Presiden Nicolas Maduro mengumumkan akan ada penjatahan listrik selama 30 hari ke depan. Jatah listrik kali ini dapat memperburuk krisis kemanusiaan mengerikan yang sudah berlangsung di Venezuela. Pemadaman listrik di Venezuela membuat jam kerja berakhir jam 2 siang dan sekolah akan tetap ditutup.
Oleh: Alex Ward (Vox)
Presiden Venezuela Nicolás Maduro mengumumkan bahwa Venezuela akan menjatah listrik selama 30 hari. Hal ini adalah sebuah pukulan besar bagi jutaan warganya yang telah berjuang dengan pemadaman listrik di Venezuela selama sebulan yang telah membuat mereka jauh lebih sulit untuk menjalani hidup.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi hari Minggu (31/3), Maduro mengatakan bahwa penjatahan listrik, di mana listrik akan dipadamkan dengan sengaja, akan berlangsung selama 30 hari. Karena itu, pemerintah menambahkan bahwa hari kerja sekarang akan berakhir jam 2 siang dan sekolah akan tetap ditutup.
Pengumuman ini menjadi pengakuan utama oleh Maduro bahwa ia tidak memiliki jawaban untuk mengakhiri pemadaman yang dimulai tanggal 7 Maret 2019 dan telah berpotensi menewaskan 20 orang. Ketidakpastian itu sangat tidak biasa bagi diktator, meskipun ia masih menyalahkan Amerika Serikat, oposisi politik, dan “teroris” yang tidak disebutkan dengan pasti atas masalah yang dialami negaranya.
“Kita menghadapi monster yang ingin menghancurkan Venezuela,” kata Maduro, mengatakan bahwa masalahnya adalah “sabotase.”
Sepertinya Maduro tidak akan bisa menyelesaikan masalah negaranya segera.
Baca Artikel Selengkapnya di sini
Oleh: Alex Ward (Vox)
Presiden Venezuela Nicolás Maduro mengumumkan bahwa Venezuela akan menjatah listrik selama 30 hari. Hal ini adalah sebuah pukulan besar bagi jutaan warganya yang telah berjuang dengan pemadaman listrik di Venezuela selama sebulan yang telah membuat mereka jauh lebih sulit untuk menjalani hidup.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi hari Minggu (31/3), Maduro mengatakan bahwa penjatahan listrik, di mana listrik akan dipadamkan dengan sengaja, akan berlangsung selama 30 hari. Karena itu, pemerintah menambahkan bahwa hari kerja sekarang akan berakhir jam 2 siang dan sekolah akan tetap ditutup.
Pengumuman ini menjadi pengakuan utama oleh Maduro bahwa ia tidak memiliki jawaban untuk mengakhiri pemadaman yang dimulai tanggal 7 Maret 2019 dan telah berpotensi menewaskan 20 orang. Ketidakpastian itu sangat tidak biasa bagi diktator, meskipun ia masih menyalahkan Amerika Serikat, oposisi politik, dan “teroris” yang tidak disebutkan dengan pasti atas masalah yang dialami negaranya.
“Kita menghadapi monster yang ingin menghancurkan Venezuela,” kata Maduro, mengatakan bahwa masalahnya adalah “sabotase.”
Sepertinya Maduro tidak akan bisa menyelesaikan masalah negaranya segera.
Baca Artikel Selengkapnya di sini