Bak lolos dari lubang jarum, Real Madrid berhasil melangkah ke babak empat besar Liga Champions dengan menyingkirkan tim perwakilan Jerman, VfL Wolfsburg di babak perempat-final.
Kalah 2-0 pada leg pertama memang tidak pernah menyurutkan optimisme kubu Santiago Bernabeu namun tetap saja terselip kekhawatiran laju mereka menuju La Undecima terhenti di kandang sendiri.
Jelang duel nada optimistis terus dibangun Los Blancos. Cristiano Ronaldo membakar semangat tim dengan menegaskan keinginan menciptakan malam ajaib di ibu kota Spanyol dan memang pada akhirnya sesumbar tersebut berhasil diwujudkan melalui sebuah aksi legendaris dari sang superstar Portugal yang memborong tiga gol kemenangan untuk memutar agregat menjadi 3-2.
Dengan cerita terkini dari ibu kota Spanyol, mau tidak mau harus diakui, El Real masih bergantung pada penampilan Cristiano Ronaldo seperti halnya Barcelona pada Lionel Messi, untungnya raja Santiago Bernabeu tidak pernah mengecewakan menjawab tantangan.
Kehebatan individu Cristiano diakui secara langsung oleh direktur olahraga Wokfsburg Klaus Allofs setelah timnya dipaksa bertekuk-lutut.
"Beberapa hari sebelumnya, saya sempat ditanyai oleh sebuah stasiun televisi Jerman terkait Messi dan Cristiano. Ya, keduanya adalah pemain yang luar biasa,” kata Allofs kepada AS.
"Dalam kasus ini, Anda harus melihat siapa pemain yang berada di sekeliling mereka. Messi memiliki Luis Suarez. Sedangkan Ronaldo bermain untuk dirinya sendiri, tetapi statistik golnya sungguh luar biasa sehingga membuat timnya selalu mendapat hasil baik. Itulah mengapa ia mampu mencetak begitu banyak gol,” ujarnya.
Di bawah komando Zinedine Zidane, Cristiano kembali menemukan ketajaman yang sempat redup pada era Rafael Benitez terutama di laga-laga penting. Simak infografis di bawah ini:
Sebelumnya Cristiano selalu mendapat sorotan tajam karena dianggap tak setajam musim-musim sebelumnya hingga memunculkan rumor kepergian dari Santiago Bernabeu musim panas mendatang namun catatan di atas merupakan jawaban telak dari segala kritik yang datang.
"Apa yang ingin coba Anda katakan? Kalian selalu mengkritik saya bukan? Namun malam ini saya bisa membuktikan dan selalu bisa membuktikan sebaliknya," tutur Ronaldo, seperti dikutip AS.
Euforia pergantian pelatih dari Rafael Benitez ke Zidane nyata berdampak positif pada performa Cristiano yang istimewanya selalu hadir diwaktu tepat hingga El Real sekarang bukan saja berpotensi menghadirkan La Undecima tetapi berpeluang juga merajai La Liga Spanyol.
Janji Zidane untuk menyuguhkan sepakbola menyerang bukan isapan jempol semata. Permainan Los Merengues menjadi lebih cair tidak kaku seperti di zaman Rafa Benitez. Variasi serangan Los Vikingos semakin menggila di bawah arahan legenda Prancis.
Kembali pertandingan terakhir jadi bukti. Ketika trio gelandang Casemiro, Luka Modric dan Toni Kroos sulit mengeluarkan kreatifitas karena Wolfsburg banyak menumpuk pemain di tengah, solusi datang dari sektor sayap pada diri Marcelo dan Dani Carvajal yang disempurnakan oleh, tentu saja performa legendaris Cristiano.
Tusukan dan crossing dua wingback El Real ini mengacaukan konsentrasi para pemain Wolfsburg hingga membuka ruang bagi barisan penyerang Madrid terutama Cristiano untuk menghadirkan kerusakan. Hasilnya, seperti yang kita ketahui bersama El Real menang agregat 3-2 untuk melangkah ke semi-final.
Kontribusi pemain lainnya yang tidak boleh dianggap remeh adalah Keylor Navas. Terkadang begitu terasa penjaga gawang nomor satu Real Madrid ini tidak mendapat pujian yang layak atas kontribusi besar yang telah diberikan selama ini.
Terdapat ungkapan di kalangan loyalis Los Vikingos 'apa jadinya El Real tanpa Navas?' Tentu saja komentar tersebut merujuk pada aksi-aksi gemilang Navas di bawah mistar gawang Madrid
Tidak seperti sekarang yang hanya terpaut empat poin dari puncak klasemen, tanapa Navas, El Real mungkin sudah tertinggal lebih jauh dari Barcelona bahkan Atletico Madrid di La Liga. Keunggulan Navas jelas terletak pada positioning dan refleksnya yang istimewa hingga gawang Madrid tidak mudah dibobol barisan penyerang lawan.
Barangkali konsistensi permainan jadi pertanyaan paling besar yang masih mengancam kans juara Madrid terutama di partai tandang. Bukan rahasia umum jika Los Blancos selalu menggila ketika tampil di hadapan publik sendiri namun sering kesulitan meraih hasil memuaskan kala beraksi jauh dari kandang.
El Real dua kali mencicipi kekalahan tandang sejak pergantian tahun. Pertama didapat saat digebuk Atletico Madrid 1-0 pada akhir Februari, mereka kemudian terjungkal 2-0 di markas Wolfsburg.
Performa kurang meyakinkan El Real ketika beraksi jauh dari Bernabeu juga tergambar dari gol yang mereka ciptakan. Los Vikingos hanya sekali mencetak gol tandang lebih dari dua ketika menang 3-1 di kandang Levante bulan lalu.
Inilah pekerjaan rumah besar Zidane jika ingin mengantarkan El Real jadi raja Eropa musim ini mengingat pilihan lawan yang tersisa bukan tim lemah. Manchester City, Bayern Munich dan Atletico Madrid jelas berada di level berbeda dibandingkan dengan lainnya.
Meski demikian Euforia keberhasilan menghajar Barcelona di El Clasico yang ditambah performa magis Cristiano tetap dianggap telah melahirkan momentum kebangkitan Real Madrid di akhir kompetisi dan menjadi pondasi kuat bagi El Real untuk melangkah jauh bahkan menyambar status raja sepakbola Eropa lagi dan lagi.
Setelah mengetahui hasil undian semi-final Liga Champions, tim mana yang menurut Anda paling berpeluang menjadi kampiun musim ini? Berikan pilihan pada polling di bawah ini!
liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, Berharap Aksi Legendaris Cristiano Ronaldo Untuk La Undecima
Kalah 2-0 pada leg pertama memang tidak pernah menyurutkan optimisme kubu Santiago Bernabeu namun tetap saja terselip kekhawatiran laju mereka menuju La Undecima terhenti di kandang sendiri.
Jelang duel nada optimistis terus dibangun Los Blancos. Cristiano Ronaldo membakar semangat tim dengan menegaskan keinginan menciptakan malam ajaib di ibu kota Spanyol dan memang pada akhirnya sesumbar tersebut berhasil diwujudkan melalui sebuah aksi legendaris dari sang superstar Portugal yang memborong tiga gol kemenangan untuk memutar agregat menjadi 3-2.
Dengan cerita terkini dari ibu kota Spanyol, mau tidak mau harus diakui, El Real masih bergantung pada penampilan Cristiano Ronaldo seperti halnya Barcelona pada Lionel Messi, untungnya raja Santiago Bernabeu tidak pernah mengecewakan menjawab tantangan.
Kehebatan individu Cristiano diakui secara langsung oleh direktur olahraga Wokfsburg Klaus Allofs setelah timnya dipaksa bertekuk-lutut.
"Beberapa hari sebelumnya, saya sempat ditanyai oleh sebuah stasiun televisi Jerman terkait Messi dan Cristiano. Ya, keduanya adalah pemain yang luar biasa,” kata Allofs kepada AS.
"Dalam kasus ini, Anda harus melihat siapa pemain yang berada di sekeliling mereka. Messi memiliki Luis Suarez. Sedangkan Ronaldo bermain untuk dirinya sendiri, tetapi statistik golnya sungguh luar biasa sehingga membuat timnya selalu mendapat hasil baik. Itulah mengapa ia mampu mencetak begitu banyak gol,” ujarnya.
Di bawah komando Zinedine Zidane, Cristiano kembali menemukan ketajaman yang sempat redup pada era Rafael Benitez terutama di laga-laga penting. Simak infografis di bawah ini:
Sebelumnya Cristiano selalu mendapat sorotan tajam karena dianggap tak setajam musim-musim sebelumnya hingga memunculkan rumor kepergian dari Santiago Bernabeu musim panas mendatang namun catatan di atas merupakan jawaban telak dari segala kritik yang datang.
"Apa yang ingin coba Anda katakan? Kalian selalu mengkritik saya bukan? Namun malam ini saya bisa membuktikan dan selalu bisa membuktikan sebaliknya," tutur Ronaldo, seperti dikutip AS.
Euforia pergantian pelatih dari Rafael Benitez ke Zidane nyata berdampak positif pada performa Cristiano yang istimewanya selalu hadir diwaktu tepat hingga El Real sekarang bukan saja berpotensi menghadirkan La Undecima tetapi berpeluang juga merajai La Liga Spanyol.
Janji Zidane untuk menyuguhkan sepakbola menyerang bukan isapan jempol semata. Permainan Los Merengues menjadi lebih cair tidak kaku seperti di zaman Rafa Benitez. Variasi serangan Los Vikingos semakin menggila di bawah arahan legenda Prancis.
Kembali pertandingan terakhir jadi bukti. Ketika trio gelandang Casemiro, Luka Modric dan Toni Kroos sulit mengeluarkan kreatifitas karena Wolfsburg banyak menumpuk pemain di tengah, solusi datang dari sektor sayap pada diri Marcelo dan Dani Carvajal yang disempurnakan oleh, tentu saja performa legendaris Cristiano.
Tusukan dan crossing dua wingback El Real ini mengacaukan konsentrasi para pemain Wolfsburg hingga membuka ruang bagi barisan penyerang Madrid terutama Cristiano untuk menghadirkan kerusakan. Hasilnya, seperti yang kita ketahui bersama El Real menang agregat 3-2 untuk melangkah ke semi-final.
Kontribusi pemain lainnya yang tidak boleh dianggap remeh adalah Keylor Navas. Terkadang begitu terasa penjaga gawang nomor satu Real Madrid ini tidak mendapat pujian yang layak atas kontribusi besar yang telah diberikan selama ini.
Terdapat ungkapan di kalangan loyalis Los Vikingos 'apa jadinya El Real tanpa Navas?' Tentu saja komentar tersebut merujuk pada aksi-aksi gemilang Navas di bawah mistar gawang Madrid
Tidak seperti sekarang yang hanya terpaut empat poin dari puncak klasemen, tanapa Navas, El Real mungkin sudah tertinggal lebih jauh dari Barcelona bahkan Atletico Madrid di La Liga. Keunggulan Navas jelas terletak pada positioning dan refleksnya yang istimewa hingga gawang Madrid tidak mudah dibobol barisan penyerang lawan.
Barangkali konsistensi permainan jadi pertanyaan paling besar yang masih mengancam kans juara Madrid terutama di partai tandang. Bukan rahasia umum jika Los Blancos selalu menggila ketika tampil di hadapan publik sendiri namun sering kesulitan meraih hasil memuaskan kala beraksi jauh dari kandang.
SIMAK JUGA
Karim Benzema Optimistis Real Madrid Rengkuh Double
Gareth Bale: Real Madrid Telah Kirim Peringatan Kepada Rival
Cristiano Ronaldo Buat Toni Kroos Tertawa Bahagia
Karim Benzema Optimistis Real Madrid Rengkuh Double
Gareth Bale: Real Madrid Telah Kirim Peringatan Kepada Rival
Cristiano Ronaldo Buat Toni Kroos Tertawa Bahagia
El Real dua kali mencicipi kekalahan tandang sejak pergantian tahun. Pertama didapat saat digebuk Atletico Madrid 1-0 pada akhir Februari, mereka kemudian terjungkal 2-0 di markas Wolfsburg.
Performa kurang meyakinkan El Real ketika beraksi jauh dari Bernabeu juga tergambar dari gol yang mereka ciptakan. Los Vikingos hanya sekali mencetak gol tandang lebih dari dua ketika menang 3-1 di kandang Levante bulan lalu.
Inilah pekerjaan rumah besar Zidane jika ingin mengantarkan El Real jadi raja Eropa musim ini mengingat pilihan lawan yang tersisa bukan tim lemah. Manchester City, Bayern Munich dan Atletico Madrid jelas berada di level berbeda dibandingkan dengan lainnya.
Meski demikian Euforia keberhasilan menghajar Barcelona di El Clasico yang ditambah performa magis Cristiano tetap dianggap telah melahirkan momentum kebangkitan Real Madrid di akhir kompetisi dan menjadi pondasi kuat bagi El Real untuk melangkah jauh bahkan menyambar status raja sepakbola Eropa lagi dan lagi.
Setelah mengetahui hasil undian semi-final Liga Champions, tim mana yang menurut Anda paling berpeluang menjadi kampiun musim ini? Berikan pilihan pada polling di bawah ini!
liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, Berharap Aksi Legendaris Cristiano Ronaldo Untuk La Undecima