Supremasi kulit putih adalah pertentangan dari aksi iklim. Keduanya adalah hal yang sangat bertolak belakang. Di balik urgensi aksi iklim, terdapat pemahaman bahwa semuanya terhubung; sedangkan di balik supremasi kulit putih, terdapat ideologi pemisahan.
Oleh: Rebecca Solnit (The Guardian)
Seiring berita tentang pembantaian masjid Christchurch pecah dan saya mencari-cari berita, saya menemukan sebuah peta yang menunjukkan bahwa protes iklim pada Jumat (15/3) pagi di Christchurch, sangat dekat dengan pertumpahan darah itu. Saya merasa sedih mengingat anak-anak muda yang muncul dengan harapan dan idealisme, bertanya-tanya apakah si pembunuh tersebut memilih hari khusus ini, untuk merusak dampak aksi iklim global tersebut.
Itu adalah dua peristiwa yang mengejutkan dan juga dua peristiwa yang sangat koheren—bentrokan ideologi yang saling bertentangan. Di balik urgensi aksi iklim, terdapat pemahaman bahwa semuanya terhubung; Sedangkan di balik supremasi kulit putih, terdapat ideologi pemisahan.
Pemisahan sebagai gagasan bahwa manusia dibagi menjadi ras, dan mereka yang berada dalam satu ras tidak memiliki kesamaan dengan ras yang lain. Pemisahan sebagai gagasan bahwa meskipun orang kulit putih telah menguasai dunia, namun orang-orang non-kulit putih harus tetap berada di luar Eropa, Amerika Utara, dan sekarang bahkan Selandia Baru dan Australia, dua tempat di mana para pendatang kulit putih datang relatif baru-baru ini ke tempat-tempat yang sudah dihuni—sebagai sebuah fantasi dari mengatur ulang dunia.
Banyak gagasan dan cita-cita maskulinitas dibawa ke tingkat ekstrem yang mengerikan—seperti gagasan pemutusan hubungan, tentang mengambil alih semuanya ke tangan Anda sendiri, tidak merasakan empati dan tidak menunjukkan kebaikan, hingga menyatakan diri Anda memiliki hak untuk mendominasi orang lain bahkan sampai mati. Dan tentu saja, senjata menjadi simbol dan instrumen definisi ini.
Perubahan iklim didasarkan pada sains. Tetapi jika Anda menggali cukup dalam, itu adalah semacam mistisisme tanpa mistifikasi, pengakuan interkoneksi yang indah dari semua kehidupan dan sistem—cuaca, air, tanah, musim, pH lautan—di mana kehidupan bergantung. Perubahan ikim mengakui bahwa semuanya terhubung, untuk menggali karbon yang ditanam dengan sangat membantu di tanah selama ribuan tahun, dan membakarnya sehingga kembali ke langit ketika karbondioksida mengubah iklim, dan bahwa perubahan iklim ini bukan hanya membuat bumi lebih hangat, namun lebih kacau, dengan cara yang merusak pola dan hubungan elegan ini.
Kekacauan itu adalah sejenis kekerasan—kekerasan badai, kebakaran hutan, suhu baru yang ekstrem, pola cuaca yang rusak, kekeringan, kepunahan, kelaparan. Itulah sebabnya aksi iklim telah dan harus tanpa kekerasan. Ini adalah gerakan untuk melindungi kehidupan.
Itu mencakup kehidupan manusia, baik kehidupan masyarakat Amerika Tengah yang terkena dampak gagal panen atau kehidupan di Pantai Teluk oleh badai, atau Arktik dan hubungan tradisional mereka dengan anjing laut, karibu, dan spesies lain yang berada dalam krisis akibat perubahan iklim, atau orang-orang California, di mana 82 orang terbunuh dalam badai satu hari yang menghancurkan kota Surga itu tahun lalu.
Baca Artikel Selengkapnya di sini
Oleh: Rebecca Solnit (The Guardian)
Seiring berita tentang pembantaian masjid Christchurch pecah dan saya mencari-cari berita, saya menemukan sebuah peta yang menunjukkan bahwa protes iklim pada Jumat (15/3) pagi di Christchurch, sangat dekat dengan pertumpahan darah itu. Saya merasa sedih mengingat anak-anak muda yang muncul dengan harapan dan idealisme, bertanya-tanya apakah si pembunuh tersebut memilih hari khusus ini, untuk merusak dampak aksi iklim global tersebut.
Itu adalah dua peristiwa yang mengejutkan dan juga dua peristiwa yang sangat koheren—bentrokan ideologi yang saling bertentangan. Di balik urgensi aksi iklim, terdapat pemahaman bahwa semuanya terhubung; Sedangkan di balik supremasi kulit putih, terdapat ideologi pemisahan.
Pemisahan sebagai gagasan bahwa manusia dibagi menjadi ras, dan mereka yang berada dalam satu ras tidak memiliki kesamaan dengan ras yang lain. Pemisahan sebagai gagasan bahwa meskipun orang kulit putih telah menguasai dunia, namun orang-orang non-kulit putih harus tetap berada di luar Eropa, Amerika Utara, dan sekarang bahkan Selandia Baru dan Australia, dua tempat di mana para pendatang kulit putih datang relatif baru-baru ini ke tempat-tempat yang sudah dihuni—sebagai sebuah fantasi dari mengatur ulang dunia.
Banyak gagasan dan cita-cita maskulinitas dibawa ke tingkat ekstrem yang mengerikan—seperti gagasan pemutusan hubungan, tentang mengambil alih semuanya ke tangan Anda sendiri, tidak merasakan empati dan tidak menunjukkan kebaikan, hingga menyatakan diri Anda memiliki hak untuk mendominasi orang lain bahkan sampai mati. Dan tentu saja, senjata menjadi simbol dan instrumen definisi ini.
Perubahan iklim didasarkan pada sains. Tetapi jika Anda menggali cukup dalam, itu adalah semacam mistisisme tanpa mistifikasi, pengakuan interkoneksi yang indah dari semua kehidupan dan sistem—cuaca, air, tanah, musim, pH lautan—di mana kehidupan bergantung. Perubahan ikim mengakui bahwa semuanya terhubung, untuk menggali karbon yang ditanam dengan sangat membantu di tanah selama ribuan tahun, dan membakarnya sehingga kembali ke langit ketika karbondioksida mengubah iklim, dan bahwa perubahan iklim ini bukan hanya membuat bumi lebih hangat, namun lebih kacau, dengan cara yang merusak pola dan hubungan elegan ini.
Kekacauan itu adalah sejenis kekerasan—kekerasan badai, kebakaran hutan, suhu baru yang ekstrem, pola cuaca yang rusak, kekeringan, kepunahan, kelaparan. Itulah sebabnya aksi iklim telah dan harus tanpa kekerasan. Ini adalah gerakan untuk melindungi kehidupan.
Itu mencakup kehidupan manusia, baik kehidupan masyarakat Amerika Tengah yang terkena dampak gagal panen atau kehidupan di Pantai Teluk oleh badai, atau Arktik dan hubungan tradisional mereka dengan anjing laut, karibu, dan spesies lain yang berada dalam krisis akibat perubahan iklim, atau orang-orang California, di mana 82 orang terbunuh dalam badai satu hari yang menghancurkan kota Surga itu tahun lalu.
Baca Artikel Selengkapnya di sini