Kelompok aktivis hacker Anonymous menyatakan perang terhadap kelompok pemberontak Islamic State of Syria and al-Sham (ISIS) yang beroperasi di Timur Tengah khususnya di Irak dan Suriah. Pada video yang diunggah di Youtube pada tanggal 21 Juni lalu, Anonymous menyatakan akan menggelar operasi penyerangan secara virtual yang menyasar negara pendukung ISIS. Operasi ini dinamakan Operation NO2ISIS.
Negara yang menjadi sasaran serangan pada operasi tersebut adalah Qatar, Arab Saudi, dan Turki. Menurut Anonymous negara-negara tersebut adalah pendukung gerakan pemberontak ISIS. Pada video yang diunggah oleh The Anon Message di Youtube, Anonymous mengatakan bahwa rakyat Irak sudah cukup menderita karena perilaku ISIS.
Orang-orang telah melalui hampir dua minggu dalam terror yang sebagian dari kita tidak akan mengalaminya, menurut seorang pria yang memakai topeng Guy Fawkes pada video tersebut. Anonymous juga menyatakan bahwa perilaku biadab dan tidak bermoral ini harus dihentikan.
“Kebiadaban yang tidak memiliki agama atau moralitas ini bertekad membakar segala sesuatu melalui jalan mereka, membunuh dan merampok seperti yang mereka lakukan. Mereka harus dihentikan, ” lanjut pria dalam video tersebut.
Operation NO2ISIS akan melakukan penyerangan terhadap situs pemerintah Turki, Arab Saudi, dan Qatar dengan serangan DDos. Arab Saudi tetap menjadi target serangan walaupun negara tersebut telah berkilah mengenai tuduhan Perdana Menteri Irak yang mengatakan bahwa Arab Saudi mendanai dan mempersenjatai ISIS. Beberapa negara selain tiga negara tersebut juga menjadi target serangan Anonymous, karena pernah memberi bantuan pada ISIS. Kuwait dan beberapa negara Timur Tengah lainnya menjadi incaran Anonymous karena pernah memberikan bantuan pada ISIS di masa lalu.
Kita berencana mengirimkan pesan kepada Turki, Arab Saudi, Qatar dan semua negara lainnya yang terbukti membantu ISIS untuk perkembangan mereka, menurut pernyataan Anonymous pada video tersebut.
Beberapa minggu ke depan kita akan memulai meretas situs pemerintah negara tersebut agara mereka mengerti pesan ini dengan jelas, lanjut pernyataan tersebut.
Kepada Forbes, sumber Anonymous yang tidak ingin disebutkan namanya menyebutkan bahwa kelompok tersebut tidak dapat menyerang ISIS secara langsung namun dapat menyerang negara atau orang yang mendanainya. Anonymous sendiri telah menjadi korban serangan ISIS terhadap akun Twitter Anonymous @TheAnonMessage.
Negara yang menjadi sasaran serangan pada operasi tersebut adalah Qatar, Arab Saudi, dan Turki. Menurut Anonymous negara-negara tersebut adalah pendukung gerakan pemberontak ISIS. Pada video yang diunggah oleh The Anon Message di Youtube, Anonymous mengatakan bahwa rakyat Irak sudah cukup menderita karena perilaku ISIS.
Orang-orang telah melalui hampir dua minggu dalam terror yang sebagian dari kita tidak akan mengalaminya, menurut seorang pria yang memakai topeng Guy Fawkes pada video tersebut. Anonymous juga menyatakan bahwa perilaku biadab dan tidak bermoral ini harus dihentikan.
“Kebiadaban yang tidak memiliki agama atau moralitas ini bertekad membakar segala sesuatu melalui jalan mereka, membunuh dan merampok seperti yang mereka lakukan. Mereka harus dihentikan, ” lanjut pria dalam video tersebut.
Operation NO2ISIS akan melakukan penyerangan terhadap situs pemerintah Turki, Arab Saudi, dan Qatar dengan serangan DDos. Arab Saudi tetap menjadi target serangan walaupun negara tersebut telah berkilah mengenai tuduhan Perdana Menteri Irak yang mengatakan bahwa Arab Saudi mendanai dan mempersenjatai ISIS. Beberapa negara selain tiga negara tersebut juga menjadi target serangan Anonymous, karena pernah memberi bantuan pada ISIS. Kuwait dan beberapa negara Timur Tengah lainnya menjadi incaran Anonymous karena pernah memberikan bantuan pada ISIS di masa lalu.
Kita berencana mengirimkan pesan kepada Turki, Arab Saudi, Qatar dan semua negara lainnya yang terbukti membantu ISIS untuk perkembangan mereka, menurut pernyataan Anonymous pada video tersebut.
Beberapa minggu ke depan kita akan memulai meretas situs pemerintah negara tersebut agara mereka mengerti pesan ini dengan jelas, lanjut pernyataan tersebut.
Kepada Forbes, sumber Anonymous yang tidak ingin disebutkan namanya menyebutkan bahwa kelompok tersebut tidak dapat menyerang ISIS secara langsung namun dapat menyerang negara atau orang yang mendanainya. Anonymous sendiri telah menjadi korban serangan ISIS terhadap akun Twitter Anonymous @TheAnonMessage.