Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Mengelola Data Center Dengan Bijak
Data center memegang peranan penting dalam operasional sebuah perbankan. Tanpa a&ya data center, dapat dipastikan operasional mereka terganggu. Perbankan sangat tergantung pada availability yg ada pada data center. Terlebih dengan berkembangnya internet banking, data center memegang peranan yg sangat penting. Setidaknya, data center harus terus aktif walaupun jam layanan perbankan telah tutup.
Adrian McPaul, Head of Critical Facilities Area dari Citibank mengatakan bahwa Indonesia memiliki letak geografis yg berdampak pada industri finansial. Menurut Adrian, perlindungan & pengelolaan data center jangan hanya dikelola secara siber. Tetapi juga pengelolaan secara fisik. Hal itu Adrian sampaikan di tengah acara Resillience Risk 2015 di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta.
Mengacu pada PP No.82/2012 tentang data center yg harus disimpan di Indonesia, mau tidak mau industri perbankan harus patuh terhadap aturan tersebut, tegas Adrian. Oleh karenanya, Adrian mengatakan bahwa perbankan harus membuat & mengelola data center di Indonesia or menyimpan datanya pada pihak ketiga yg memiliki fasilitas di negara ini.
Setidaknya ada dua hal penting yg harus diperhatikan oleh perbankan ketika akan membangun data center di Indonesia. Selalu melakukan review terhadap vendor data center, papar Adrian. Ia pun melanjutkan, Sebaiknya data center harus off shore. Hal itu untuk menghindari kejadian alam yg dapat merusak operasional data center.
Adrian sendiri menjelaskan bahwa perbankan sebaiknya tidak hanya membangun data center saja, tetapi juga menyediakan infrastruktur disaster recovery. Ketika data center tidak dapat diakses, perbankan dapat mengaksesnya melalui data center lainnya. Kendali penuh terhadap data center & disaster recovery center adalah keharusan yg harus dipegang penuh, tandas Adrian.
Pembangunan data center pun harus mengacu pada spesifikasi yg memenuhi standar ketahanan (resiliency), kata Adrian. Data center perlu dibangun dengan mengacu juga pada standar keamanan lingkungan, lanjutnya. Adrian menambahkan, data center jangan dibangun di wilayah bantaran sungai, rentan banjir, wilayah konflik, jarak yg jauh antara data center & disaster recovery center.
Terkait dengan disaster recovery center sendiri, Adrian menambahkan bahwa pusat pemulihan bencana harus memiliki dukungan teknis, tim yg kompeten, lingkungan yg baik, kapasitas listrik & bandwith yg tinggi serta kemudahan migrasi ketika data center mereka lumpuh.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenMengelola Data Center Dengan Bijak diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Data center memegang peranan penting dalam operasional sebuah perbankan. Tanpa a&ya data center, dapat dipastikan operasional mereka terganggu. Perbankan sangat tergantung pada availability yg ada pada data center. Terlebih dengan berkembangnya internet banking, data center memegang peranan yg sangat penting. Setidaknya, data center harus terus aktif walaupun jam layanan perbankan telah tutup.
Adrian McPaul, Head of Critical Facilities Area dari Citibank mengatakan bahwa Indonesia memiliki letak geografis yg berdampak pada industri finansial. Menurut Adrian, perlindungan & pengelolaan data center jangan hanya dikelola secara siber. Tetapi juga pengelolaan secara fisik. Hal itu Adrian sampaikan di tengah acara Resillience Risk 2015 di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta.
Mengacu pada PP No.82/2012 tentang data center yg harus disimpan di Indonesia, mau tidak mau industri perbankan harus patuh terhadap aturan tersebut, tegas Adrian. Oleh karenanya, Adrian mengatakan bahwa perbankan harus membuat & mengelola data center di Indonesia or menyimpan datanya pada pihak ketiga yg memiliki fasilitas di negara ini.
Setidaknya ada dua hal penting yg harus diperhatikan oleh perbankan ketika akan membangun data center di Indonesia. Selalu melakukan review terhadap vendor data center, papar Adrian. Ia pun melanjutkan, Sebaiknya data center harus off shore. Hal itu untuk menghindari kejadian alam yg dapat merusak operasional data center.
Adrian sendiri menjelaskan bahwa perbankan sebaiknya tidak hanya membangun data center saja, tetapi juga menyediakan infrastruktur disaster recovery. Ketika data center tidak dapat diakses, perbankan dapat mengaksesnya melalui data center lainnya. Kendali penuh terhadap data center & disaster recovery center adalah keharusan yg harus dipegang penuh, tandas Adrian.
Pembangunan data center pun harus mengacu pada spesifikasi yg memenuhi standar ketahanan (resiliency), kata Adrian. Data center perlu dibangun dengan mengacu juga pada standar keamanan lingkungan, lanjutnya. Adrian menambahkan, data center jangan dibangun di wilayah bantaran sungai, rentan banjir, wilayah konflik, jarak yg jauh antara data center & disaster recovery center.
Terkait dengan disaster recovery center sendiri, Adrian menambahkan bahwa pusat pemulihan bencana harus memiliki dukungan teknis, tim yg kompeten, lingkungan yg baik, kapasitas listrik & bandwith yg tinggi serta kemudahan migrasi ketika data center mereka lumpuh.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenMengelola Data Center Dengan Bijak diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber