Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Premera Blue Cross Diretas
Setelah sebelumnya perusahaan penyedia asuransi kesehatan yaitu Anthem diretas oleh penjahat siber, kini giliran Premera Blue Cross mengalami nasib serupa. Ini merupakan berita buruk bagi industri asuransi khususnya dalam penanganan kejahatan siber. Premera Blue Cross disebut mengalami kerugian dengan hilangnya 11 juta data nasabah mereka akibat pencurian itu. Perusahaan tersebut terletak di wilayah Pasifik Barat Daya di mana penjahat siber berhasil mencuri banyak informasi rahasia dari para nasabahnya. Beberapa informasi yg dicuri adalah nama asli nasabah, alamat rumah, alamat pos-el, nomor telepon, nomor jaminan sosial, informasi akun bank & data klaim asuransi.
Sebuah fakta ironi muncul dari kasus yg dialami oleh Premera Blue Cross ini, peretasan telah terjadi sejak tahun 2002. Rentang waktu yg lama bagi penjahat siber untuk masuk ke dalam sistem keamanan komputer perusahaan tanpa terdeteksi oleh early warning system. Premera Blue Cross memiliki pangsa pasar yg cukup besar di negara bagian Washington & Alaska. Perusahaan itu melayani jasa asuransi dari skala individu hingga perusahaan menengah. Berdasarkan pernyataan dari pihak Premera Blue Cross, kebocoran data tersebut mempengaruhi hampir seluruh lini bisnisnya. Nasabah yg masuk ke dalam kategori individu or perusahaan menengah telah tercuri semua datanya.
Peretasan terhadap industri asuransi ini adalah kasus yg kedua setelah pada bulan Januari lalu, Anthem diretas oleh penjahat siber yg berakibat pada terpaparnya 80 juta data nasabah. Premera Blue Cross saat ini masih memberikan notifikasi pemberitahuan via pos-el untuk mengabari isu peretasan ini. Mereka dituntut untuk melakukan hal itu karena a&ya aturan negara Federal yg mengharuskan perusahaan bertanggung jawab bila ada kasus seperti itu. Agen FBI yg berada di kota Seattle tengah menyelidiki kasus tersebut. Salah satu juru bicara dari FBI menyatakan bahwa mereka se&g memetakan bagaimana insiden itu terjadi & melakukan forensik digital.
CEO dari Premera Blue Cross, Jeff Roe meminta maaf pada seluruh nasabahnya terkait peretasan ini. Dalam pernyataan resminya, Roe mengatakan bahwa keamanan informasi adalah hal terpenting bagi perusahaannya. Mandiat, salah satu perusahaan konsultan dari FireEye kembali berkolaborasi dengan FBI menangani kasus peretasan tersebut. Sebelumnya, Mandiant & FBI pernah bekerja sama ketika melakukan respon insiden yg menimpa Anthem beberapa waktu yg lalu.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenPremera Blue Cross Diretas diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Setelah sebelumnya perusahaan penyedia asuransi kesehatan yaitu Anthem diretas oleh penjahat siber, kini giliran Premera Blue Cross mengalami nasib serupa. Ini merupakan berita buruk bagi industri asuransi khususnya dalam penanganan kejahatan siber. Premera Blue Cross disebut mengalami kerugian dengan hilangnya 11 juta data nasabah mereka akibat pencurian itu. Perusahaan tersebut terletak di wilayah Pasifik Barat Daya di mana penjahat siber berhasil mencuri banyak informasi rahasia dari para nasabahnya. Beberapa informasi yg dicuri adalah nama asli nasabah, alamat rumah, alamat pos-el, nomor telepon, nomor jaminan sosial, informasi akun bank & data klaim asuransi.
Sebuah fakta ironi muncul dari kasus yg dialami oleh Premera Blue Cross ini, peretasan telah terjadi sejak tahun 2002. Rentang waktu yg lama bagi penjahat siber untuk masuk ke dalam sistem keamanan komputer perusahaan tanpa terdeteksi oleh early warning system. Premera Blue Cross memiliki pangsa pasar yg cukup besar di negara bagian Washington & Alaska. Perusahaan itu melayani jasa asuransi dari skala individu hingga perusahaan menengah. Berdasarkan pernyataan dari pihak Premera Blue Cross, kebocoran data tersebut mempengaruhi hampir seluruh lini bisnisnya. Nasabah yg masuk ke dalam kategori individu or perusahaan menengah telah tercuri semua datanya.
Peretasan terhadap industri asuransi ini adalah kasus yg kedua setelah pada bulan Januari lalu, Anthem diretas oleh penjahat siber yg berakibat pada terpaparnya 80 juta data nasabah. Premera Blue Cross saat ini masih memberikan notifikasi pemberitahuan via pos-el untuk mengabari isu peretasan ini. Mereka dituntut untuk melakukan hal itu karena a&ya aturan negara Federal yg mengharuskan perusahaan bertanggung jawab bila ada kasus seperti itu. Agen FBI yg berada di kota Seattle tengah menyelidiki kasus tersebut. Salah satu juru bicara dari FBI menyatakan bahwa mereka se&g memetakan bagaimana insiden itu terjadi & melakukan forensik digital.
CEO dari Premera Blue Cross, Jeff Roe meminta maaf pada seluruh nasabahnya terkait peretasan ini. Dalam pernyataan resminya, Roe mengatakan bahwa keamanan informasi adalah hal terpenting bagi perusahaannya. Mandiat, salah satu perusahaan konsultan dari FireEye kembali berkolaborasi dengan FBI menangani kasus peretasan tersebut. Sebelumnya, Mandiant & FBI pernah bekerja sama ketika melakukan respon insiden yg menimpa Anthem beberapa waktu yg lalu.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenPremera Blue Cross Diretas diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber