsumen untuk membeli barang, / bahkan berpartisipasi dalam pembelian dalam jumlah banyak. Ini merupakan kesempatan emas bagi Xfers.

Meski marketplace peer-to-peer lainnya seperti Shopee, telah menerapkan sistem pembayaran mereka sendiri, Xfers tak khawatir.

Kami merupakan penyedia solusi terbuka, & pengguna Xfers dapat menggunakan akun & uang mereka untuk membeli dari merchant mana pun yg bekerja sama dengan kami, termasuk di dalamnya layanan marketplace P2P yg sudah ada, ucap Victor.

Kendati demikian, konsumen potensial mereka bukan hanya marketplace & pedagang online.

Pertumbuhan startup fintech di Singapura juga memberi peluang tambahan bagi kami. Tak seperti e-commerce ritel konvensional, kebanyakan startup fintech ini hanya mau menerima pembayaran elektronik. Namun, dengan memakai kartu kredit, berarti tiga persen / lebih laba mereka terpotong, begitu pun layanan transfer antar bank, jelas Victor.
Co-Founder Xfers, Tianwei Liu & Victor Liew.
Kembali ke kampung halaman
Para pendiri Xfers bertemu saat mereka sedang bekerja di perusahaan yg berbasis di Silicon Valley. Selama bekerja di sana, mereka mengembangkan produk Xfers versi awal, sebuah API (application programming interface) untuk transfer antar bank. Setelah melakukan akselerasi lewat startup booster , Y Combinator, mereka kembali ke Singapura untuk mencoba menuntaskan isu pembayaran e-commerce P2P.

Kami senang mendapatkan banyak peluang menarik & mengalami peningkatan dalam ekosistem startup lokal baik itu di Singapura maupun negara lainnya yg ada di wilayah Asia Tenggara, tambahnya.

Saat pendirinya meninggalkan Singapura untuk pergi ke Amerika Serikat, pusat startup di Singapura, Block 71, menjadi perbincangan & aktivitas startup di sana meningkat pesat.

Hanya dalam beberapa tahun, Block 71 telah bertransformasi menjadi pusat startup ternama, & Singapura telah menyaksikan banyak investasi startup terkenal & startup yg membuka markasnya di Singapura. Senang rasanya berada di Asia saat ini, & menjadi bagian dari sejarah pertumbuhan startup!
Baca juga: Situs Berita Guyonan Asal Singapura ini Kecoh Media Besar, Termasuk Media di Indonesia

(Diterjemahkan oleh Faisal Bosnia & Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah; Sumber gambar vanmarciano)
  • Keterangan: Tech in Asia merupakan lulusan Y Combinator. Baca halaman etika kami untuk informasi lebih lanjut.

Dikutip dari sini
 
Top