Kelompok hacker loyalis pemerintah Suriah, Syrian Electronic Army (SEA), meretas akun Twitter Israel Defence Force (IDF) beberapa saat yang lalu. Seperti yang dilansir oleh The Register, setelah meretas akun IDF, SEA memposting twit palsu mengenai kebocoran nuklir yang diakibatkan oleh serangan roket.
Postingan pada akun resmi Twitter IDF, @IDFSpokesperson tersebut berisi: #WARNING: Possible nuclear leak in the region after 2 rockets hit Dimona nuclear facility, Mengenai modus serangan ini belum jelas teknik penyerangan apa yang digunakan oleh SEA.
Hal ini memancing kepanikan terutama 215.000 followers akun tersebut. SEA mempublikasikan sebuah gambar yang menunjukan bahwa kelompok ini telah mendapatkan akses kepada dashboard Hootsuite yang digunakan oleh IDF untuk mengelola Twitter lembaga ini.
Setelah kejadian ini, IDF meminta maaf atas twit palsu tersebut dan memberi pemberitahuan kepada followers bahwa akun Twitter mereka diserang. IDF juga berjanji akan memerangi teror di semua bidang termasuk di dunia maya seperti hal ini. Twit ini sendiri telah dihapus dan digantikan dengan twit yang berisi: Always via @Official_SEA16 Long Live #Palestine.
Penyerangan ini terjadi beberapa hari setelah blog resmi IDF terkena serangan deface oleh SEA yang memposting konten mengenai propaganda politik. SEA terkenal sering melakukan serangan terhadap situs-situs maupun akun media sosial yang dimiliki lembaga asing.
Pada akhir Juni lalu dikabarkan bahwa kelompok ini menyerang situs kantor berita Reuters. Hal tersebut dilakukan oleh SEA sebagai bentuk protes bagi Reuters yang sering memberitakan pemberitaan yang salah mengenai negara Suriah.
Mengenai afiliasi kelompok ini, beberapa kalangan menganggap SEA sebagai sayap resmi Presiden Suriah Bashar al-Assad yang pada pidatonya di Damaskus University pada 2011 menyamakan kelompok tentara yang berada di garis depan yang menurutnya telah membuktikan diri untuk menjadi kekuatan aktif, dengan tentara sejati di dunia virtual.
Kelompok oposisi Suriah mengklaim bahwa SEA mendapatkan aliran dana lebih dari 1000 dolar AS dari sepupu Bashar Al-Ashad. Sumbangan ini dilakukan agar kelompok ini menyerang target dari Barat.
Postingan pada akun resmi Twitter IDF, @IDFSpokesperson tersebut berisi: #WARNING: Possible nuclear leak in the region after 2 rockets hit Dimona nuclear facility, Mengenai modus serangan ini belum jelas teknik penyerangan apa yang digunakan oleh SEA.
Hal ini memancing kepanikan terutama 215.000 followers akun tersebut. SEA mempublikasikan sebuah gambar yang menunjukan bahwa kelompok ini telah mendapatkan akses kepada dashboard Hootsuite yang digunakan oleh IDF untuk mengelola Twitter lembaga ini.
Setelah kejadian ini, IDF meminta maaf atas twit palsu tersebut dan memberi pemberitahuan kepada followers bahwa akun Twitter mereka diserang. IDF juga berjanji akan memerangi teror di semua bidang termasuk di dunia maya seperti hal ini. Twit ini sendiri telah dihapus dan digantikan dengan twit yang berisi: Always via @Official_SEA16 Long Live #Palestine.
Penyerangan ini terjadi beberapa hari setelah blog resmi IDF terkena serangan deface oleh SEA yang memposting konten mengenai propaganda politik. SEA terkenal sering melakukan serangan terhadap situs-situs maupun akun media sosial yang dimiliki lembaga asing.
Pada akhir Juni lalu dikabarkan bahwa kelompok ini menyerang situs kantor berita Reuters. Hal tersebut dilakukan oleh SEA sebagai bentuk protes bagi Reuters yang sering memberitakan pemberitaan yang salah mengenai negara Suriah.
Mengenai afiliasi kelompok ini, beberapa kalangan menganggap SEA sebagai sayap resmi Presiden Suriah Bashar al-Assad yang pada pidatonya di Damaskus University pada 2011 menyamakan kelompok tentara yang berada di garis depan yang menurutnya telah membuktikan diri untuk menjadi kekuatan aktif, dengan tentara sejati di dunia virtual.
Kelompok oposisi Suriah mengklaim bahwa SEA mendapatkan aliran dana lebih dari 1000 dolar AS dari sepupu Bashar Al-Ashad. Sumbangan ini dilakukan agar kelompok ini menyerang target dari Barat.