Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Rudi Lumanto: Keamanan Bagian dari Pembangunan
Keamanan dunia siber telah menjadi bagian dari kepentingan nasional. Hal tersebut diungkapkan Chairman ID-SIRTII/CC, Rudi Lumanto, yg mengatakan bahwa aspek keamanan adalah kebutuhan yg penting.
Dalam konferensi pers dengan salah satu anak perusahaan CTI (Computrade Technology International) yaitu Virtus yg merupakan distributor perangkat keamanan. Rudi menjelaskan bahwa Indonesia adalah sumber serangan terbesar di dunia. Virtus sendiri adalah salah satu penyedia solusi infrastruktur TI. Menurut Rudi, meningkatnya jumlah serangan ini bukan karena banyaknya Hacker. Melainkan banyaknya komputer di Indonesia yg sudah terinfeksi malware & menjadi botnet.
Dalam penuturannya, jumlah serangan pada keamanan internet di Indonesia khususnya defacement lebih banyak terjadi di domain pemerintah. Salah satu alasannya adalah masih minimnya pengelola website pemerintah yg peduli pada aspek keamanan. Rudi menjelaskan bahwa website pemerintah khususnya di daerah masih banyak yg belum memahami aspek keamanan.
“Padahal pembangunan ICT harus merambah ke daerah mengingat Pemerintahan Jokowi saat ini sangat peduli pada keamanan dunia maya,” papar Rudi.
Rudi memaparkan bahwa hingga tahun ini jumlah serangan yg berasal dari Indonesia telah berjumlah 38 juta serangan. Beliau juga menegaskan bahwa pembangunan di segala bi&g khususnya dunia maya harus menyertakan aspek keamanan.
“Meninggalkan aspek keamanan secara otomatis kita memberhentikan pembangunan,” papar Rudi.
Di kesempatan yg sama, Vice President Virtus Toto A. Atmojo, mengatakan bahwa pembangunan kepedulian keamanan adalah hal yg seringkali terlupakan. Toto tidak menafikkan bahwa tingkat keamanan paling tinggi saat ini masih dipegang oleh perbankan.
“Dimana uang berada, disitulah kejahatan biasanya muncul,” papar Toto.
Toto melanjutkan bahwa serangan terhadap keamanan informasi lebih banyak di perusahaan besar. “Bila melihat di bisnis UKM, TI masih berbasis support,” papar Toto.
Menurut pan&gan Toto, TI di perusahaan besar bersifat critical. Oleh karenanya, perusahaan besar khususnya perbankan akan lebih aware terhadap keamanan informasi.
Toto menjelaskan bahwa Virtus ikut mendukung program Seminar on Security Research karena korporasi tersebut peduli terhadap pembangunan keamanan informasi.
Salah satu bentuk dukungannya adalah ikut mendukung kompetisi Cyber Jawara yg rencananya akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 4 November 2014 tersebut.
Toto menjelaskan bahwa Virtus akan menyediakan simulasi untuk melihat jenis serangan apa saja yg dilakukan peserta Cyber Jawara. Di satu sisi, Rudi menuturkan bahwa para juara dari kompetisi ini akan dididik & dilatih untuk mengikuti kompetisi hacker se-ASEAN.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenRudi Lumanto: Keamanan Bagian dari Pembangunan diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Keamanan dunia siber telah menjadi bagian dari kepentingan nasional. Hal tersebut diungkapkan Chairman ID-SIRTII/CC, Rudi Lumanto, yg mengatakan bahwa aspek keamanan adalah kebutuhan yg penting.
Dalam konferensi pers dengan salah satu anak perusahaan CTI (Computrade Technology International) yaitu Virtus yg merupakan distributor perangkat keamanan. Rudi menjelaskan bahwa Indonesia adalah sumber serangan terbesar di dunia. Virtus sendiri adalah salah satu penyedia solusi infrastruktur TI. Menurut Rudi, meningkatnya jumlah serangan ini bukan karena banyaknya Hacker. Melainkan banyaknya komputer di Indonesia yg sudah terinfeksi malware & menjadi botnet.
Dalam penuturannya, jumlah serangan pada keamanan internet di Indonesia khususnya defacement lebih banyak terjadi di domain pemerintah. Salah satu alasannya adalah masih minimnya pengelola website pemerintah yg peduli pada aspek keamanan. Rudi menjelaskan bahwa website pemerintah khususnya di daerah masih banyak yg belum memahami aspek keamanan.
“Padahal pembangunan ICT harus merambah ke daerah mengingat Pemerintahan Jokowi saat ini sangat peduli pada keamanan dunia maya,” papar Rudi.
Rudi memaparkan bahwa hingga tahun ini jumlah serangan yg berasal dari Indonesia telah berjumlah 38 juta serangan. Beliau juga menegaskan bahwa pembangunan di segala bi&g khususnya dunia maya harus menyertakan aspek keamanan.
“Meninggalkan aspek keamanan secara otomatis kita memberhentikan pembangunan,” papar Rudi.
Di kesempatan yg sama, Vice President Virtus Toto A. Atmojo, mengatakan bahwa pembangunan kepedulian keamanan adalah hal yg seringkali terlupakan. Toto tidak menafikkan bahwa tingkat keamanan paling tinggi saat ini masih dipegang oleh perbankan.
“Dimana uang berada, disitulah kejahatan biasanya muncul,” papar Toto.
Toto melanjutkan bahwa serangan terhadap keamanan informasi lebih banyak di perusahaan besar. “Bila melihat di bisnis UKM, TI masih berbasis support,” papar Toto.
Menurut pan&gan Toto, TI di perusahaan besar bersifat critical. Oleh karenanya, perusahaan besar khususnya perbankan akan lebih aware terhadap keamanan informasi.
Toto menjelaskan bahwa Virtus ikut mendukung program Seminar on Security Research karena korporasi tersebut peduli terhadap pembangunan keamanan informasi.
Salah satu bentuk dukungannya adalah ikut mendukung kompetisi Cyber Jawara yg rencananya akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 4 November 2014 tersebut.
Toto menjelaskan bahwa Virtus akan menyediakan simulasi untuk melihat jenis serangan apa saja yg dilakukan peserta Cyber Jawara. Di satu sisi, Rudi menuturkan bahwa para juara dari kompetisi ini akan dididik & dilatih untuk mengikuti kompetisi hacker se-ASEAN.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenRudi Lumanto: Keamanan Bagian dari Pembangunan diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber