Pemerintahan Moon Jae-in menghadapi kritik karena mencoba untuk melunakkan kesan warga negaranya terhadap diktator Korea Utara. Banyak warga Korea Selatan tidak terima atas penggambaran pemerintahan Moon terhadap sosok Kim Jong-un, seorang diktator yang telah melakukan banyak pelanggaran hak asasi manusia. Bahkan, aksi protes pecah di pusat kota Seoul.
Oleh: Benjamin Haas (The Guardian)
Ketika Presiden Korea Selatan Moon Jae-in memeluk Kim Jong-un dengan senyum lebar di landasan bandara di Pyongyang, kerumunan warga Korea Utara bersorak gembira. Tapi di Seoul, Choi Hyo-joo meringis melihat pertunjukan kasih sayang itu, kesal karena penguasa rezim brutal diperlakukan dengan sangat hangat.
“Ini memalukan—Kim Jong-un adalah seorang diktator yang mengancam dunia untuk membawa mereka ke meja perundingan,” kata Choi. “Itu membuatku kesal. Kita bisa berunding dengannya tanpa merusak nilai-nilai kita.”
Walaupun mahasiswa pascasarjana 27 tahun itu mendukung keterlibatan dengan Korea Utara, sikap manis Moon dan hubungannya dengan Kim menggegerkan banyak warga Korea Selatan. Hanya sekitar 21 persen warga Korea Selatan yang memiliki pandangan yang baik tentang Kim, menurut jajak pendapat belum lama ini.
Tetapi untuk memenangkan publik, pemerintah Korea Selatan telah meluncurkan kampanye yang menyoroti hubungan dekat Moon dengan Kim.
Pemerintah telah menyiapkan tempat-tempat foto untuk warga yang ingin mengulang saat Moon dan Kim berjalan-jalan di sepanjang jembatan kayu selama pertemuan pertama mereka pada bulan April di desa perbatasan Panmunjom. Balai Kota Seoul dihiasi foto besar kedua pemimpin itu saat pertemuan pertama mereka pada bulan April.
Baca Sumber
Oleh: Benjamin Haas (The Guardian)
Ketika Presiden Korea Selatan Moon Jae-in memeluk Kim Jong-un dengan senyum lebar di landasan bandara di Pyongyang, kerumunan warga Korea Utara bersorak gembira. Tapi di Seoul, Choi Hyo-joo meringis melihat pertunjukan kasih sayang itu, kesal karena penguasa rezim brutal diperlakukan dengan sangat hangat.
“Ini memalukan—Kim Jong-un adalah seorang diktator yang mengancam dunia untuk membawa mereka ke meja perundingan,” kata Choi. “Itu membuatku kesal. Kita bisa berunding dengannya tanpa merusak nilai-nilai kita.”
Walaupun mahasiswa pascasarjana 27 tahun itu mendukung keterlibatan dengan Korea Utara, sikap manis Moon dan hubungannya dengan Kim menggegerkan banyak warga Korea Selatan. Hanya sekitar 21 persen warga Korea Selatan yang memiliki pandangan yang baik tentang Kim, menurut jajak pendapat belum lama ini.
Tetapi untuk memenangkan publik, pemerintah Korea Selatan telah meluncurkan kampanye yang menyoroti hubungan dekat Moon dengan Kim.
Pemerintah telah menyiapkan tempat-tempat foto untuk warga yang ingin mengulang saat Moon dan Kim berjalan-jalan di sepanjang jembatan kayu selama pertemuan pertama mereka pada bulan April di desa perbatasan Panmunjom. Balai Kota Seoul dihiasi foto besar kedua pemimpin itu saat pertemuan pertama mereka pada bulan April.
Baca Sumber