• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Boko Haram Eksekusi Pekerja Bantuan Setelah Tenggat Waktu Negosiasi Habis

KurirBerita

TK B
Level 0
Hauwa Mohammed Liman, seorang bidan yang bekerja untuk Komite Internasional Palang Merah (ICRC) telah kehilangan nyawanya di tangan kelompok teroris Boko Haram. Hal itu terjadi setelah pemerintah Nigeria gagal menegosiasikan pembebasan Liman dan batas waktu telah habis. ICRC juga mengatakan, mereka tidak bernegosiasi dengan teroris.

Oleh: Stephanie Busari dan Bukola Adebayo (CNN)

Seorang pekerja bantuan yang disandera oleh Boko Haram selama tujuh bulan telah dieksekusi setelah tenggat waktu untuk negosiasi berakhir, kata pemerintah Nigeria.

Menteri Informasi dan Kebudayaan Nigeria, Alhaji Lai Mohammed, menggambarkan pembunuhan itu sebagai “pengecut, tidak manusiawi dan keterlaluan, mengatakan tidak ada yang bisa menjustifikasi pembunuhan orang yang tidak bersalah.”

Hauwa Mohammed Liman diculik bersama dua pekerja bantuan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) oleh faksi Boko Haram pada bulan Maret tahun ini saat adanya serangan terhadap fasilitas militer.

Dia bekerja di sebuah rumah sakit yang didukung oleh ICRC di kamp pengungsian di kota terpencil Rann di luar Maiduguri di Negara Bagian Borno.

Liman adalah pekerja bantuan kedua yang dibunuh dalam beberapa bulan terakhir.

Pada bulan September, Saifura Hussaini Khorsa, 25 tahun, dieksekusi oleh militan Boko Haram.

Setelah awalnya mengatakan pihaknya tidak bisa secara independen mengonfirmasikan laporan kematiannya, ICRC kemudian merilis sebuah pernyataan pada hari Selasa (16/10), mengatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi yang mengindikasikan bahwa Liman telah dibunuh oleh para penculiknya.

“Berita kematian Hauwa telah membuat kami sangat sedih,” kata Direktur Regional ICRC untuk Afrika, Patricia Danzi dalam sebuah pernyataan.

“Kami memohon belas kasihan agar pembunuhan yang tidak masuk akal ini segera berakhir. Bagaimana mungkin dua perawat kesehatan perempuan terbunuh secara berturut-turut? Tidak ada yang bisa membenarkan tindakan ini.”

ICRC menggambarkan Liman sebagai “seorang wanita yang ramah, dinamis dan antusias yang sangat dicintai oleh keluarga dan teman-temannya. Dia benar-benar berdedikasi untuk pekerjaannya membantu para wanita yang rentan di rumah keluarganya.”

Lai Mohammed mengatakan bahwa pemerintah Nigeria telah menjaga semua jalur komunikasi terbuka dengan para penculiknya, dan pihaknya selalu bertindak demi “kepentingan terbaik” para sandera.

“Sangat disayangkan hal ini bisa terjadi,” kata Mohammed.

“Sebelum dan sesudah tenggat waktu yang ditentukan oleh para penculiknya, Pemerintah Federal melakukan segala sesuatu yang harus dilakukan oleh pemerintah yang bertanggung jawab untuk menyelamatkan pekerja bantuan,” katanya, seraya menambahkan bahwa, pemerintah akan terus berupaya membebaskan para sandera yang tersisa.

Seorang juru bicara Nigeria untuk ICRC, Aleksandra Matijevic Mosimann, sebelumnya mengatakan kepada CNN bahwa mereka menerima ultimatum dari para militan pada 16 September ketika kelompok itu mengeluarkan ancaman terhadap siswi Leah Sharibu, yang orangtuanya mengkonfirmasi kepada CNN bahwa dia sedang “menghadapi hukuman mati.”

Mosimann mengatakan ICRC tidak bernegosiasi dengan teroris.

Sekitar 3.000 pekerja bantuan, sebagian besar dari mereka merupakan warga negara Nigeria, bekerja di timur laut Nigeria.

Para militan Boko Haram yang telah mengobarkan perang selama satu dasawarsa di wilayah itu sering menyerang kamp-kamp tersebut dengan senjata dan bom bunuh diri.

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengatakan dia telah berbicara kepada ayah Mohammed Liman, mengucapkan bela sungkawanya kepada keluarganya pada hari Selasa (16/10).

Buhari mengatakan pemerintah telah melakukan segala cara untuk menyelamatkan hidup putri mereka.

“Ini adalah kejadian yang tragis dan disesalkan mengetahui semua upaya kami tidak berhasil,” kata Buhari.

“Hauwa mendedikasikan dirinya untuk melayani para korban pemberontakan Boko Haram, dan itu sangat menyedihkan mengetahui hidupnya berakhir seperti itu, di tangan para teroris. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada ayahnya, atas nama Pemerintah dan semua rakyat Nigeria,” kata presiden itu di Twitter.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed dan mantan menteri lingkungan Nigeria mengecam pembunuhan pekerja bantuan itu.

Dia juga menuntut pembebasan segera para pekerja kesehatan yang masih ditahan oleh para pemberontak itu.

“Saya bersama dengan Antonio Guterres mengecam keras dan menyampaikan belasungkawa kami setelah pembunuhan seorang pekerja bantuan—Hauwa Mohammed Liman—dari ICRC di Nigeria. PBB menuntut pembebasan segera para sandera yang tersisa,” tulisnya di Twitter.

https://www.matamatapolitik.com/boko-haram-eksekusi-pekerja-bantuan-setelah-tenggat-waktu-negosiasi-habis/
 
Top