Setelah kepala staf pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido ditangkap oleh rezim Nicolas Maduro atas tuduhan terorisme, Fabiana Rosales mengatakan, “Sudah cukup.” Jurnalis berusia 26 tahun itu mengatakan, kubunya tahu “monster seperti apa kediktatoran ini.” Venezuela terpuruk dalam krisis politik mendalam bulan Januari 2019, ketika Guaido menyerukan konstitusi untuk menjadi presiden sementara, dengan alasan pemilihan kembali Maduro tahun 2018 tidak sah.
Oleh: Reuters
Istri pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido memiliki pesan singkat untuk Presiden Nicolas Maduro hari Sabtu (23/3), setelah penangkapan kepala staf suaminya pekan lalu: “Sudah cukup.”
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters di Peru, di mana ia bertemu dengan para imigran Venezuela sebelum melakukan perjalanan ke Amerika Serikat, Fabiana Rosales mengatakan bahwa penangkapan atas Roberto Marrero karena tuduhan terorisme hari Kamis (21/3) adalah upaya “konyol” oleh Maduro untuk mematahkan semangat oposisi.
“Kita tahu apa yang kita lawan. Kita tahu monster seperti apa kediktatoran ini,” kata Rosales, jurnalis berusia 26 tahun dan aktivis oposisi yang dianggap sebagai ibu negara Venezuela oleh para pendukung.
Venezuela terpuruk dalam krisis politik mendalam bulan Januari 2019, ketika Guaido menyerukan konstitusi untuk menjadi presiden sementara, dengan alasan pemilihan kembali Maduro tahun 2018 tidak sah. Guaido telah diakui oleh sebagian besar negara-negara Amerika Latin dan Barat sebagai pemimpin sah Venezuela.
Tetapi Maduro tetap memegang kendali atas fungsi-fungsi negara dan didukung dengan setia oleh para petinggi militer. Sebagai pemimpin sosialis, Maduro mengatakan Guaido adalah boneka Amerika Serikat dan berusaha memimpin kudeta terhadapnya untuk merebut kendali atas cadangan minyak Venezuela sebagai negara OPEC, yang merupakan terbesar di dunia.
Ketika ditanya apakah dia memiliki pesan untuk Maduro, Rosales mengatakan “sudah muak.”
Baca Artikel Selengkapnya di sini
Oleh: Reuters
Istri pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido memiliki pesan singkat untuk Presiden Nicolas Maduro hari Sabtu (23/3), setelah penangkapan kepala staf suaminya pekan lalu: “Sudah cukup.”
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters di Peru, di mana ia bertemu dengan para imigran Venezuela sebelum melakukan perjalanan ke Amerika Serikat, Fabiana Rosales mengatakan bahwa penangkapan atas Roberto Marrero karena tuduhan terorisme hari Kamis (21/3) adalah upaya “konyol” oleh Maduro untuk mematahkan semangat oposisi.
“Kita tahu apa yang kita lawan. Kita tahu monster seperti apa kediktatoran ini,” kata Rosales, jurnalis berusia 26 tahun dan aktivis oposisi yang dianggap sebagai ibu negara Venezuela oleh para pendukung.
Venezuela terpuruk dalam krisis politik mendalam bulan Januari 2019, ketika Guaido menyerukan konstitusi untuk menjadi presiden sementara, dengan alasan pemilihan kembali Maduro tahun 2018 tidak sah. Guaido telah diakui oleh sebagian besar negara-negara Amerika Latin dan Barat sebagai pemimpin sah Venezuela.
Tetapi Maduro tetap memegang kendali atas fungsi-fungsi negara dan didukung dengan setia oleh para petinggi militer. Sebagai pemimpin sosialis, Maduro mengatakan Guaido adalah boneka Amerika Serikat dan berusaha memimpin kudeta terhadapnya untuk merebut kendali atas cadangan minyak Venezuela sebagai negara OPEC, yang merupakan terbesar di dunia.
Ketika ditanya apakah dia memiliki pesan untuk Maduro, Rosales mengatakan “sudah muak.”
Baca Artikel Selengkapnya di sini